"Kenapa kau terburu-buru pergi? Apa kau takut padaku?"
Ucapan Yunho membuat debar jantung Jaejoong semakin kencang, dia merasakan perasaan yang sama seperti perasaan seekor tikus yang terperangkap dalam cengkraman seekor kucing besar. Dan kucing itu tidak ingin langsung memakannya, tapi memilih bermain-main dengan korbannya lebih dulu, membuatnya ketakutan sebelum menelan dan memakannya habis.
"Ti... Tidak, saya hanya sedikit lelah..."
"Kau sudah tidur seharian ini, jadi bagaimana bisa kau masih merasa lelah?" Yunho masih berbisik pelan di telinga Jaejoong.
Lalu tanpa diduga jemari tangan Yunho menarik lembut kerah sweater Jaejoong hingga menampakan bahunya. Yunho menundukan kepalanya hingga hidungnya menyentuh bahu Jaejoong, dan dengan gerakan sensual Yunho menggesek-gesekan hidungnya menghirup aroma yang menyebar kuat dari area leher Jaejoong, hingga akhirnya Jaejoong merasakan sesuatu yang lembut dan basah di ceruk lehernya.
Yunho mencium dan sedikit menghisap lehernya.
"Aku ingin kau menemaniku mengobrol malam ini, aku kesepian" ucap Yunho di sela hisapannya.
Apa yang dia lakukan? Ini aneh sekali, apa dia mengira aku adalah ibuku?
Jaejoong berusaha menahan suaranya saat Yunho mulai menggigit-gigit kecil lehernya, dia mengepalkan tangannya menahan tubuhnya yang semakin gemetar.
Jaejoong semakin gelisah, dia ingin melepaskan diri, tapi tubuhnya terhimpit oleh Yunho dan pintu. Jaejoong takut jika salah bertindak, karena sepertinya Yunho dalam suasana hati yang buruk.
"Saya mohon anda lepaskan saya" ucap Jaejoong dengan suara pelan dan sedikit gemetar, tapi berusaha terdengar tegas.
Yunho menyadari keadaan Jaejoong, tertawa pelan lalu melangkah mundur dengan seringai di sudut bibirnya, dia cukup puas dengan membuat 'tanda' baru di tubuh Jaejoong.
"Selamat beristirahat, Jaejoong"
Jaejoong yang merasa terbebas dari Yunho langsung membuka pintu dan setengah berlari menuju kamarnya. Dengan tergesa Jaejoong mengunci pintu kamarnya, lalu bersandar di pintu dengan ketakutan dan napas terengah. Aura Yunho terasa berbeda, ada nuansa kejam dan kelam yang menyelimutinya. Yunho yang berada di ruang makan mirip sekali dengan Yunho dalam mimpinya beberapa waktu lalu, yang menyebut dirinya 'Uknow'.
Setelah memastikan pintu kamarnya terkunci rapat, Jaejoong melangkah ke ranjang lalu duduk dengan perasaan gelisah sambil memegangi lehernya yang sebelumnya disentuh Yunho. Dia tidak bisa tinggal lebih lama di rumah ini, ada sesuatu yang aneh rumah ini. Sesuatu yang berhubungan dengan pemilik rumah ini, Jung Yunho, dan dia harus keluar dari rumah ini secepatnya, yang dia lakukan hanyalah mencari teman yang tinggal di daerah terpencil yang mau menampungnya dan jauh dari jangkauan wartawan. Sebesar apa pun resikonya, Jaejoong merasa harus secepatnya pergi dari rumah ini.
***
Ketukan di pintu kamarnya membuat Jaejoong terbangun dari tidurnya. Dia membuka matanya dan merasakan terpaan sinar matahari yang membuatnya terlonjak kaget.
Sepertinya tanpa sadar dia tertidur setelah berusaha tetap terjaga karena ketakuatannya pada Yunho dan membuatnya bangun kesiangan. Jaejoong menjadi semakin waspada saat ketukan pintu terdengar lagi, dia memang sengaja mengunci pintu untuk berjaga-jaga atas ketakutan yang tidak bisa dia jelaskan.
Jaejoong turun dari ranjang lalu melangkah ke arah pintu, namun tidak membuka pintu.
"Siapa?" tanyanya waspada.
"Saya Leeteuk, Tuan Yunho meminta saya memastikan jika anda baik-baik saja karena anda tidak turun untuk sarapan"
"Saya baik-baik saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkest Side
FanfictionRe-make FF ini hanya re-make dari sebuah karya yang cukup terkenal Hanya re-post dari FF sebelumnya yang pernah diposting di Fanfiction(.)net Mungkin akan ada sedikit perbedaan dari novel aslinya WARNING: √ BOYSLOVE CONTENT √ R18+ √ NOT SAFE FOR EVE...