salah mengartikan

118 24 0
                                    


∆∆∆

"Udah gue bilang jangan yang itu jelek ish selera lo gak banget sih." Ucap seorang gadis yang kesal pada sahabatnya yang tetap keukeh pada pendiriannya.

"Gue maunya yang ini Dit, suka-suka gue dong." Gadis yang satunya lagi menyahut tidak terima.

Kanza hanya memutar bola matanya lelah melihat kelakuan dua sahabatnya Desva dan juga Dita, yang sedari tadi sibuk memilih-milih barang online yang akan mereka beli. Dita yang tidak suka dengan baju pilihan Desva, sementara Desva yang tetap keukeh dengan pilihannya.

"Des yang ini udah banyak banget dipake, udah pasaran. Mending yang ini aja!" Ucap Dita, gadis berambut pirang tersebut tampak kesal dengan pilihan Desva.

"Suka-suka gue kenapa sih Dit, kan gue yang beli!"

"Kalian maunya apa sih bisa diam gak!" Ketus Kanza kemudian yang membuat kedua sahabatnya diam dan saling mencibir pelan.

Saat ini mereka sedang berada di kantin, bel jam istirahat pertama memang belum berbunyi, namun karena jam pelajaran mereka sedang kosong, mereka memutuskan untuk langsung kekantin.

Kanza menatap kedua sahabatnya yang masih saling mencibir. Kenapa harus seribet itu sih hanya untuk sekedar berbelanja online.

"Neng ini pesanannya!" Suara bu Lastri penjual bakso membuat Kanza dan kedua sahabatnya menoleh. Bu Lastri menaruh pesanan mereka diatas meja sambil tersenyum pada Kanza. "Selamat menikmati neng geulis."

Kanza hanya mengangguk dengan tersenyum tipis membalas ucapan Bu Lastri. "Makan dulu jangan handphone terus." Tegur Kanza saat kedua sahabatnya belum juga menyentuh pesanannya.

"Gue gak jadi makan deh, lupa kalo lagi diet!" Ujar Desva yang ikut diangguki Dita.

"Gue juga lupa kalo lagi diet, Za." Sambut Dita juga.

"Sok-sok an banget sih diet, nyiksa diri sendiri tau gak." Ketus Kanza, kemudian tanpa menghiraukan kedua sahabatnya Kanza langsung melahap makanannya.

Diet.

Satu kata yang hanya memiliki satu arti dibenak Kanza. Yaitu penyiksaan.

Kalau memang seseorang sudah memiliki badan bagus yasudah bersyukur saja, jangan malah semakin disiksa dengan diet agar terlihat lebih bagus. Kecuali memang seorang yang berat badannya dilewat batas normal. Menurut Kanza kedua sahabatnya ini berat badannya sudah normal, tidak terlalu gendut ataupun kurus, lalu kenapa malah harus menyiksa diri lagi.

Kalau sudah begini kan mubajir makanan yang sudah Desva dan Dita pesan.

"Bakso kalian mending kasi aja ke anak-anak yang mau, dari pada mubajir." Ujar Kanza.

Yang dikatakan Kanza ada benarnya, bahkan seratus persen benar. Namun kedua sahabatnya malah mendengkus pelan sebelum berkata. "Ngapain sih mereka pasti punya duit buat beli sendiri." Jawab Dita.

"Mubajir, buat apa dipesan tadi." Mood Kanza entah kenapa langsung berantakan karena kedua sahabatnya.

Kanza merasa kedua sahabatnya ini mulai berubah. Terlalu sering menghamburkan uang. Kanza sih tidak peduli dengan uang mereka, tapi Kanza hanya tidak mau kalau sahabatnya ini semakin keterlaluan.

KanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang