9

387 43 5
                                    

   jaemin sudah merasa lelah karna  mengikuti jejak langkah kedua sahabatnya itu, seperti tak ada hari esok, dan betapa sialnya jaemin saat ia tak sengaja menabrak orang lain.

'kau??' jaemin termenung melihat orang di hadapannya ini

'ah jaemin kan? aku mengenal mu semasa kau baru menjadi siswa di sma ku, hanya mengenal nama sih' lelaki itu agak tertawa canggung

'iya aku jaemin, maaf atas kejadian tadi aku benar" tak sengaja menabrak mu kak' jaemin bersuara

'ah tak apa, oh iya aku duluan ya itu kekasih ku pasti mencari ku' orang tersebut menunjuk seseorang di ujung sana dan jaemin mengikuti arahan itu, jaehyun.

ya itu jaehyun dan di depan nya sekarang adalah doyoung, wah seperti cinta segitiga bukan? tidak. ini hanya cinta mereka bukan jaemin.

'baiklah aku juga akan pergi maaf untuk sekali lagi' jaemin berlalu sebelum ia jaehyun benar" datang menghampiri

sejak melihat itu, jaemin seperti tidak mood. ia sangat malas melakukan apapun dan itu membuat renjun dan haechan bingung, padahal tadi jelas" jaemin masih sempat tertawa nyaring.

'kau kenapa na??' renjun bersuara

'aku tidak apa" injun, hanya sedang  kelelahan' jaemin mengelak

renjun tau itu bukan jawaban sebenarnya, tapi ia maupun haechan tak akan mengganggu jaemin jika ia tak mau cerita dulu

'sebaiknya pulang saja, aku juga lelah'

mereka berdua menerima ajakan  haechan dan bergegas untuk kembali pulang, tentunya diantar oleh supir renjun.

— rumah jaemin

'aku pulang' jaemin berjalan lesu menuju kamar nya

'jaemin. duduk kau.' ayah nya bersuara, oh ayolah jaemin baru saja merasakan ketenangan hati mana adil  jika ayahnya tambah merusak mood nya hari ini. tapi nyatanya jaemin tak akan menolak dan ia tetap duduk sesuai perintah

'ayah mau kau bersikap lebih sopan pada jaehyun dan keluarganya.' ayah jaemin perlahan membuka obrolan ah lebih mengarah ke debat sepertinya

'aku?? bersikap sopan?? kapan aku tidak bersikap sopan? kapan aku tidak menghargai mereka? berhenti berbohong ayah. aku tau bahwa ayah maupun bunda sudah tau kelakuan jaehyun selama ini' jaemin menghela nafas kasar, bisa"nya orang tua ini tidak tau malu.

'jaemin, ayah mohon padamu untuk tetap menikah dengan jaehyun' ayah jaemin kembali memohon demi pernikahan bodoh ini

'sampai aku mati pun bukan kah aku tak ada kata lain selain mengiyakan semua yang kalian perintahkan??' jaemin beranjak pergi menuju kamar menghiraukan semua panggilan ayahnya, oh ayolah ia terlanjur kesal.

mengunci diri di kamar dan menangis seperti orang bodoh, iya jaemin memang terlihat bodoh sekarang.

'berhenti menangis sialan, jangan buat dirimu tak ada gunanya barang sedikit pun' jaemin menghapus air matanya

menikah kan? oke jaemin akan menuruti itu semua, ia sudah pasrah dan tidak akan menolak.

  hari ini hari terakhir jaemin menyandang marga na karna esok ia akan memakai marga pria brengsek itu, jung.

ah aku lupa memberi tau, saat pertunangan bahkan jaemin memasangkan cincin di jari tengah jaehyun sambil berucap 'jari itu yang menjadi simbol hubungan ini'

jangan lupakan sahabat serta teman mereka yang memutuskan untuk menginap di rumah jaehyun karena terlanjur malas pulang

'kalian apa tidak apa tidur di ruang ini bersamaku??' jaemin bersuara

'tidak apa jaemin, aku juga sebenarnya tidak sudi menginjak rumah brengsek yg sudah membuat adik kesayangan ku seperti orang bodoh' winwin ikut berbicara

jangan tanya kemana para seme, jelas mereka di kamar jaehyun. ia bersikeras tak ingin tidur di kamar alhasil semua para uke ikut dengan nya.

— di kamar

'kuharap kau menepati janji mu jaehyun' hendry menatap jaehyun dengan air wajah yang sulit dimengerti

'ya' sudah kebiasaan nya bersikap seperti ini bukan? jadi biarkan saja.

tbc

Mianhae I'm 3 Years Ago | 2JaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang