aaa maaf banget baru bisa up . . aku lagi sibuk banget sama dunia pkl duh duh duh.
disinilah jaemin, duduk di teras balkon sambil memandangi hiruk pikuk jalanan, ya apart mereka termasuk di pinggiran jalan utama.
'aku sungguh bosan, menyuruh haechan kesini bukannya tak apa? toh ini juga milik ku.' monolog jaemin
oh ayolah dia bosan jika benar' seperti ini, biasanya dia akan pergi bermain dengan renjun dan haechan tapi ini malah diam saja di kamar.
menonton tv(?) niat jaemin seperti itu sebelum dia turun melihat seonggok manusia brengsek sedang menonton beritanya, membosankan.jaemin lantas mengambil hp nya dan menelpon haechan untuk datang kemari, dan bagusnya renjun juga berada di rumah haechan. oh berarti mereka tadinya bermain tanpa niatan mengajak jaemin? bajingan.
belasan menit berlalu dan terdengar seperti ada yang mengetuk pintu kamar nya, jaemin lantas membuka. oh haechan dan renjun
'aduhhhh nana, apart mu besar sekali sepertinya jika aku dan renjun menginap pasti sangat ramai ya' renjun mengangguk menyetujui sembari mereka masuk dan duduk di kasur jaemin
'jika kau izin padaku sudah pasti boleh, tapi jika kau izin pada si gila itu aku yakin dia akan mengucapkan 5 huruf, yaitu tidak.' jaemin sudah muak, baru sehari
'eh na tapi kau tau? aku tadi melihat jaehyun masuk ke kamar nya dan terdengar seperti meminta maaf pada seseorang' ucap renjun penasaran
'ha? dari semalam kami tak menerima tamu apapun . . tak tau jika tadi ada yang datang' jaemin heran, siapa yang datang? mengapa harus di kamar
ah . . jaemin ingat, pria gila itu kan mempunyai pacar
'oh mungkin doyoung, kuharap kalian siap untuk mendengar suara an-' baru jaemin akan melanjutkan, terdengar suara orang yang berlari dari luar ( seperti bermain kejar - kejaran )
'ayolah sayang'
'jaehyun, ini masih pagi ! kau ini tak bisa sekali menahan hormon kelebihan mu itu'
'memangnya kenapa? itu baik karna kita olahraga pagi'
'huft, hanya 1 ronde tak ada lebih'
'aku sangat mencintaimu doyoung'
suara itu menghilang beriring dengan terdengarnya suara pintu tertutup.
'aku pemilik rumah berasa pembantu yang mengabdi pada pasangan yang baru saja menikah' jaemin berujar
'doyoung murahan sekali, hinyi 1 rindi tidik libih' renjun menirukan suara doyoung tadi saat bernegoisasi ronde bercinta dengan jaehyun
'sudahlah, aku malas membahas mereka' jaemin memelas
'na, ayo kita pergi sungguh aku tak sanggup jika tetap disini karena aku ini sudah ingin muntah' haechan sudah tak tahan, apaan itu tadi? dia seperti jalang.
akhirnya jaemin bersiap siap, sempat'nya jajaran uke itu berdandan sebentar ( siapa tau ada seme yang menyantol kan ) oh haechan kau pasti akan di penggal oleh mark hyung
saat akan melewati kamar jaehyun, sayup' mereka mendengar suara desahan dan geraman tak karuan
haechan menghirup nafas dalam dan-
'JAEHYUN SEBENTAR LAGI KAU AKAN MATI BERIRINGAN DENGAN PENIS MU MENYATU DENGAN LUBANG SI SETAN ITU' renjun dan jaemin tentu saja kaget, renjun bergegas menarik haechan sebelum ia mendobrak pintu itu
sesampai nya diluar, haechan tiba' saja berlari menuju selokan dan memuntahkan isi perutnya, jaemin sudah sangat panik
'sudah kubilang aku tak tahan lagi menahan diri untuk tidak muntah' haechan memelas
'haechan terimakasih, suaramu telah mewakilkan kekesalan ku tadi' jaemin sebenarnya ingin seperti tadi . . tapi kan ia tak seberani haechan.
tbc