Hari yang berulang kembali datang. Bedanya, kali ini Seungwan tidak sendirian bersama Yoongi. Sekarang ada bayi mungil yang lucu bernama Yoonjae yang menemani Seungwan mengawali paginya.
"Selamat pagi, Yoonjae. Sepertinya kamu masih ingin bermain di dunia mimpi ya? Baiklah, kalau begitu aku mau buatkan sarapan dulu untuk papamu sebelum dia mengomel seperti kakek-kakek" Seungwan bangun dari tempat tidurnya setelah mengecup pelan pipi tembam Yoonjae yang sedang terlelap.
Yoonjae tidak terlalu rewel untuk ukuran bayi yang berusia sekitar empat bulan. Cukup diberi susu, memastikan popoknya kering maka dia akan tenang sampai waktunya tidur. Yoonjae juga tahu caranya bersenang-senang dengan dirinya sendiri. Seungwan jadi gemas sendiri saat melihat Yoonjae bermain sendirian.
"Ada apa denganmu? Kenapa pagi-pagi sudah tersenyum seperti orang gila?"
"Astaga! Kau mengagetkanku! Kenapa harus bangun sepagi ini sih?"
"Kenapa memangnya?"
"Aku terganggu."
"Aku kan tidak melakukan apa-apa."
"Kehadiranmu menggangguku, tuan Min."
"Aku akan berangkat lebih awal, jadi kau tenang saja. Aku tidak akan merusak pagimu."
"Jadi aku tidak perlu membuat sarapan?"
"Sepertinya kau benar-benar tersiksa karena harus membuatkan sarapan untukku."
"Kau seharusnya cukup pintar untuk bisa mengetahuinya."
"Kau tidak perlu membuatnya jika kau tidak mau. Oya, Yoonjae sudah bangun?"
"Belum. Kenapa memangnya?"
"Aku akan tes DNA hari ini. Aku butuh sampel rambutnya."
"Biar kuambilkan. Kau tidak boleh membangunkannya dulu."
Yoongi mengangguk saja melihat Seungwan yang berjalan melewatinya menuju kamar yang ia tempati bersama Yoonjae. Tidak lama setelah itu Seungwan datang membawa sampel rambut Yoonjae yang ditaruh di dalam sebuah plastik.
"Kau tidak perlu melakukannya. Aku berani bertaruh, dia anakmu" Seungwan berucap sambil menyodorkan sampel rambut Yoonjae.
"Aku harus membuktikannya sebelum aku menemukan dimana Shin Ah berada."
"Jika ibu Yoonjae benar-benar meninggal, apa kau akan membawanya ke panti asuhan?"
"Memangnya kau punya ide yang lebih baik dari itu?"
"Mungkin ini tidak terlalu baik, tapi setidaknya tidak ada yang akan menyalahkanmu soal Yoonjae."
"Katakan."
"Ayo kita adopsi Yoonjae. Saat kita resmi bercerai, berikan hak asuhnya kepadaku dan aku akan membawanya bersamaku. Aku hanya butuh tanda tanganmu."
"Baiklah. Aku akan mengurusnya."
"Kalau begitu, aku akan membawa Yoonjae tinggal bersamaku."
"Kau tidak akan bisa pindah semudah itu jika keluargaku tahu tentang keberadaan Yoonjae."
Seungwan terdiam. Yoongi benar. Selama proses perceraian mereka belum selesai, Seungwan tidak bisa pindah begitu saja dari apartemen Yoongi.
"Kau tidak keberatan jika aku tinggal di sini sampai dokumen adopsi dan proses perceraian kita selesai?"
"Aku tidak masalah. Kita sudah menjalani kehidupan seperti ini selama enam bulan. Selama kau tidak mengganggu privasiku, aku akan menganggapmu tidak ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Strings (✔)
FanfictionMin Yoongi dan Son Seungwan sepakat untuk bercerai tepat saat usia pernikahan mereka memasuki enam bulan. Keduanya sepakat bahwa pernikahan harus diakhiri karena mereka sama-sama tidak menginginkan pernikahan palsu itu. Namun, sepertinya Min Yoongi...