chapter 4 : legilimency

1.6K 245 30
                                    

Legilimency
(n) is the act of magically navigating through the many layers of a person's mind and correctly interpreting one's findings.

.

.

.

Setelah peristiwa ciuman kilat yang bergelora di depan penginapan saat mereka berlibur ke Lyon, Chanyeol dan Seulgi sama sekali tak saling bertegur sapa. Semua ini bukan keinginan mereka sebenarnya, tapi tuntutan ego masing-masinglah yang merunyamkan situasi. Tak ada satu pun dari mereka yang mengajak bertegur sapa. Sudah hampir tiga hari mereka hanya saling melihat tanpa mengeluarkan sepatah kata pun saat bertemu di rumah. Namun, hari ini adalah pengecualian. Mereka harus datang ke Kementerian untuk menghadiri sidang pembatalan pendeportasian Seulgi.

Mereka datang secara terpisah ke Kementerian. Chanyeol harus menghadiri rapat mingguan perusahaannya sementara Seulgi harus bertemu klien terbaru yang akan memakainya untuk pagelaran busana. Seulgi sampai terlebih dahulu di Kementerian, dengan inisiatif tersendiri dia langsung menuju Department of Law Enforcement tanpa menunggu Chanyeol yang belum menunjukkan kehadirannya. Sesampainya di lantai departemen yang ia tuju, dia melihat Baekhyun sedang berada di koridor itu.

"Hey," sapa Seulgi pada mantan kekasihnya yang sedang membawa beberapa lembar berkas di tangannya.

Baekhyun yang sedari tadi tak memperhatikan sekitarnya terkejut saat melihat Seulgi, "Oh hai, kau tampak.." ucapannya terhenti saat melihat ke arah kepala Seulgi, "berbeda," tambahnya dengan cepat.

Seulgi hanya tersenyum tipis sembari memegang rambutnya, "Pasti karena warna rambutku, kan?"

Pria di hadapannya tertawa melihat wanita itu. Wanita yang ia pacari sekitar tiga bulan itu selalu tampil mempesona baginya. Apa pun yang ia kenakan selalu terlihat sangat indah dan cantik. Bahkan saat rambutnya berubah menjadi merah menyala seperti sekarang. Justru membuatnya tampil semakin menawan.

"Kau tetap cantik walaupun sedikit berbeda," ujar Baekhyun sambil menjentikan jarinya, "apa yang kau lakukan disini?"

Pipi Seulgi kontan bersemu merah saat mendengarnya, "Kau selalu pandai memuji," ujarnya ramah, "aku akan menghadiri persidangan kasus pendeportasianku," tambahnya lagi.

"Oh iya, kau akan resmi menjadi warga Korea sekarang. Bagaimana kabar suamimu?"

Seulgi menelan ludah saat mendengar perkataan Baekhyun. 'Apa kabar suaminya?' Dia saja sudah tak bertegur sapa dengannya hampir tiga hari. Mana mungkin dia mengetahui kabar pria itu, "Dia baik-baik saja, aku sedang menunggunya sekarang. Jadi, kapan kau akan menyusulku?"

"Menikah maksudmu?" tanya Baekhyun.

Seulgi mengangguk.

"Bagaimana kalau aku menunggumu saja?"

Seulgi langsung terkejut mendengarnya. Lelucon yang tak lucu baginya. Dia hanya diam tak sanggup merespon apa pun.

"Aku bercanda," kekeh Baekhyun.

Dia menghela napas lalu memukul tangan pria itu sambil tertawa, "Kau mengagetkanku!"

"Memangnya salah jika aku menunggumu?" tanya Baekhyun lagi.

"Byun Baekhyun!"

Dan mereka berdua tertawa. Tertawa lepas seperti teman lama. Inilah salah satu sifat yang disukai Seulgi dari lelaki di hadapannya ini. Kehangatan. Jangan pernah bandingkan Baekhyun dengan Chanyeol, pasti akan terbalik 180 derajat.

"Apa aku melewatkan sesuatu?" Chanyeol datang dan berdiri tepat di belakang Seulgi.

Kontan mereka menghentikan tawa yang tadi sempat terbangun. Seulgi menatap jengkel ke arah Chanyeol, "Kau terlambat," dengusnya.

DEPORTATION [CHANSEUL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang