1

20 1 0
                                    

Pagi yang cerah dengan suasana kantin tidak cukup ramai, seorang perempuan duduk termenung sendiri. Matanya menatap lurus ke depan dengan pikirannya melayang jauh, entah sedang memikirkan apa. Perempuan itu bernama Kayla Angelo. Kayla dikagetkan dengan kedatangan seorang laki-laki yang ternyata pacarnya sendiri bernama Martin Syanando. "Hai, sayang?"

"Kamu bisa gak sih, sekali aja gak ngagetin?" jawab Kayla sebal.

"Abisnya kamu kenapa bengong begitu sih? Lagi mikirin apa?"

"Emm gak mikirin apa-apa kok." jawab Kayla berbohong dengan seulas senyuman.

"Are you okey?" tanya Martin memastikan dengan mengernyitkan dahi. Kayla hanya menjawab dengan anggukan kepala membuat Martin semakin bingung.

Kayla mencoba mengalihkan.
"By the way, nanti kamu jadi kerja kelompok?"

"Jadi doongg.." jawab Martin santai.

"Sama siapa?" tanya Kayla penasaran.

"Kania." jawab Martin singkat.

"Berdua doang?" tanya Kayla curiga.

"Ah gak lah, aku sama temen-temen aku yang lain juga." jawab Martin memanglingkan wajahnya ke arah ponselnya yang bergetar untuk melihat notifikasi masuk.

Kayla semakin merasa curiga dengan pacarnya. Kayla mencoba membuang perasaan curiganya dengan Martin.

"Kay? Aku ke kelas duluan ya." pamit Martin dengan senyuman.

Kayla membalasnya dengan senyuman dan anggukan kepala. Lalu Martin langsung pergi, meninggalkan Kayla sendiri.

Kayla melihat kepergian Martin, hingga Martin menghilang dari pandangan Kayla. Kayla kembali termenung lalu memegang dahinya, saat ini perasaan Kayla kacau.

Tidak lama kemudian, datang seorang perempuan bernama Sindy.
"Kay? Kayla? Lo kenapa?"

"Emm gapapa kok, Sin." jawab Kayla menundukkan kepalanya.

"Gak usah bohong sama gue. Muka lo itu kelihatan banget lagi kenapa-napa." Sindy dengan nada kesal.

Dengan nada kesal Sindy, membuat Kayla mau tidak mau harus jujur dengan sahabatnya itu.
"Sin, salah gak sih. Kalo gue curiga sama pacar sendiri?"

"Curiga sih boleh aja, tapi kalo nuduh jangan. Emangnya kenapa sih?"

"Gue curiga Sin, kalo Martin sama Kania ada apa-apa."

"Hah? Ada apa-apa gimana?" tanya Sindy tidak mengerti.

"Gue takut kalo Martin sama Kania saling suka." jelas Kayla dengan raut wajah sedih.

"Lo positif thinking aja, Kay! Gue yakin, Martin gak mungkin gituh kok." Sindy menepuk pundak kanannya Kayla.

"Aaahhh.. lo itu bisa banget ya, bikin gue yakin. Lo emang sahabat terbaik gue, Sin." jawab Kayla merangkul Sindy, sahabatnya.


*****

*ThanksForReading*
Sebelum, Next reading.
#Jangan lupa untuk,
'Votment(Vote and Comment)'
dulu ya guys!!♡♡
Thank U:)
#DwayDiaryi

Percaya Aku. ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang