6

9 1 0
                                    

Kayla pun memutuskan untuk berbicara dengan Martin di belakang sekolah. Kayla terus-menerus mengumpulkan keberaniannya untuk bebicara dengan Martin, namun tetap saja rasa gugup itu bermunculan.

"Emm Martin? Jujur, kamu suka sama Kania?" tanya Kayla gugup.

Martin terkekeh mendengar pertanyaan Kayla. Kayla merasa bingung, apa yang diucapkannya salah namun rasanya menurut Kayla tidak ada yang salah.

"Kenapa ketawa?" tanya Kayla bingung.

"Aneh aja. Kenapa tiba-tiba nanya begitu?" tanya Martin pada Kayla.

"Ditanya kok malah tanya balik." jawab Kayla kesal.

"Apa alasan kamu tanya begitu ke aku? Aku akan jawab pertanyaan kamu, kalau kamu kasih tau alasan kenapa kamu tanya begitu." ucap Martin tegas.

Kayla terdiam. Kayla berpikir sejenak.
Lalu menjawab pertanyaan Martin.
"Aku ngerasa kamu lebih bahagia kalau sama Kania dibanding aku, Martin."

"Cuma itu alasannya? Apa ada lagi?" tanya Martin lalu menaikkan alis kanannya.

"Kamu mau aku jadi orang berbeda dari sebelumnya, demi kebahagiaan kamu?" tanya Kayla pada Martin. Martin hanya terdiam tidak menjawab.

"Yang mau bahagia juga gak kamu doang, aku juga mau bahagia sama kamu." lanjut Kayla dengan nada sedikit meninggi.

"Mungkin aku terlalu percaya banget, kalau aku dan hati aku ini cuma milik kamu. Namun nyatanya? Sekarang kamu pikir sendiri!" jelas Kayla lalu melangkahkan kakinya untuk pergi. Martin menahan Kayla pergi dengan menarik lengan Kayla. Kayla langsung menoleh ke arah Martin.

"Bilang kalau kamu cemburu! Bilang kalau kamu gak suka kalau aku dekat dengan Kania! Bilang kalau kamu udah gak ada rasa lagi sama aku!" jelas Martin dengan tegas. Kayla terdiam mendengar perkataan Martin. Kayla meneteskan air mata yang dari tadi ia bendung.

"Kenapa diam? Gak berani jujur? Oh ya udah, gak ada artinya lagi aku buat kamu disini Kay." lanjut ucap Martin lalu meninggalkan Kayla.

Kepergian Martin, Kayla terus-menerus meneteskan air mata. Kayla merasa bersalah tidak mau jujur tentang semuanya ke Martin. Baginya ini sudah terlanjur. Terlanjur Martin sudah marah dan kecewa dengan dirinya.

Kayla merenung dan terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri sambil meneteskan air mata.

Sekarang ini dan seterusnya, apakah hubungan dirinya dengan Martin sudah berakhir? Rasanya hati ini menolak untuk mengakhirkan. Kayla sangat menyesal sekali, jika waktu bisa diputar, dari awal dirinya pasti akan berbicara sejujurnya pada Martin.

*****

*ThanksForReading*
Sebelum, Next reading.
#Jangan lupa untuk,
'Votment(Vote and Comment)'
dulu ya guys!!♡♡
Thank U:)
#DwayDiaryi

Percaya Aku. ~End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang