☆6☆

102 33 11
                                    

Yoyo menghempaskan mousenya dengan keras sambil menyedot ice americano yang ketiganya untuk hari ini. Mulutnya sesekali mengeluarkan umpatan kecil dan tangannya mengacak-acak rambutnya kasar.

Kesel banget soalnya ngedit nggak kelar-kelar dari pagi sampe sore begini. Sebenernya tuh nggak terlalu susah ngedit video mengingat Yoyo udah sering ngedit video untuk projek ultah Raisa tapi apadaya ini hasil video syuting kemaren isinya hanya teriakan mereka bertujuh yang kepedesan dan takut sama demit. Serta kualitas video yang masih buram karena tidak menggunakan kamera infrared.

Baru pertama kali syuting sih makanya masih amatir. Videonya banyak goyang-goyang terus ngomong juga pada timpang tindih. Emang semuanya pada bacot sih jadi susah.

Papa Minho yang baru saja turun dari tangga mendapati anak bujangnya terlihat kesal di hari sabtu yang cerah ini. Minho berinisiatif untuk nyamperin Yoyo, ingin tahu ada apakah gerangan yang membuat anaknya itu terlihat dongkol.

"Ngapain Nak ? Serius banget" tanya papa Minho yang ngambil posisi duduk di sofa tepat di belakang Yoyo yang lagi duduk santai di lantai ruang keluarga.

Yoyo sedikit melirik kehadiran papa Minho dan kemudian fokus lagi ke aplikasi edit video yang ada di laptopnya "urusan hidup dan mati pa" jawabnya yang sukses membuat Minho sedikit menggelitik.

Papa Minho sedikit kepo dengan apa yang dikerjakan anaknya ini, jangan-jangan lagi ngerakit bom kan ngeri.

"Ngedit apa sih nak ? Gelap gulita gini." Kepo Minho setelah melihat layar gelap di aplikasi edit video.

Yoyo masih tetap fokus ke laptopnya "ngedit video youtube yang bakalan viral dimuka bumi ini pa" jawab Yoyo dengan penuh semangat.

"Waduhh video apaan tuh ? Tugas ya ?" Tanya Minho lagi

Irene yang kebetulan lewat mau ngambil minum di dapur langsung nyeletuk "bukan pa, buat ketemu anak mantunya papa yang halu dan tak kasat mata" ejek Irene sambil ketawa renyah.

Yoyo langsung sigap melemparkan bantal sofa ke Irene dan sukses membuat perempuan cantik itu ngibrit berlari. Galak banget emang kalo udah ngomongim sang idola #RaisaProtectionSquad

Minho paham banget kalo udah halu-haluan ini pasti soal Raisa karena di rumah ini mana ada yang nggak tau gimana cintanya Yoyo ke sang idola. Sampe tukang kebun pun tau.

Minho mencoba menenangkan Yoyo yang masih sebel sama ucapan Irene tapi juga nahan ketawa karena anak bujangnya sangat effort sekali untuk bertemu sang idola. Sejujurnya Minho udah diceritaain Yoona kalo Yoyo berniat mau nyamperin Raisa ke Melbourne dan usaha buat bikin youtube demi dapet duit buat ongkos.

Sebenarnya tuh duit Minho kalaupun dikasih ke Yoyo buat terbang ke Meulbourne juga nggak akan abis ya maklum kontraktor duitnya numpuk kek gunung. Cuma ya Minho pikir buat apa ngeluarin duit segitu banyak cuma buat kesenangan sesaat.

"Raisa ya ?" Tanya Minho pura-pura nggak tau, "emang kalo udah ketemu Raisa mau ngomong apa ?"

Yoyo memutar badannya ke arah Minho yang ada di belakangnya lalu menaruh tangannya di dagu seolah-olah sedang berpikir padahal otaknya kopong "nggak tau sih sebenernya aku belum nyiapin kata-katanya. Cuma ya intinya aku mau nyadarin Raisa bahwa aku lebih baik dari Hamish" jelas Yoyo

Minho mau nahan ketawa lagi. Lagian nggak paham juga ini punya anak kok bisa begini. Apa pas dulu Minho sama Yoona bikin ada kesalahan teknis ?

"Udah lah Yo jangan kebanyakan mimpi, mama liat diberita kemaren orang banyak ngayal tau-taunya tewas digrogotin cengcorang" mama Yoona yang baru turun dari tangga pun ikut menimpal percakapan Ayah dan Anak itu.

Mission Complete [Yunhyeong] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang