Lo lagi!

126 20 0
                                    

∆∆∆

Gadis dengan rambut yang dicepol asal itu tengah berjalan dengan wajah datarnya. Tidak perduli dengan tatapan memuja, tatapan takut, juga segan dari para murid yang ia lewati.

Hari bisa dibilang masih pagi, bahkan bel masuk sekitar setengah jam lagi baru berbunyi, tapi tidak membuat ia, anak dari pemilik sekolah datang sesuka hati.  Tidak seperti kebanyakan berandalan sekolah yang tidak tau diri dengan sesuka hati masuk jam berapa.

Seperti lelaki gila kemarin.

Berbicara tentang dia, Kanza jadi kesal sendiri. Tidak percaya kenapa ada manusia dengan tingkat kepercayaan diri dan keanehan setinggi itu.

Lelaki tidak tau malu.

Kanza berjalan menuju ke kelasnya, X IPA 2. Kelas yang kelihatan dari jauh masih sepi, hanya ada tiga orang siswi yang tengah duduk menunggu dibangku depan kelas, dan seperti tengah asik bermain hp dengan fasilitas WiFi gratis.

Baru juga Kanza ingin masuk ke dalam kelasnya, tangannya sudah harus dicekal oleh satu orang.

Siapa lagi kalau bukan.

"Hei pacar!" Sapa Kenzo dengan senyum manisnya.

Sontak ketiga siswi yang tengah main ponsel tersebut menoleh penasaran. Mereka tidak salah dengar kan, tadi Kenzo bilang apa. Pacar? Mereka bertiga saling melirik kepo. Karena mendapat tatapan tajam Kanza mereka langsung sibuk bermain ponsel lagi, namun telinga mereka siap menjadi pendengar.

"Gak. Usah. Sok. Kenal." Ucap Kanza penuh penekanan dan menghentakkan tangan Kenzo agar terlepas dari tangannya.

"Galak banget sih neng pagi-pagi." Kenzo semakin menggoda Kanza yang membuat Kanza semakin jengah.

"Mau lo apasih gangguin gue terus dari kemarin?" Tanya Kanza menantang. Ia sudah sangat lelah dengan lelaki yang ada dihadapannya ini, tiada henti-hentinya menganggu dirinya, kenal juga tidak.

"Kok gitu sih baru juga pacaran." Ujar Kenzo cemberut. Sontak Kanza membulatkan matanya dan juga ketiga siswi yang masih setia mendengar perdebatan mereka ikut terkejut.

"Pacaran?" Bisik siswi yang paling ujung, paling dekat dengan Kanza dan Kenzo.

Kanza menggeram mendengar bisikan teman sekelasnya barusan. Ia manatap Kenzo tajam, sementara yang ditatapan memasang tampang cemberut polos.

Benar-benar memuakkan.

"Lo mau cari sensasi pagi-pagi dikelas orang." Sinis Kanza. Kesabarannya sudah habis menghadapi manusia sejenis Kenzo.

"GUE BUKAN PACAR LO!" Tegas Kanza kemudian tanpa menghiraukan Kenzo ia langsung masuk kelas.

Kenzo berdecak frustasi. Baiklah untuk sekarang sudah dulu mengganggu Kanzanya, Kenzo akan membiarkan gadis itu menenangkan otaknya yang sudah siap meledak akibat Kenzo.

"Sstt kak!" Seru salah seorang siswi yang masih setia memperhatikan kejadian barusan. "Beneran pacaran?" Tanyanya sedikit berbisik. Kedua temannya yang lain ikut menatap Kenzo penasaran.

Kenzo tersenyum miring, kemudian ia mengangguk. "Benar Kanza pacar gue sekarang!" Ucapnya penuh percaya diri.

Ketiga siswi tersebut sontak memegang dada mereka dan menganga terkejut. "Aduh kak gue belum siap patah hati."

"Jantung gue berhenti berdetak." Ujar siswi yang paling tengah.

"Tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini." Susul siswi yang satunya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KanzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang