Merindukannya

1.4K 153 6
                                    

Aku membuka mataku perlahan

Aku tidak tahu sudah berapa lama aku tidak sadarkan diri

"Pavel? Pavel!!!" tangis Plan pecah

Tapi sebenarnya, tidak ada air mata satupun yang jatuh dari mata Plan

"Pavel, kau sudah sadar?"

Phi Ben? Wah! Aku merasa mendapatkan perlakuan istimewa

"Pavel, kau bisa mendengar phi?"

"Iya, phi" lemas ku

"Apa kau mau duduk?" phi Ben segera membantuku, begitu juga Plan

"Pavel, aku senang kau baik-baik saja" ujar Plan

"Berapa lama aku tidak sadar?" tanyaku

"Tiga hari penuh. Joong sempat panik dan hampir mengacak-acak rumah sakit dan membunuh orang yang membuatmu seperti ini" ujar phi Ben tenang

Aku tersenyum "Joong. Di mana dia sekarang?"

"Dalam perjalanan. Dia benar-benar hampir menggila. Jika bukan karena phi Nine, orang yang membuatmu seperti ini pasti END" ujar Plan

"Aku sekarang merasa lega"

"Kenapa?" heran phi Ben dan Plan

"Karena akhirnya ada yang bisa menghentikan Joong saat dia menggila"

Phi Ben dan Plan manggut-manggut

"Pavel!" seru phi Nine di ambang pintu, tepat di belakangnya ada Joong

Joong menunjukkan senyum penuh kelegaan. Itu senyuman terbaik Joong yang pernah aku lihat.

"Pavel, syukurlah kau sudah sadar. Aku benar-benar mengkhawatirkanmu" tulus phi Nine

"Terima kasih, phi. Apa phi menghubungi orang tuaku?"

Phi Nine menggeleng "Joong melarangku. Dia percaya bahwa kau akan segera sadar"

Aku tersenyum lalu menatap Joong

"Dia bilang begitu, tapi hampir membunuh seseorang" phi Nine melirik sengit Joong

"Phi, aku minta maaf. Aku terbawa emosi" sesal Joong memasang wajah melas

Phi Nine membuang muka, kembali fokus padaku

Setelah itu, aku teringat seseorang yang seharusnya tidak aku ingat.

Aku bahkan tidak memiliki cukup keberanian untuk menanyakan keberadaannya pada phi Nine.

Karena aku sudah memutuskan untuk menyerah.

"Apa kalian sudah memanggil dokter?" tanya phi Nine

"Belum" enteng phi Ben dan Plan

Phi Nine sontak berbalik meninggalkan kamarku

Joong mengkode phi Ben dan Plan untuk mengikuti phi Nine

Di sinilah aku sekarang, berdua dengan Joong.

"Apa kau tidak ingin mengatakan sesuatu?" ujar Joong, duduk di kursi

"Apa yang harus aku tanyakan? Aku sudah dengar semuanya. Kau hampir membunuh siapapun dia, dan phi Nine menghentikan mu" aku memperhatikannya

"Kau yakin tidak ingin menanyakan hal lainnya?"

Aku diam.

Kenapa dia sangat peka dengan perasaan orang lain?

Ke mana kepekaannya saat berhubungan dengan perasaannya sendiri?

Neoui Mommae (Tubuhmu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang