pagi ini jaemin terbangun dan menatap ke penjuru kamar , ia sangat malas untuk sekolah hari ini..tapi ia tau bundanya takan mengijinkan dia untuk izin.
"hidup gw gini amat ya? miris"jaemin segera berjalan ke kamar mandi dan bersiap" untuk sekolah
ia sudah siap sekarang dan akan pergi , sarapan? tidak. ia hanya akan di bawakan bekal , ini bermula saat ia dijodohkan , ia sangat malas jika sedang bersama ayahnya , pasti akan membahas perjodohan itu.
— sekolah
"NANAAAAAA KU SAYANGGG"ini haechan , sungguh setiap hari ia berteriak terus , ingin rasanya menjait mulut pria manis satu ini , tapi tak mungkin.
"aduh haechan diem bisa gak? berisik anjir , dokter tht smpe tau seluk beluk gw nih gegara keseringan dateng"jaemin lelah , ia hanya ingin masuk ke kelasnya. no bukan itu , hanya saja di seberang sana terlihat jaehyun yang menatap ia dengan sendu , tak biasa sih , hanya saja jaemin lebih menyukai tatapan sendu itu dari pada tatapan arogan penuh kebencian dari jaehyun.
"ya maaf baby bunny , yok masuk gw mau nanya nih sm lu , bolosnya kemaren enak gak"bisa kah jaemin tukar tambah teman? haechan mengingatkan jaemin , dimana ia sangat merasa dihina.
"diem ae lu njir gw nanya serius nih woi"haechan geram.
"ya gak gimana" , pergi , kehujanan , bolos taman , pulang"berkata jujur.
"yakin? gw sm si jeno renjun liat lho kemarin..lu kalo ada apa" tuh jangan tertutup gini bisa? lu biasanya gak gini na , kalo aja gw sm renjun kemarin gak nguping , mungkin kita gak pernah tau kalo lu dijodohin sama kak jaehyun dan.. dia perlakuin lu dengan buruk"haechan sangat kesal dengan jaemin , padahal ibu nya saja bilang jika kita menceritakan masalah dengan orang terdekat , mungkin bisa sedikit mengurangi beban dan mungkin juga dapat solusi.
jaemin hanya diam , dia bingung..apakah ini tandanya dia harus cerita ke sahabatnya? tapi ia tak ingin membuat orang khawatir...
"na jaemin?" ?
"yya?" jaemin yang awalnya menatap haechan kini beralih ke pintu saat namanya dipanggil , dan sialnya orang itu — Jung Jaehyun
"ikut aku , kau dipanggil ke ruangan atas untuk mengambil beberapa barang di gudang"jaehyun terlihat sangat santai.
mengambil barang? apa ini? sangat tak masuk akal , gunanya satpam dan penjaga di sekolah ini apa? dan kenapa harus jaemin?
tapi ia tak banyak bertanya , ia langsung berdiri mengikuti jaehyun ke arah gudang.
"na" ujar jaehyun
jaemin tak menjawab , tak sopan sebenarnya , hanya saja ia sedang malas jika jaehyun akan membahas hal yang rasanya ingin ia hindari , bahkan sangat.
"na..." jaehyun kembali mencoba
jaemin menoleh, menatap jaehyun yang sedang menatapnya juga dengan tatapan yang sangat sulit diartikan(?)
"kenapa?" sungguh jaemin ingin cepat keluar
"maaf" woah? apa ini? jaehyun meminta maaf? sungguh jaemin rasanya ingin tertawa kencang saja.
"hahaha maaf? kau lucu , aku tak merasa aku prnh berurusan dengan mu jung jaehyun" jaemin mengalihkan pandangannya ke tumpukan barang
"errr kau memanggil ku kesini hanya untuk alasan? agar kau bisa mengucapkan kata 'maaf' tadi?" jaemin terkekeh "lupakan saja , bahkan jika bisa memilih aku lebih baik mati dibanding berurusan dengan manusia tapi berhati iblis" jaemin pergi , meninggalkan jaehyun yang sedari tadi hanya terdiam.
jaehyun berjalan menjauhi gudang itu , ia bingung , mengapa iya meminta maaf tadi? dan untuk alasan apa...
tbc