Pertengkaran yang hebat terjadi antara aku dan Javin, ini terjadi saat aku sedang berada dirumah Javin. Dia sangat marah ketika dia tahu jika aku sedang berusaha untuk menduakannya, padahal aku sama sekali tidak bermaksud untuk itu.
Oh ya sebelumnya kami memang sudah berpacaran selama 3 tahun lebih dan aku pun mengenal dengan sangat baik keluarga Javin, ibu Javin sangat menyayangiku karena menurutnya hanya aku yang bisa merubah Javin menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, tapi karena pertengkaran hebat itu ibunya enggan untuk melihat apalagi untuk bertemu denganku. Aku hanya bisa menangis entahlah kubiarkan semuanya berjalan begitu cepat.1 minggu setelah pertengkaran itu, hubungan kami agak membaik, kita saling bertemu tetapi aku masih saja marah pada Javin. Dia mencoba untuk membujuk dan meminta maaf padaku, aku masih marah tapi dia terus merayuku.
"Tolong jauhkan dia dari hadapanku ku mohon Tuhannn.." batinku.
Dia terus berkata
"Maafkan aku Kara.. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi, aku berjanji itu yang terakhir aku mohon.. Kamu mau apa? Makan? Jalan-jalan? Akan aku turuti"
Aku benci ketika dia berkata begitu aku suka makan, aku suka jalan-jalan baiklah sabar Kara kau sedang diuji ini hanya bujukan agar kau memaafkan Javin dengan ikhlas.
Baiklah aku menyerah, aku kalah, dan Javin pemenangnya dia berhasil membujukku ah dasar aku.. Aku terlalu mencintai Javin.
*********
Jekyl sahabatku sejak kita masih duduk di bangku SD kelas 5, dia selalu datang ketika aku sedang ada masalah dan benar saja saat aku bercerita melalui telpon dia langsung datang kerumahku untuk sekedar menengokku atau mengajakku pergi keluar rumah agar aku tidak terlalu memikirkan masalahku.
"Dasar bucin, gitu aja mewek. Putusin aja kenapa sih? Susah amat ya? Gak sekali dua kali kamu dibuat nangis sama cowok itu kar" sambil nyetir dan sesekali melirik ke arahku.
"Gimana lagi sih kyl, aku udah terlanjur sayang ke dia, kita pacaran udah lama banget" aku mengerucutkan bibirku.
"Sayang gak gitu juga kali kar, aneh banget ni anak gak bisa dibilangin yaudah gak usah butuh ke aku kalau bertengkar lagi sama cowok itu" Jekyl kesal.
"Ih jangan gitu dong, yaudah aku berusaha buat jauh dari dia" keningku mengerut tidak yakin dengan apa yang aku ucapkan barusan.
"Nah gitu dong semangat! Itu baru sahabatku, contoh Jekyl dong diputusin cari lagi yang baru yang lebih cantik, lebih baik, dan yang pasti bodinya kayak gitar spanyol gak kayak kamu buriq" dengan pedenya dia tertawa tanpa dosa.
"Jih gila, aku doain jomblo lama biar dapet karma! Jadi cowok suka mainin cewek! Dapet karma tahu rasa mampus kamu kyl!" Rasanya aku ingin menghantam kepala Jekyl tapi ah sudah lah dia memang begitu.
Aku ke sebuah mall di daerah Jakarta dengan Jekyl hanya untuk membeli perlengkapan K-Pop. Aku sangat suka sekali karena bagiku itu adalah hal yang membuatku merasa senang. Aku pergi dengan Jekyl selama 4 jam tanpa memberitahu Javin, entah apakah dia nanti akan marah atau tidak aku tak tahu yang penting aku bisa bersenang-senang hari ini.
Ketika aku sampai dirumah aku membuka handphone ku, sudah kuduga Javin mengirimkan beberapa pesan dan beberapa kali menelponku. Aku membalas dengan satu kata, yaitu "maaf" mungkin dengan itu dia bisa merasa lega. Tak kusangka dia langsung membalas pesanku dia bilang,
Kamu dari mana? Nggak ijin nggak pamit main pergi gitu aja.
