Tahu tidak? Setelah dirimu memutuskan hubungan dariku, hatiku sangat resah seperti kehilangan beberapa kepingan puzzle di dalam hidupku. Aku sangat membenci semua kalimat yang kau ketik melalui hp mu pada malam itu. Ingin ku kutuk semua ucapan mu agar kau lupa akan semua hal tentang itu. Aku benci kalimat putus darimu. Kalimat yang kau ketik dengan amat sangat mudah itu. Apa yang kau fikirkan saat itu? Bosan? Lelah? Cape?
Apa? Apa tidak bisa semua di selesaikan dengan baik nan semuanya akan membaik pula. Apakah aku membuat kesalahan yang amat sangat besar sampai kau mudah mengucapkan kalimat terkutuk itu? Aku berusaha menahanmu. Menahanmu untuk tidak pergi dariku. Tetapi semakin kutahan semakin kau ingin pergi. Yah aku tahu semua hal yang kulakukan itu sia sia, dan percuma pula seberapa erat aku menggegam dan menahan dirimu agar tidak untuk pergi, jikalau kau ingin pergi maka akan tetap pergi.Saat hari pertama ospek di jenjang Sekolah Menengah Atas tepatnya 2 bulan setelah kau memutuskan untuk pergi dari kehidupanku. Aku melihat dirimu sedang menunggu angkutan umum atau dipersingkat yaitu angkot tepat di pinggir jalan Gajah Mada. Jalan yang pertama kali mendengarkan dan menyaksikan kita secara bisu saat aku mengutarakan perasaan ku kepada dirimu. Aku senang aku melihatmu dengan pakaian barumu yaitu putih abu abu. Kamu sudah semakin besar dan terlihat dewasa. Saat itu aku sangat senang bisa melihatmu. Dan pada saat yang sama aku berharap kamu satu sekolah dengan diriku. Ternyata takdir berkata lain kepada diriku, aku langsung mendengar kabarmu dari teman lamamu bahwa kamu bersekolah di salah satu Sma Swasta di kotaku.
Aku sangat ingin meminta maaf kepada dirimu, mungkin karena diriku kamu tidak lolos ke SMA negeri favorit yang berada di kota kita. Jika benar karena diriku mungkin kata maaf yang detik ini kuketik tidak berguna untuk dirimu.
Aku hanya berharap disekolah barumu kamu tetap seperti dahulu yang pintar dan bijak. Aku tahu di sekolah barumu pasti kau akan menemukan penggantiku, pengganti yang amat sangat lebih baik dariku. Yang bisa menjagamu, membuat harimu lebih ceria, dan tentunya lebih sempurna dariku.Setelah satu musim semenjak terakhir aku melihat mu berdiri dengan pakaian putih abu abumu aku tidak pernah melihat dirimu kembali. Satu semester pun telah usai, semenjak kehilangan dirimu menyadarkan diriku bahwa orang yang sangat pintar sepertimu hanya cocok dengan orang yang pintar pula. Aku berubah, aku memaksakan diriku untuk belajar terus menerus. Berusaha menghafal rumus matematika dan fisika yang sangat aku benci. Dan aku berhasil merubah diriku, aku mendapatkan tiga besar saat pembagian hasil terakhir nilai.
Dan juga aku berjumpa dengan teman lamamu saat di bangku Sekolah Dasar yang bernama Alif. Saat aku tahu dia mengenal dirimu aku langsung bertanya perihal dirimu sewaktu duduk di bangku Sekolah Dasar.
Ternyata kamu dulunya tomboy dan saat duduk dibangku SMA kamu berubah menjadi sangat anggun dan cantik. Banyak sekali yang aku tanyakan kepada temanmu itu. Selain menulis mungkin juga hobiku memikirkan mu dan menceritakan mu kepada semua orang yang berada disekelilingku. Aku ingin semua orang tahu bahwa kamu adalah cerita terbaik versi diriku.Rizky Darmawan Darus
Medan, 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear
Non-FictionUntuk seseorang yang sangat kusayangi dan telah pergi meninggalkan. Aku sangat merindukanmu.