My Coldest Boyfriend ✔ [ jenlisa ]

MCB [16]

Bonus lagi pict. diatas. Hehe :)

_________________________________________

Presents ; My Coldest Boyfriend
Chapter 16⭐

___________________

Jennie sedang berjalan di koridor sekolah, seorang diri. Ia baru saja datang tepat pada pukul 7 pagi. Ia terus berjalan menuju kelasnya, tetapi, baru saja ia ingin menaiki tangga, ia melihat---banyak murid murid bergerombol, sedang berkumpul di depan mading sekolah.

Ia juga penasaran akan hal itu, tetapi--ia memilih untuk menaruh tasnya terlebih dahulu di kelas dan menanyakannya kepada teman sekelasnya.

"Irene!" Panggil Jennie sembari menggebrak meja irene, membuat teman sebangkunya itu terkejut.

"Anjer, kaget gue!" Teriak irene.

"Haha, sorry-sorry. Btw, gue mau nanya dong!" Kata Jennie.

"Nanya apaan?" Jawab irene.

"Itu pada rame di mading kenapa?" Tanya Jennie penasaran.

"Oh, itu. Nilai ujian sains udah dipajang." Jelas Irene.

"Trus, yang peringkat 1 kelas 11 siapa?" Tanya Jennie.

Jennie berharap, ia kenal dengan orang yang menduduki peringkat 1 ujian sains ini, karena---ia akan membimbing dan mempersiapkan untuk olimpiade selama seminggu.

"Gue aja belom liat, gih sana--lo turun ke bawah bareng Rose. Gue masih ngantuk nih!" Kata Irene.

"Ah, elah. Molor mulu lo!" Jawab Jennie.

•●•

"Ciyeee, peringkat satu nih yee!" Ledek Jungkook, Taehyung, dan Mingyu kepada Arlisa.

Iya, si pemegang peringkat satu itu Arlisa. Padahal, doi aja gak tau kalo soal sains yang ia kerjakan itu adalah ujian olimpiade sains.

Memang, pak rahmat sengaja tidak memberitahu para muridnya tentang tujuan mengerjakan ujian sains. Mereka hanya tahu, itu sebagai nilai tambahan untuk rapor. Biar, para murid-murid tidak sengaja merendahkan nilai mereka.

Well, cukup cerdik bukan?

"Ngh?" Tanya Arlisa bingung.

"Lo tau gak? karena lo peringkat satu, lo bakal ikut olimpiade sains sebagai perwakilan dari kelas 11!" Jelas Taehyung.

Arlisa masih mencoba mencerna perkataan Jungkook barusan.

"Oh," akhirnya Arlisa menjawab.

"Lah, lo gak papa?" Tanya Mingyu heran.

"Gak terlalu peduli sih, gue." Jawab Arlisa.

"Yang bimbing gue siapa? Pak Rahmat? Atau gue belajar sendiri?"

"Bukan lo bakal dibimbing, coba tebak siapa orangnya!" Tantang Jungkook.

"Bu Saptini?"

"Salah"

"Pak Ridwan?"