Maaf jav, aku baru pergi ke mall untuk beli perlengkapan K-Pop aku.
Sama siapa? Jekyl?
Aku tahu jika Javin tidak suka aku berteman lagi dengan Jekyl apalagi untuk pergi bersamanya dia cemburu padahal Jekyl sudah punya pacar dan dia masih sepupu jauh denganku jadi aku terpaksa berbohong padanya.
Enggak, Mina
Bener kamu nggak bohong?
Iya.
Ya sudah cepat tidur sudah malam
Kamu nggak marah? Atau kamu masih marah. Udah berhenti nuduh yang nggak nggak?
Iya maaf aku salah kar, cepat tidur sudah malam aku sayang kamu.
Iya jav aku juga.
Disekolah Javin menghampiri ku ketika jam istirahat tiba. Dia mengajakku pergi ke kantin aku meng iyakan ajakannya. Kurasa dia senang karena aku sudah tidak marah lagi padanya.
Sampai dikantin, aku dan Javin tidak sengaja bertemu dengan Okta. Yaa dia mantan Javin, tepatnya selingkuhannya Javin dulu ketika Javin bosan denganku. Sebenarnya Okta masih tidak terima karena Javin masih saja berpacaran denganku. I don't care, aku sudah melupakan itu. Okta datang menghampiriku dan Javin saat kami sedang makan. Dia mencoba menggoda Javin, duduk disebelah kiri Javin, meletakkan tangan kirinya ke bahu Javin.
"Mantan lagi makan nih, suapin dong.." Javin tidak merespon.
"Nggak jawab ih sombong!" Okta terus saja menggoda Javin dengan memincingkan mulutnya.
"Pergi!" Javin berusaha menahan emosi. Dia tahu jika aku tidak nyaman dengan situasi ini karena sejak Okta datang aku tidak nafsu makan, mengunyah makananku dengan pelan dan hanya melirik makananku sambil memainkannya.
"Gak usah kasar.. Oh gitu sekarang bentak bentak, kamu nggak inget kejadian di kamar mandi dulu? Upss keceplosan." aku menggebrak meja dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Menurutku itu sudah sangat kelewatan! Mengapa harus mengungkit kejadian menyedihkan itu? Aku benar-benar kesal.
"Jaga bicaramu bodoh! Pergi dan jangan pernah ganggu aku dan Kara lagi!" Javin pergi mengejarku yang lari dengan rasa kesal.
Aku tak tahu usaha apa yang digunakan Okta untuk menghancurkan hubunganku dengan Javin. Sumpah demi Tuhan ku harap aku tak bertemu dia lagi aku sangat membencinya!
Saat aku ingin masuk kelas karena masih kesal, tiba-tiba Javin memelukku dari belakang dan meminta maaf atas kejadian tadi. Aku merasa sedikit tenang dia berkata,
"Jangan memikirkan ucapan Okta, aku masih denganmu hingga saat ini, maaf jika aku pernah berbuat itu dengannya." kalimat terakhir membuatku sakit.
"Sudah cukup, itu semua sudah berlalu jangan diungkit." aku mencoba tegar.
"Sekarang masuk ke kelas, nanti pulang bersamaku." Javin melepaskan pelukannya.
"Iya".
Next update satu minggu sekali
kalau nggak sibuk ya gaess...
Bisa lebih cepat jika mood sedang baik😍
Semoga kalian suka dengan ceritanya.
Komen dan follow akun aku jangan lupa😊.
See you next week..
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Happy reading😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Dear
RomanceTolong hentikan semua ini, aku memang mencintainya tapi apa mungkin ia berjodoh denganku? Kara jangan bodoh.. Javin tidak benar benar mencintaimu. Ini sebuah cerita tentang kebucinan seseorang. Makhluk hidup yang tak pernah dianggap tapi masih di in...