Bunga.....
Bunga.....
Samar-suara itu terdengar dari ujung lorong dengan cahaya putih yang begitu menyilaukan mata.
Bunga... Sini nak ikut ayah.
Bunga yang mulai mendengar dengan jelaspun berjalan kearah sumber suara.
Ayah.. Panggil Bunga pada sosok gagah di ujung lorong itu.
Iya sayang, ini ayah.
Kamu mau ikut ayah nak?
Dengan tegas bunga menggelengkan kepalanya.
Lalu kenapa kamu sampai disini nak kalau kamu gak mau ikut ayah.
Bunga kangen sama ayah, tapi Bunga belum siap ikut ayah.
Kamu memang anak yang pintar nak, Ayah sayang sama Bunga. Apapun yang terjadi Bunga harus janji sama ayah untuk tetap menjaga janin yang ada dirahimmu itu. Pinta sang ayah kepada bunga
Bunga ingin menjaga anak ini yah, tapi...
Tapii apa sayang? Apa karna Erik gak menginginkan anak itu
Seketika tangis Bunga pecah ketika mendengar ucapan sang ayah.
Kamu jangan khawatir nak,kamu anak yang kuat ayah yakin anak kamu juga anak yang kuat.
Ayah yakin anak itu akan baik- baik aja tanpa Erik.
Yang terpenting kamu harus kuat agar anak kamu juga kuat.
Tapi bunga takut yah...
Bunga gak perlu takut, ayah selalu berharap yang terbaik untuk bunga, bunda juga pasti akan selalu ada untuk mendukung bunga.
Ayah pergi dulu ya sayang... Lakukan yang terbaik untuk anak itu ayah percaya sama bunga.
Tiba-tiba sosok gagah itu menghilang dari pandangan Bunga.
Dokter,.!! Dokterr.!!
Anak saya sudah sadar tolong cepat di periksa. Teriak sarah sekuat kuatnya.
Bun... Bundaa...
Ucap bulan lirih
Iya sayang, kamu jangan gerak-gerak dulu, bunda disini kamu butuh apa sayang.
Bunda.. Aku dimana
Kamu di rumah sakit sayang tiga hari yang lalu kamu pingsang karena fisik kamu sangat lemah.
Tiga hari yang lalu?? Tanya bulan
Iya sayang, sehabis pingsan kamu koma. Kamu tenang aja sayang janin kamu aman.
Bunda udah tau semuanya, kemarin erik datang menceritakan semuanya sama bunda, kamu gak perlu khawatir sayang bunda akan jagain kamu dan calon cucu bunda.
Bunda yakin kamu mampu sayang meskipun tanpa erik.
(ujar sarah sembari membelai rambut putrinya)
Tapi bunga takut bun, bunga takut anak bunga malu terlahir tanpa ayah.
Upac bunga sambil menangis
Bunga, sayang dengerin bunda ya
Anak ini akan lebih malu terlahir dengan sosok ayah yang hanya menjadikan ibunya pelampiasan semata nak. Anak ini akan lebih malu melihat dia menyia-nyiakan ibu seperti mu nak.
Bunda yakin anak ini akan bangga terlahir dari rahim seorang Bunga.
Bunga yang kuat ya sayang.
Maaf kalo ada salah kata maupun penulisan.
Maaf juga kalo ceritanya gak menarik
Masih pemula soalnya
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us (hiatus Sementara)
General Fictiondibalik jendela gadis itu menatap matahari yang tak pernah lelah menyinari bumi. Berbeda dengan dirinya yang menjadi lelah terhadap kehidupannya hanya karna pria yang dicintai memilih pergi
