5

375 23 6
                                    

Setelah insiden Wheein yang memergoki Taehyung dengan Nara sedang berciuman, Wheein tidak pernah melihat pria itu lagi. Dia tidak tahu apakah ini bukti pria itu memang sedang menghindarinya atau ada hal lain yang pria itu rencanakan.

"ah... sudahlah"

Wheein kembali asyik mencoret-coret tissue disebuah meja kecil sedikit jauh dari keramaian pesta. Ya hari ini dia sedang menghadiri undangan ulang tahun BLESS, butik milik Tiffany Hwang. Seorang designer terkenal yang karyanya selalu menjadi bahan incaran Nara. Sebenarnya dirinya tidak diundang. Siapa dirinya sampai harus diundang?

Naralah yang secara khusus diundang oleh BLESS, dan sialnya Wheein pun harus ikut. Karena ini adalah acara penting, jadi ibunya memerintahkan padanya agar mengawasi Nara, jangan sampai membuat ulah.

Wheein tidak bisa menolak. Dia bukan siapa-siapa di dalam keluarganya. Dia hanya penjaga seorang Jung Nara, yang sialnya adalah kakak kandungnya sendiri. Tidak adil memang. Tapi Wheein bukan tipe orang yang suka menggebu-gebu menyuarakan ketidaksukaannya pada orang lain. Dia hanya sebisa mungkin menghindar berlahan-lahan.

Seperti sekarang, dia bersyukur ada dua meja di taman itu cukup jauh dari keramaian pesta. Selagi Nara saat ini sedang bersama teman-teman seprofesinya, Wheein pun memanfaatkan waktu untuk istirahat.

Acara sudah dimulai. Para tahu mulai fokus pada kata sambutan dari Tiffany Hwang selaku pemilik acara. Dari kejauhan Wheein menatap kagum pada karya-karya BLESS yang dipajang. Seni memang tidak pernah berbohong. Tiffany Hwang memang selalu melahirkan seni dari karya-karya. Bahkan Nara yang tidak mengerti seni saja, bisa begitu menyukai karya-karya wanita bermarga Hwang itu.

Wheein menoleh ke arah meja satunya, yang tidak jauh dari mejanya. Seorang wanita duduk disana sambil menyesap orange juice.

Wheein terkekeh melihat minuman wanita itu. Rata-rata minuman yang ditawarkan para pelayan sedari tadi adalah anggur, atau minuman beralkohol lainnya. Dan Wheein belum melihat ada pelayan yang membawa orange juice.

Wheein memperhatikan wanita itu terlihat menggerutu terus menerus. Lama kelamaan kening Wheein mengerut, merasa tidak asing dengan dress yang wanita itu pakai.

Perkiraan Wheein, wanita itu memiliki tinggi kisaran 167-170 cm dan tubuhnya sangat profesional. Namun bagi Wheein itu sudah dalam kategori kurus. Tapi dikarenakan kurus itulah, tulang selangkanya begitu menonjol. Dibalut dress dengan jahitan yang unik di bagian pundak, membuat wanita itu terlihat cantik, seksi dan juga elegan.

Tersadar dari apa yang dilihatnya, Wheein pun teringat dengan majalah BLESS yang beberapa minggu lalu dilihatnya. Ada kemiripan dari dress yang BLESS buat dengan yang wanita itu pakai.

Jangan-jangan itu dress tiruan?

Atau itu memang karya nona Hwang juga? Tapi BLESS belum pernah memperlihatkan dress seperti itu.

Atau jangan-jangan dia...

Wheein membulatkan matanya. Dia langsung mengedarkan matanya ke sekeliling. Untungnya sepi. Dia seperti menemukan harta karun dan harus segera menggapainya sebelum orang lain menemukannya juga.

Wheein pun dengan hati-hati mendekati wanita yang masih sibuk menggerutu sambil meminum orange juicenya itu.

"maaf bisa saya bertanya sesuatu?" tanya Wheein dengan hati-hati. Dia tidak ingin mengejutkan wanita tinggi itu dengan kehadirannya yang tiba-tiba.

"kau... siapa?" tanya wanita tinggi itu dengan wajah datar.

"bukan siapa-siapa. Hanya wanita yang penasaran dengan siapa sebenarnya designer yang membuat dress indah itu"

MODERATO LOVE #SG2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang