Des. 31 2012▶
Senandung merdu mengalun, mengudara dan memenuhi kamar bernuansa putih abu-abu itu. Tangannya lincah dan cekatan membungkus kotak-kotak yang kemudian menjadi bungkusan kado itu.
"Baiklah, sudah siap!"
Ia kemudian turun dari kasurnya, membawa kado-kado itu dalam rengkuhannya. Juga tak lupa dengan kamera menyala yang setia ia pegang. Ia membuka pintu coklat di samping kanan kamarnya. Itu adalah kamar Kakaknya, omong-omong.
Satu kado berwarna kuning berukuran kecil ia letakkan di dalam laci.
"Hihi.. Semoga kau suka dengan hadiahmu, Kak. Ugh, maaf cuman ini yang bisa Koo berikan. Soalnya uang bulanan yang Ayah berikan tidak cukup." Dia mengulum bibirnya, merasa bersalah sebab hadiah yang ia siapkan untuk sang Kakak dirasa tidak cukup bagus. Ia menghela napasnya.
Jungkook kemudian kembali melangkah bersama kotak-kotak lainnya. Kali ini tujuannya adalah kamar kedua orang tuanya.
Ia meletakkan kado-kado berukuran sedang dengan warna putih dan hitam itu di dalam lemari kedua orang tuanya.
Jungkook tersenyum. "Sekarang, hanya tinggal memasak makanan favorit mereka!" Dengan riang ia melangkahkan kakinya, menuruni tangga tanpa mengurai sedikitpun lengkungan manis di wajahnya.
Sesampainya di bawah, ia terdiam dan menatap ke sekelilingnya. Gigi kelincinya menyembul imut kala ia tersenyum lebar. Tampak sekali jika ia sedang bahagia.
"Ibu! Ayah! Kakak! Annyeong~!" Jungkook melambaikan tangannya pada kamera dengan riang. "Lihat apa yang Koo siapkan untuk menyambut kedatangan kalian!" Kamera ia arahkan pada tempat ia berdiri. Ruang tamu itu ia dekorasi sedemikian rupa. Dinding-dinding kokoh itu tertempel balon-balon lucu dengan fariasi warna juga bentuk. Ada banner dengan tulisan WELCOME BACK HOME! melintang di atas sana.
"Koo juga membuat kue sendiri, lho." Jungkook kembali bersuara. Kamera mengarah pada meja yang dipenuhi kue-kue yang lumayan-nyaman-untuk-dilihat. "Ung, karna ini pertama kalinya Koo memasak, jadi ya.. Hehe, seperti inilah hasilnya" Suara kikikan kecil terdengar dari bibirnya. "Tidak di makan juga tak apa, kok." Jungkook mengedikkan bahu. "Oh iya! Koo masih harus memasak makanan favorit kalian!" Ia menepuk dahinya pelan. "Hampir lupa," Gumamnya.
Handycam pemberian dari Ayah itu ia letakkan di meja bar. Lensanya ia pastikan untuk tetap mengarah padanya. "Sebagai bukti jika Koo sendiri yang memasak." Ia bergumam dengan tawa lucunya.
Jungkook mengambil apron untuk ia pakai, kemudian senandungan merdu mulai kembali terdengar kala ia mulai sibuk dengan masakan yang coba ia kerjakan. Bagaimanapun, ini adalah pertama kalinya ia memasak. Jungkook baru belajar, dan ia mendapatkan panduan memasak itu dari resep masakan milik Ibunya. Kue-kue yang tadi Siang ia buat itupun juga hasil dari kerja kerasnya dalam memahami apa yang dipandu oleh buku itu. Dan ia bersyukur sebab berhasil, meskipun itu tak sepenuhnya.
Kali ini Jungkook memasak cumi-cumi tepung yang menjadi makanan favorit dalam keluarganya.
Selama ia memasak, pikirannya membawanya pada beberapa waktu yang lalu. Dimana, ia dikejutkan oleh sebuah notifikasi dari nomor yang sudah sangat ia nantikan sejak dulu.
Ayah❤
Jungkook-ah. Ayah dan Ibu, Juga Kak Yoongi akan pulang malam ini. Jadi, tunggu ya, nak. Kami juga merindukan mu.
Jungkook pikir ia sedang bermimpi, sebab ia yang baru bangun tidur siang itu. Tetapi, ia tahu itu bukan sekedar mimpi ketika dengan jelas kulitnya merasakan dingin pada permukaan wajahnya kala ia mencuci mukanya. Ia tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia Bersama Keluarga [✔]
Fanfiction「 FANFICTION」 [s̷e̷l̷e̷s̷a̷i̷✔] ᴜɴᴛᴜᴋ sᴇʙᴜᴀʜ ᴋᴇᴀᴊᴀɪʙᴀɴ, ᴅᴀɴ ᴜɴᴛᴜᴋ sᴀᴛᴜ ʜᴀʀᴀᴘᴀɴ. ᴘᴜʙʟɪsʜ-ᴇɴᴅ: 27/09/2019.