11. Adannaya Henzie

2 0 0
                                    

Ponselnya bergetar yang membuat Naya mengintip sekilas pop up disana lalu terkejut.

Mengambil ponsel yang ia letakkan di atas nakas dengan cepat sambil membaca pesan disana.

Sayangnya akuu
  Ngapain?

Naya menatap horor ponselnya, tak usah menebak ia sangat tahu ulah siapa itu.

Naya hanya membacanya, ingin rasanya ia membalas pesan Arka tapi gengsinya tak bisa ia singkirkan saat ini.

Ponselnya kemudian bergetar lagi di tangannya.

Sayangnya akuu
  Mau video panas gak?

Sayangnya akuu
   Foto aja kayanya lebih asik ya? Aku takut kalo video ntar kamu gak kuat nontonnya

Naya mengabaikan pesan Arka, memegangi wajahnya yang memanas lalu mengipasi nya dengan jari jarinya heboh.

"Dasar mesum," gumam Naya. Lalu notifikasi kembali muncul,

Takut takut ia melihat gambar yang Arka kirim, dan pipinya semakin memanas ketika melihat foto itu.

Foto sebuah kobaran api.

Sayangnya akuu
   Gimana? Panas kan?

Naya mengetikkan balasan pesan disana dengan bersemangat.

Naya henzie
    Gak jelas!

Sent.

Meletakkan ponselnya kembali ke atas nakas lalu merebahkan dirinya ke kasur.

Kali ini ponselnya berdering, yang membuatnya kembali mengambil ponselnya dan menggeser panah berwarna hijau di layarnya.

"Hahahaha..." suara tawa terdengar dari sebrang sana. Suara Arka tentunya.

"Apaan si?!" Seru Naya lalu merebahkan kembali badannya ke kasur dengan tangan yang masih memegang ponsel.

"Gak papa sih, lagi mikirin kamu aja, pasti pipi kamu merah kan tadi? Haha aku jadi bayangin kaan.."

Naya tersenyum samar, "Sok tau lo!"

"Masih aja ngomongnya kasar, lembutin dikit napa beb, biar aku makin cinta gitu"

Naya membalikkan badannya menjadi telungkup, lalu melipat kedua kakinya ke atas. "Beb beb mulu perasaan. Gue bukan bebek" dan kali ini senyumannya kembali muncul dengan lebar.

Suara tawa kembali terdengar dari sebrang sana, yang sialnya sangat menular, membuat Naya menutup mulutnya untuk meredam suaranya sendiri.

"Yakali aku samain pacar sama bebek, mulut bebek keras gak enak buat di cium haha"

Belum sempat Naya melemparkan umpatannya, ketika Arka kembali bersuara.

"Ngiri aja lo Ger! Eh sialan muka gue!! Muka gue ini aset berharga anjiir!"

"Ada Geri di sana? malu-maluin gue aja lo ya"  jawab Naya ketika mendengar suara Arka yang tengah berdebat dengan Geri.

Arka kembali tertawa. "Udah dulu ya, Geri lagi ngamb- eh bajingan! Sialan lo Geri selimut, sini gak lo!

Naya ikut tertawa mendengarnya. Lalu Arka kembali bersuara.

"Besok aku jemput, gak ada kata penolakan, bye" belum sempat Naya menjawab Arka sudah lebih dulu mematikan sambungan mereka.

Naya meletakkan kembali ponselnya ke atas nakas. Dengan senyuman yang masih tercetak di bibirnya. Menghentak-hentakkan kakinya ke ranjang lalu menutup wajahnya dengan selimut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang