Tidak sulit bagi gadis bernama Alisha untuk beradaptasi disekolah barunya. Sekolah baru, seragam baru, guru baru, teman baru, semuanya serba baru tapi jangan sampai ada pacar baru! Alisha cukup setia dengan pacarnya yang berbeda sekolah dengannya.
Alisha mendapatkan kelas X TKJ 2 yang berada dilantai dua. Duduk dipojok paling belakang bersama temannya yang bernama Aulia. Duduk dibelakang adalah hal biasa bagi Alisha, dulu ketika SMP dia termasuk salah satu bad girl disekolah. Ya, namanya juga masa-masa remaja pasti lagi nakal-nakalnya. Temannya lebih banyak laki-laki, sering ikut bolos kekantin, sering keluar masuk ruang Bimbingan Konseling, dimarahin guru adalah hal yang sudah tidak asing lagi bagi gadis yang mempunyai tinggi badan 155cm.
"Mau kekantin?" tanya Aulia.
Alisha menoleh pada temannya, "Nggak, males naik turun tangga."
Aulia mengangguk-anggukan kepalanya. Guru keluar kelas tepat bell istirahat berbunyi. Untuk hari pertama, kelas sepuluh tidak belajar dulu, perkenalan dengan guru, terus si guru nyeritain pengalaman mereka entah itu waktu masa-masa SMA atau masa berada dibangku kuliah.
Biasanya Alisha waktu SMP tidur jika guru sedang bercerita, tapi sekarang dia sudah duduk di bangku SMK, sekolah yang bergengsi dikota ini. Peraturannya pun ketat, makanya didepan sekolah ini sudah terpampang dengan jelas spanduk besar dengan bertuliskan Berfikirlah seratus ribu kali untuk menjadi siswa SMK PGRI SEJU! Ya, karena peraturannya nggak main-main.
Pernah adik sepupunya, anak dari adik ibunya, yang umurnya tiga tahun lebih tua dari Alisha, Aundy Pramestari, yang notabene alumni SMK sini, pernah bercerita jika teman seangkatannya dikeluarkan dari sekolah karena jarang masuk sekolah, ada juga yang dikeluarkan karena tidak mengikuti peraturan.
Padahal masuk sekolah SMK PGRI Seju itu tidak gampang, harus melewati test dulu, wawancara, test bebas tindik dan tato, test buta huruf dan buta warna, test psikotes, dan masih banyak test lain yang dijalani selama tiga hari. Belum lagi harus bersaing dengan SMP lain, bahkan ketika pengumuman siapa yang diterima dan tidak diterima di SMK PGRI Seju membuat hati dag dig dug, persis seperti si doi mau nyatain perasaannya sama kita. Dari sekian ratus siswa yang hampir seribu, cuma tiga ratus yang diterima. Bayangkan brad!
Dan Alisha bersyukur karena dia diterima disekolah ini. Dia sendiri heran, padahal di SMP dia urak-urakan, bar-bar, tapi bisa diterima di SMK PGRI Seju, mungkin semesta sedang berpihak padanya.
Dari SMP sebenarnya Alisha tidak sendirian daftar disekolah ini, ada tujuh orang yang mendaftar, tapi hanya dua yang diterima. Alisha dan saudaranya, Rey Febriansyah, tapi dia mengambil jurusan Teknik Sepeda Motor. Awalnya, Alisha juga ingin ikut masuk jurusan seperti Rey, tapi waktu itu teman perempuannya maksa dia untuk masuk Jurusan Teknik Komputer jadilah dia nurut, tapi yang ngajak malah tidak diterima.
Saat Alisha sedang asyik berselancar dimedsos, satu pesan datang dari Rey.
Rey : Bawa motor nggak lo?
Alisha : Bawa, napa? Mo nebeng?
Rey : Yoi, pulang sekolah gue tunggu diparkiran.
Alisha : Ngapain? Jadi tukang parkir?
Alisha terkikik melihat pesan yang dia kirim. Rey dengan dirinya itu, udah kayak kucing sama barbie, Rey yang jadi kucing dan Alisha yang jadi barbie, dia sih ogah disandingkan dengan kata 'tikus', walaupun Alisha itu cewek bar-bar tetep aja dia punya kelemahan, takut sama tikus.
Rey : Iya, lumayan buat nambah uang saku!
Alisha : Mending buat patungan beli bensin😂
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISHA
Novela JuvenilBagi Alisha, punya pacar itu harus awet-awet, walaupun dia termasuk badgirl yang temannya kebanyakan laki-laki, tidak sedikit juga yang menyukainya, namun pacarnya cukup satu. Alisha tipe orang yang setia, tapi kesetiaan Alisha di salah gunakan oleh...