Dua tahun telah berlalu sangat cepat seolah hanya angin yang bertiup di sore hari. Dan aku mengira bahwa aku dapat melupakan itu, ya melupakan namamu tepatnya. Bahkan melupakan namamu saja aku tidak bisa, aku masih sangat hafal dengan namamu, kebiasaanmu, musikmu, kesukaanmu, dan segala hal tentangmu. Semacam 2 tahun tersebut tidak ada pengaruh apapun di dalam hidupku.
Aku rindu.
Aku rindu segala hal tentangmu, yah sebagian orang mengira rindu itu indah. Tapi tidak untukku, bagiku rindu ini menyakitkan. Tidak peduli seberapa aku merindukanmu, seberapa banyak aku mengingat hal tentangmu, seberapa berharap bisa berjumpa denganmu. Rindu tetaplah rindu tidak akan tersampaikan apalagi teruraikan.Berharap dengan amat sangat bisa melihatmu kembali, mendengar suaramu kembali, memastikan hari harimu tetap ceria seperti dahulu.
Yah benar itu dahulu. Aku bingung dengan kenyataan saat ini, seperti terjebak di labirin gelap tak berhujung. Terjebak di masa lalu yang ntah kapan akan selesai. Yang aku tahu saat ini aku ingin berjumpa denganmu.
Singkatnya aku menyayangimu.
Rizky Darmawan Darus
Medan, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear
Non-FictionUntuk seseorang yang sangat kusayangi dan telah pergi meninggalkan. Aku sangat merindukanmu.