05. Balapan

360 142 133
                                    

Kalah atau pun menang adalah hal yang wajar bukan dalam sebuah persaingan maupun pertandingan dan apa pun itu.

-Chalista-

🕊🕊🕊

Geovani Gideon atau akrab disapa Dion. Dia adalah ketua geng Komet yang selalu mencari masalah dengan geng Meteor.

Dion yang dingin dan irit kalo ngomong. Ia mendekati Ara dengan caranya sendiri.

Tujuan balapannya kali ini adalah untuk menang. Supaya dirinya bisa berpacaran dengan Ara.

Apa daya? Ara tetaplah Ara yang tidak peduli dengan sekitarnya. Cewek yang tergolong ke dalam jenis tidak pekaan! Salah satu sahabatnya ada yang menyukai dirinya pun dia tidak sadar, bagaimana dengan Dion yang bahkan tidak dekat dengannya?

Lagi pula, buat apa mengejar seseorang yang tidak mau dikejar? Itu hanya akan membuang waktu percuma. Iya kalau yang dikejar akhirnya luluh, kalau tidak? Lelah iya, bahagia enggak.

Brumm...brumm....

Deru motor Dion beserta teman-temannya, membuat suasana semakin mencekam.

Dion menghentikan motor di depan Ara dan teman-temannya. Ia mulai melepaskan helm fullface-nya, lalu mengacak rambutnya dan berakhir menyisir rambutnya ke belakang dengan jari tangan.

Dion ganteng bangettt.

Gue rela kalah deh biar bisa pacaran sama Dion.

Duh, meleleh aku bwanggg.

Teriakan penonton membuat telinga Ara serasa ingin pecah. Tapi, ia langsung memusatkan pandangannya ke depan.

Keduanya beradu pandang satu sama lain. Dion dengan tatapan dingin yang menusuk dan Ara dengan tatapan angkuhnya.

"Sesuai perjanjian awal, kalo gue menang lo harus jadi pacar gue," ucap Dion sedikit berteriak.

Ara menaikkan sudut bibirnya, "Okey. Dan, kalo gue menang lo harus jadi babu gue!"

Suara sorak penonton terdengar ramai. Ada yang mendukung Ara, dan yang lainnya mendukung Dion.

"Lo beneran mau balapan sama dia? Bukannya kaki lo lagi sakit gegara latihan kemarin?" tanya Rendy sambil berbisik.

"Lo tenang aja gue bakal ngalahin dia, gak usah khawatir," balas Ara dengan berbisik pula.

"Lo semua udah denger kan perjanjiannya? Gue mau nanti kalian yang jadi saksi kalo dia kalah, berarti dia HARUS JADI BABU GUE!"

Dion menyeringai lebar, "Lihat aja gue bakal ngalahin lo!" sarkasnya.

"Ngebet banget sih lo pingin jadiin gue pacar, kayak gak ada cewek lain aja."

"Kalo gue maunya lo, gimana?" tanya Dion.

"Kita lihat aja nanti, gue yang bakalan menang!"

Rendra segera melerai keduanya. "Oke, sekarang kalian berdua naik ke motor kalian masing-masing." Ara dan Dion langsung menuruti.

"ARA SEMANGATTT!!!"

"DION! DION!! DION!!!"

Konsentrasi mata tertuju pada Rendra, tangannya mulai menarik gas dan sedikit rem belakangnya. Membuat asap mengepul.

AREXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang