chapter 8 : incendio

1.6K 232 63
                                    

Incendio
(n) The Fire-Making Spell.
Is a charm that conjured a jet of flames that could be used to set things alight.

.

.

.

"

Halo, Seulgi."

Terpana. Hanya itu yang dilakukan Chanyeol. Menyadari serta melihat bahwa istrinya berteman baik dengan wanita yang dulu sempat mengisi relung hatinya sungguh berada di luar nalar pikirannya. Seulgi terlihat begitu bahagia melihat kehadiran sahabatnya ini. Anna atau yang lazim dipanggil Klee oleh Seulgi itu juga menikmati pertemuannya dengan sahabatnya itu. Hanya Chanyeol yang tampak tersiksa di situasi itu.

"Kalian sudah saling kenal ternyata," ujar Seulgi.

Chanyeol membeku seakan ada berton-ton es yang menimpanya.

"Ayahku merupakan partner kerja dari Park Corporate, bukan begitu Tuan Park?"

Tuan Park? Sejak kapan Chanyeol berubah menjadi Tuan Park dimatanya? Anna sedikit mengerling pada Chanyeol. "Ah iya, ayahnya dan ayahku dulu adalah rekan kerja dan kini akulah yang menjadi penggantinya," jawab Chanyeol yang seakan tersadar dari pikirannya.

"Aku dan Klee adalah teman baik. Aku mengenalnya saat pertama kali memasuki dunia modeling," ucap Seulgi.

Chanyeol berusaha tersenyum dalam menanggapi istrinya ini.

"Jadi, Tuan Park adalah suamimu, Seul?"

Seulgi mengangguk tersenyum.

"Lalu kenapa kau tak memperkenalkannya padaku saat di Lyon?" Tanya Anna lagi.

"Dia tak mau kulitnya terbakar matahari," kekeh Seulgi.

"Dear," Chanyeol mengerling padanya lalu melingkarkan tangannya di pinggang Seulgi.

Seulgi menengadah dan tersenyum pada Chanyeol, "Aku hanya bercanda," ucapnya lalu mendaratkan kecupan di dagu suaminya.

Chanyeol langsung salah tingkah. Tidak akan menjadi seperti itu apabila dihadapannya bukanlah Anna atau Klee atau siapalah itu. Nama wanita itu membuat Chanyeol semakin gila. Raut wajah Anna berubah muram saat melihat kejadian itu, namun ia berusaha menutupinya agar Seulgi tak menyadarinya.

"Klee?"

"Hah iya?" jawabnya canggung.

"Kau kenapa?" tanya Seulgi lagi.

Anna tersenyum. Akhirnya. Ada perasaan lega pada diri Chanyeol saat melihat ia tersenyum lagi. "Aku hanya iri," kekehnya.

Kini Chanyeol kembali membeku saat mendengar kata-kata itu. Ditambah sorot mata yang pedih dari wanita itu membuat Chanyeol semakin ingin keluar dari situasi ini.

"Cepatlah menyusulku," Seulgi balas terkekeh.

"Aku pasti akan segera menyusulmu," kekehnya lagi, "Baiklah karena ini sudah malam, aku pamit pulang dahulu," ia memberikan pelukan pada Seulgi.

"Bye, Seul," ucapnya dengan seulas senyum di wajahnya kemudian mengangguk pada Chanyeol, "Tuan Park."

Chanyeol balas mengangguk "Nona Lee."

Setelah ia menghilang dari pandangan mereka, Seulgi menyandarkan kepalanya di bahu Chanyeol.

"Kau lelah?"

Seulgi mengangguk. "Kau seperti sudah berteman lama dengan Klee," ucap Seulgi.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Chanyeol berusaha sekeras mungkin agar tak terdengar panik saat menjawabnya.

DEPORTATION [CHANSEUL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang