8

17 1 0
                                    

Hari ini Bulan dan Evan pergi memenuhi undangan Erik dan Citra. Meski sebelumnya Bunga sempat di rawat di Rumah Sakit karena syok dengan kehamilan Citra yang berusia sama dengan kehamilan Bunga. Kini Bunga menghadiri acara tersebut dan menepati janjinya untuk hadir dengan kondisi yang baik dan tidak akan menimbulkan masalah.

"are you okey bung? "

"i'm okey van,  don't worry"

"Hallo Bunga,  gimana kondisi kamu sekarang, udah baikan?" Tanya seorang wanita yang tidak lain adalah Citra

"Hallo Citra,  oh tentu seperti yang tampak dimata mu sekarang aku dalam kondisi sangat baik"

"congrats bro " ujar Evan kepada Erik.

" thanks bro "

"jangan lupa untuk menghadiri sidang minggu depan bro,  aku sangat menanti saat itu dimana aku adalah ayah dari anak yang ada di kandungan Bunga dan bukan dirimu"

"aku pasti akan datang, aku juga tidak menginginkan anak itu kau bisa mengambilnya dariku" ujar erik sangat lantang sehingga terdengar oleh Bunga.

" apakah kurang uang yang kuberikan untuk membayar sprema ini" ujar bunga sambil mengelus perut buncitnya.

Yap beberapa hari yang lalu ketika  Erik datang ke rumah bunda Bunga selain memberikan undangan rupanya Erik datang untuk meminta uang ganti rugi atas sperma yang kini berubah menjadi janin yang ada di kandungan Bunga. Konyol memang tapi Bunga tetap memberikan apa yang diinginkan Erik dengan syarat bahwa Erik akan melakukan sidang bersama Bunga untuk membuat perjanjian bahwa anak yang di kandung Bunga saat ini tidak akan memiliki hubungan apapun dengan Erik saat ini maupun saat yang akan datang nanti dan anak yang di kandung Bunga saat ini secara hukum akan menjadi anak sah dari Evan tunangan sekaligus calon suami Bunga.

flashback 

Beberapa waktu yang lalu saat Evan menemani Bunga untuk memeriksakan kandungannya Evan memberanikan diri untuk melamar Bunga. Memang tidak langsung diterima oleh Bunga tapi Evan tetap gigih untuk mendapatkan cinta Bunga.

"jika kau merasa takut untuk menghadapi semua masalah ini sendiri maka menikahlah dengan bung,  aku berjanji akan menemani kamu dalam kondisi apapun"

"apa van? " tanya Bunga dengan wajah kagetnya

"menikahlah denganku"

"Bagaimana aku  bisa menikah dengan mu,  aku ini jalang, aku ini orang hina van.  Aku bahkan jijik dengan diriku saat ini kenapa kau ingin menemani jalang seperti diriku ini"

"karna aku mencintai mu apa adanya bung dan aku juga akan mencintai janin yang ada dirahimu itu seperti anakku sendiri"

Flasback off

Maaf kalo ada salah kata maupun penulisan.
Maaf juga kalo ceritanya gak menarik
Masih pemula soalnya

About Us (hiatus Sementara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang