9

18 1 0
                                    

"Selamat pagi sayang" sapa Sarah bunda Bunga.

"pagi bun, dimana Evan apa dia belum datang? "

"tadi dia sudah datang sayang,  tapi di berpesan kepada bunda katanya di hari ini harus pergi lebih dulu karena ada masalah di salah satu cabang rumah sakitnya"

"heum baiklah bun"

"makanlah dulu sarapanmu nak,  bunda akan pergi untuk berbelanja bahan makanan"

"apakah aku boleh ikut bun? "

"apa kau ingin Evan mengamuk pada bunda karna membiarkanmu ikut dengan bunda"

"aish...  Evan terlalu berlebihan bun,  aku bosan berada dirumah terus,  aku ingin kerumah sakit untuk kerja tapi Evan juga merangku"

"Evan melakukan itu demi kebaikan kalian nak,  kau tau Evan sangat mencintaimu dia tak ingin terjadi sesuatu kepada kalian sayang"

"Rasanya diriku tak pantas untuk Evan bun,  Evan terlalu baik dan terlalu sempurna untuk aku yang hina ini bun" ucap Bunga tiba-tiba sendu.

"kenapa kau berkata seperti itu sayang,  tidak ada wanita lain yang pantas bersamaku jika itu bukan dirimu" ucap Evan yang tiba-tiba datang dan mengusap lembut perut bunga.

"Evan...  Kapan kau datang? Bunda bilang kamu ada urusan di rumah sakit"

" memang tadi aku ada urusan dirumah sakit, tapi aku sungguh tak tenang meninggalkan kalian dirumah ditambah dengan keaktifan mu itu Bung.  Aku tak ingin terjadi apa-apa pada jagoan kecilku ini" timpal Evan dengan senyum manisnya.

"apakah kau hanya khawatir pada jagoan kecilku, kau tak menghkawatirkan ku" ucap Bunga dengan mata berkaca-kaca.

Memang sejak beberapa bulan terakhir ini mungkin karena hormon ibu hamilnya Bunga menjadi lebih manja,lebih sensitif, dan lebih aktif.
Hal itu membuat Evan sangat khawatir. 

*Flasback  3 hari lalu*

Hari ini Evan dan Bunga pergi kelapangan memenuhi keinginan Bunga yang sejak pagi merengek untuk bermain layangan.

Awalnya terlihat normal,  Evan yang menerbangkan layangan Bunga hanya melihat dan sesekali berteriak kesenangan namun lama kelamaan Bunga merasa jenuh dan haus akhirnya Bunga meminta Evan untuk membeli es kelapa yang berada lumayan jauh dari mereka. 

Evan meninggalkan Bunga di bawah pohon yang rindang agar Bunga tidak kepanasan selagi ditinggal membeli es kelapa.

Beberapa saat setelah evan mendapatkan es kelapa dia segera bergegas karna entah kenapa perasaannya tidak enak.

Benar saja setibanya evan di tempat ia meninggal kan bunga,bunga sudah tidak ada di situ.
Evan kebingngungan sampai tiba tiba dia melihat sosok perempuan dengan perut buncitnya tengah berlari mengejar layang putus bersama sekumpulan anak laki - laki.

Flasback off.

Maaf kalo ada salah kata maupun penulisan.
Maaf juga kalo ceritanya gak menarik
Masih pemula soalnya

*1.12.19*

About Us (hiatus Sementara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang