My Coldest Boyfriend ✔ [ jenlisa ]

MCB [22]

Playing ⏸ All We Know
- The Chainsmokers

Di play ya gaes musiknya. Biar dapet feelnya

_________________________________________

Presents ; My Coldest Boyfriend
Chapter 22⭐

_______________________

Keesokan harinya, Jennie sudah sampai di depan gerbang sekolah. Rencana menjauhi Arlisa kini telah dimulai.

Dan untuk memperlancar rencananya, Irene meminta Jennie untuk menunggunya di depan gerbang. Katanya sih, biar masuk kelas bareng. Soalnya, Irene dkk takut Jennie kebablasan dan malah nyapa Arlisa di kelas seperti biasa.

"Nih si kampang kemana sih, kagak dateng-dateng!" Gerutu Jennie. Sudah hampir 10 menit ia menunggu di depan gerbang.

Eh, baru saja diomongin, Irene akhirnya datang dan langsung menghampiri Jennie.

"Hai Jen!" Sapa Irene.

"Hai, kok lo lama sih? rasanya gue udah karatan nungguin lo disini!" Kesal Jennie.

"Maap Jen, tadi angkotnya nurunin penumpang dulu!"

"Yaudah, yuk ke atas!"

"Yu!"

Lalu, Jennie dan Irene segera bergegas pergi ke atas.

Saat ini, Jennie dan Irene sudah ada di depan kelas.

Berkali-kali, Jennie menghembuskan napas-nya dengan berat. Hari ini, ia akan mulai menjauhi cowok bermarga Manoban itu. Masalahnya, ia ragu bisa menahannya selama 2 minggu lebih.

"Jen, pokoknya lo harus jauhin si balok es!" Ujar Irene. "Gak ada lagi nyapa selamat pagi atau bikinin bekal buat dia!"

"I-iya elah Rene, bacot amat!"

"Gini-gini gue sama yang lain peduli sama lo, jen."

"Iya, makasih nyai."

"HEH!"

"Maap-maap."

Dengan semangat 45, Irene langsung menarik tangan Jennie ke dalam kelas.

Jennie entah sudah berapa kali menolak masuk kelas, hanya karena Arlisa----tetapi Irene tetap memaksanya.

Sesaat setelah Irene membuka pintunya, terpampanglah jelas murid-murid kelas XI-3.

Salah satunya, si balok es---alias Arlisa, dan teman-temannya---jungkook, taehyung, mingyu, dan jaehyun anak XI-2, tengah mengobrol.

Jennie dan Irene hanya berjalan ke bangku mereka, melewati Arlisa dkk. Tanpa menyapa seperti biasanya.

Bahkan, Jennie bisa merasakan Arlisa tengah menatapnya. Mungkin cowok itu heran mengapa ia tidak menyapa seperti biasa?

Entahlah, Jennie hanya melewati mereka tanpa berniat menatap Arlisa. Susah sebenarnya, karena ia sangat menyukai Arlisa, tetapi---mau tak mau ia harus mencoba mengikuti saran teman-temannya.