4

183 28 7
                                    

Sudah 10 menit berlalu sejak Taehyung tiba didepan sebuah gedung apartemen di kawasan Gangnam. Suasana disekitar apartemen masih sangat ramai, walaupun waktu sudah tengah malam.

Taehyung ingat beberapa jam yang lalu dia masih menikmati kasur empuknya diapartemen mewahnya. Hingga tiba-tiba nomor tidak dikenal muncul di layar ponselnya.

Awalnya Taehyung mengabaikannya. Namun seperti tidak ada kata menyerah untuk mengganggu Taehyung, akhirnya pria itu meraih ponselnya dan disaat itu juga dia menyesali tindakannya itu. Dia sangat tidak berharap untuk dihubungi seorang Jung Nara.

Segala bujuk rayu wanita itu lontarkan agar Taehyung mau menjemputnya. Pria itu jelas menolak. Namun karena wanita itu mengancamnya dengan ancaman jika terjadi sesuatu pada wanita itu, maka dia akan membawa-bawa nama Taehyung. Dan bukti konkrit ada pada riwayat kontak telepon wanita itu.

Taehyung bukanlah pria bodoh yang mudah diancam dengan hal seperti itu. Yang membuat Taehyung mau menjemput Nara adalah dia bisa memulai tahap awal pembalasan dendamnya. Ya secara berlahan, dia akan menghancurkan perasaan adik wanita itu tepat seperti 3 tahun yang lalu.

Jadi disinilah Taehyung sekarang. Didepan apartemen Nara, dengan wanita itu Taehyung biarkan duduk dipinggiran pot besar dijalan menuju lobby apartemen itu. Wanita itu sedang memuntahkan semua isi perutnya setelah mengkonsumsi alkohol dalam jumlah diluar batasnya.

Taehyung menjemput Nara disebuah club malam tidak jauh dari apartemen wanita itu, dalam keadaan sudah setengah sadar. Dengan kesabaran yang sudah diambang batas, akhirnya pria itu dapat membawa Nara keluar dari tempat terkutuk itu. Taehyung paling tidak suka dengan suasana berisik dan bau minuman keras.

Taehyung mendongak keatas menatap salah satu jendela apartemen itu. Pria itu sedang memikirkan bagaimana jika dia bertemu dengan Wheein lagi. Apa yang harus dikatakannya pada wanita itu nantinya?

"hei Kim Taehyung"

Suara manja itu merusak pikiran Taehyung tentang rencana pembalasan dendamnya.

Ketika Taehyung menoleh, dia melihat Nara yang masih duduk dengan wajah memelas dan kedua tangan direntangkan, minta digendong. Tentu Taehyung tidak akan melakukan itu. Dia tidak akan membiar orang lain dengan mudah melakukan kontak fisik dengannya. Apalagi Nara adalah kakak dari wanita yang dibencinya.

Taehyung mendekati wanita itu lalu berkata dengan nada datar.

"aku akan pulang jika kau tidak juga mau berdiri dan masuk ke dalam apartemenmu"

Nara cukup kaget ketika tersadar dirinya melakukan perintah pria itu tanpa memproses kata-kata yang pria itu lontarkan terlebih dahulu. Ini kali pertama dirinya mau melakukan apa yang diminta seorang pria padanya. Biasanya dirinyalah yang memerintah pria-pria yang selama ini mendekatinya.

Melihat Nara sudah berdiri, Taehyung langsung melangkah menuju lobby apartemen itu, meninggalkan Nara. Namun wanita itu dengan cepat mengejar Taehyung walaupun pandangannya masih tidak jelas karena mabuk.

*****

Rencana awal Taehyung adalah mengantar Nara sampai wanita itu benar-benar masuk ke dalam apartemennya dan tidak mengganggunya lagi. Namun yang terjadi dirinya justru kini berada didalam apartemen wanita itu, membantu membersihkan puing-puing vas bunga yang terbuat dari kaca.

Tadi, tepat sebelum pintu apartemen Nara benar-benar tertutup rapat, tiba-tiba terdengar pecahan kaca. Taehyung yang mendengar itu tentu langsung berlari menahan pintu yang hampir tertutup itu. Dan ketika dia membuka pintu itu lebih lebar, dia sudah menemukan Nara terjatuh dengan pecahan kaca dilantai.

Walaupun Taehyung tidak peduli pada Nara, tapi dia masih punya perasaan untuk membantu seseorang yang terlihat tidak berdaya. Anggaplah ini hanya sikap manusiawi semata.

MODERATO LOVE #SG2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang