chapter 10 : reparo

1.4K 242 49
                                    

Reparo
(n) The Mending Charm, also known as the Repairing Charm.
Is a charm that can be used to seamlessly repair a broken object and works on most materials.

.

.

.


Gangwon, Korea.

Senyap. Terlihat seperti tak ada kehidupan. Begitulah tampilan kediaman Chanyeol dan Seulgi di Gangwon. Berdebu dan terasa pengap. Tak ada satu pun asisten rumah atau pelayan yang diizinkan untuk datang dan membersihkan rumah itu. Hanya Chanyeol yang menempati rumah itu seorang diri. Jangan tanyakan bagaimana bentuk dirinya sekarang. Bahkan Sehun dan Kris ngeri melihatnya. Dirinya dipenuhi amarah dan tubuhnya semakin mengurus. Tak ada yang berani mengganggunya, termasuk Sooyoung.

Dua hari setelah kepergian Seulgi beserta si kembar, Jaehyun dan Jongin memaksa masuk ke dalam ruangannya di gedung Park Corporate. Tanpa tedeng aling-aling Jongin menghadiahinya tinju yang bertubi-tubi. Dan yang membuat mereka berhenti dengan sendirinya adalah karena Chanyeol sama sekali tak melakukan perlawanan. Tak ada satu pun tinju balik yang ia berikan. Dia hanya diam dan tak berdaya seperti menikmati hukuman yang seharusnya ia terima akibat kepergian dari Seulgi. Tak ada penjelasan yang keluar dari mulutnya. Sekeras apa pun Jaehyun dan Jongin bertanya apa yang sebenarnya terjadi dengan dia dan Seulgi, Chanyeol tetap membisu. Matanya kosong. Seperti semua kebahagiaannya telah dihirup habis.

Dengan berbagai cara semua sahabatnya mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi, semuanya nihil. Lagi-lagi Chanyeol tetap membatu. Kembali diam tanpa ada yang tahu apa sebenarnya yang ada di pikirannya. Chanyeol kembali menjadi maniak bekerja. Hampir semua harinya ia habiskan di kantor. Semua karyawan menyadari ke tidakberesan yang terjadi antara bos besar mereka dengan istrinya.

.

Saat ini Chanyeol sedang menganalisa berkas yang berada di hadapannya. Jarinya perlahan menopang dagu. Terlihat kerutan yang menghiasi keningnya. Tatapannya terlihat menyeramkan. Kim Heejoon, pegawai dari bagian riset sudah menelan ludahnya sedari tadi. Benar saja. Tanpa banyak aba-aba Chanyeol membanting dokumen yang ada di tangannya. "Kau orang baru?" tanyanya dingin.

Dengan sangat perlahan Heejoon menggelengkan kepala.

"Berapa lama kau berada di perusahaanku?"

"Ti-ti-tiga tahun, Tuan." jawabnya terbata-bata.

Chanyeol mendengus sarkastik saat mendengarnya. "Sudah cukup lama ternyata," balasnya dengan nada yang sama dingin dengan kalimat sebelumnya "kau tahu kau digaji untuk apa?"

Heejoon hanya diam. Ia tak sanggup menjawab sepatah kata pun yang ditanyakan oleh Chanyeol. "Kemasi barangmu dan keluar dari kantorku sekarang juga."

"Tuan, tuan, saya minta maaf atas kelalaian saya. Saya mohon, jangan pecat saya," pintanya, "saya akan merampungkan riset ini secepatnya, anda akan menerimanya besok pagi sekali."

Chanyeol menyeringai, "Kau tuli, Kim? Keluar dari ruanganku dan kemasi barangmu sekarang juga!"

"Ta-ta-tapi, Tuan."

"Sekarang!"

Dengan lemas Heejoon keluar dari ruangan Chanyeol. Wajahnya yang selalu ceria, kini seperti tertutupi awan hitam. Tak beberapa lama kemudian, Chanyeol memanggil Jieun ke ruangannya.

"Ya, Tuan," ujar Jieun yang sudah tahu apa yang akan Chanyeol perintahkan padanya sekarang.

"Hubungi HRD untuk mempersiapkan pesangon bagi Kim Heejoon dan suruh mereka untuk mencari penggantinya sekarang," ucap Chanyeol setelah menyesap kopi yang sudah terisi ulang tujuh kali selama 3 jam belakangan ini.

DEPORTATION [CHANSEUL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang