Sesosok pria bermata tajam melipat tangannya di dada dan menatap pria paruh baya yang tidak lain adalah pelayannya, lalu mengalihkan pandangannya ke api yang sedang menyala, membakar tumpukan dedaunan kering.
Di balik tumpukan daun-daun kering itu, terlihat sebuah tas berwarna cokelat dengan gantungan gajah berewarna merah, tas milik Jaejoong yang berisi pakaiannya.
"Bakar habis, jangan sampai ada yang tersisa" ucapnya tegas.
Leeteuk menganggukan kepala, "Baik, Tuan Uknow"
Pria itu sedikit terkejut mendengar nama yang diucapkan pria paruh baya itu padanya, lalu dia tertawa terbahak-bahak.
"Sudah lama sekali aku mendengar nama itu, dan hanya kau satu-satunya pelayanku yang berani memanggilku dengan nama itu"
Tiba-tiba Uknow tersenyum tanpa mengalihkan matanya dari api.
"Kudengar anak gadismu baru saja melahirkan bayi laki-laki, apa itu cucu pertamamu?"
Leeteuk langsung pucat pasi begitu Uknow menyebut cucunya yang baru saja lahir.
Uknow menoleh dan menatap Leeteuk tajam, "Kecelakaan yang pertama itu hanyalah peringatan. Menunjukan apa yang bisa aku lakukan pada keluargamu jika kau sampai berulah lagi, tapi aku tidak akan bermain-main pada kecelakaan yang kedua. Tentunya kau mengerti maksudku, kan?"
Tubuh Leeteuk menegang mendengar ucapan Uknow, lalu dengan cepat menganggukan kepala. Dia ingat saat anak gadisnya dan menantunya mengalami kecelakaan parah saat perjalan pulang menuju rumah mereka tiga tahun yang lalu, sebuah mobil sengaja menabrakan diri ke mobil mereka. Pengemudi yang menabrak mereka tewas seketika, tapi anak dan menantunya bisa diselamatkan meskipun terluka parah. Dan semua itu terjadi setelah Leeteuk mencoba memberitahu kakek Jaejoong bahwa ada bahaya yang mengintai cucunya.
"Saya bersumpah akan setia pada anda, Tuan Uknow. Tapi saya mohon jangan sakiti cucu saya, dia masih kecil" Leeteuk memohon belas kasihan dari tuannya.
"Kau memang harus setia padaku" ucap Uknow dengan nada malasnya yang biasa.
"Karena jika tidak kau lakukan, aku akan sangat marah. Dan kau tahu bukan apa yang akan terjadi jika aku marah, jadi aku tidak perlu menjelaskannya padamu"
Wajah Leeteuk pucat pasi dan keringat dingin mengalir di pelipisnya. Dia tidak suka jika harus berada di dekat tuannya yang satu ini dan berbicara dengannya, rasanya seperti berhadapan dengan serigala buas yang senang bermain-main dahulu dengan korbannya sebelum memangsanya.
"Saya bersumpah tidak akan berkhianat" ucap Leeteuk setenang mungkin, berusaha menyakinkan Uknow walau sesungguhnya dia takut.
"Ya... Ya... Karena jika tidak, aku pastikan tidak akan ada yang selamat dari kecelakaan untuk yang kedua kalinya"
Senyum Uknow muncul ketika melihat ketegangan di wajah Leeteuk, lalu menatapnya ramah.
"Kau tidak sedang berpikir aku tega untuk menyakiti anak kecil, bukan?Aku hanya ingin mengirimkan kartu ucapan dan hadiah untuk anak dan cucumu"
Leeteuk hanya diam menatap Uknow dan bulu di tengkuknya langsung berdiri. Uknow mampu melakukan hal tersebut dan dengan kata-kata yang tersirat itu, Uknow mampu menyakiti siapapun, termasuk anak kecil yang paling tidak berdosa sekalipun.
Uknow mengalihkan pandangannya menatap kembali tas Jaejoong yang sudah terbakar habis. "Menjijikan sekali pakaian-pakaian itu, pakaian murah membuat keindahan Jaejoongku lenyap, kau juga sependapat denganku kan?"
Leeteuk langsung menganggukan kepalanya.
"Ibunya tidak pantas disebut sebagai seorang ibu, wanita murahan itu memperlakukan anaknya dengan sangat buruk. Ibu paling pendengki yang pernah aku tahu, dan menurutku..." api di mata Uknow menyala. "Ibu semacam itu tidak pantas ada di dunia ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkest Side
FanficRe-make FF ini hanya re-make dari sebuah karya yang cukup terkenal Hanya re-post dari FF sebelumnya yang pernah diposting di Fanfiction(.)net Mungkin akan ada sedikit perbedaan dari novel aslinya WARNING: √ BOYSLOVE CONTENT √ R18+ √ NOT SAFE FOR EVE...