Broken

16 1 0
                                    

"Makasih udah nganter pulang, kamu hati-hati yaa"

"Iya sayang aku pulang dulu"

Ketika aku hendak masuk ke dalam rumah, Javin menarik tanganku. Aku tak paham apa maksudnya.

"Kiss"

"Maksudmu?

"Cium" terdengar menjijikkan. Kenapa dia memintaku melakukan itu.

"Tidak mau"

"Astaga Kar, cuma cium pipi nggak lebih" Aku terlalu mudah bernegatif thinking.

"Baiklah, sekali saja" Aku mencium singkat pipinya. Cuma sekali nggak lebih takut kebanyakan dosa.

"Aku sayang kamu. Dahhh aku pulang dulu"

Aku melangkahkan kakiku ke dalam rumah. Adikku melihat kejadian tersebut. Dia hanya bisa tertawa meskipun tak seharusnya ia melihat adegan yang dapat mencemari matanya.

"Ciyeee kakak hayooo habis ngapainnn"

"Anak kecil mau tau aja"

"Sorry ya, aku udah kelas 7 SMP udah tau yang begituan"

"Bodo amat" Aku merebahkan diriku disamping Reno yang sedang menonton televisi.

"Ayah sama ibu mana dek?"

"Kencan kali"

"Oh"

"Dari tadi kak nggak pulang pulang, bosen. Untung kakak udah pulang"

"Terus harus bilang wow?" Karena lelah sedang melanda, aku hanya melirik kecut Reno.

"Eh kak tuh cowok kayak pernah liat"

"Halu kali"

"Dihhh, kakak tuh suka ngehalu gak jelas sama si chanyul chanyul ituuu wleeehhh"

"Chanyeol kali ahh. Paan sih!" Untung masih punya hubungan darah.

"Iya kak beneran pernah liat dia jalan-jalan sama cewek di di di..?"

"Dimana?" Sontak aku merasa terkejut dengan ucapan Reno.

"Tadi keliatan nggak peduli, sekarang kepo. Huuu dasar kakak plin plan!!"

"Udah cepet cerita, kamu liat dia dimana?"

"Itu lo kak restoran yang arah ke ICD"

"Kapan kamu ketemu dia?"

"Kemarin. Ceweknya rambut panjang lurus kek jalan tol, bening, nggak terlalu tinggi sih, cantik kak tapi masih cantikkan kakak"

"Masa?? Saudaranya mungkin"

"Tapi dia manggil ceweknya dengan sebutan sayang?"

"Positif thinking ajalah dek, siapa tau sepupunya" Perlu dicurigai, apa memang benar Reno menangkap basah Javin dengan seorang wanita. Tapi aku harus tetap terlihat tenang agar Reno tidak mengataiku bucin.

Tak terasa sudah malam hari, waktunya untukku bergulat dengan tugas-tugas yang menyibukkan otakku untuk berpikir.

"Astagaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!! Banyak sekaliiiiiiii... Apa kau tidak bisa menyelesaikan soalmu sendiri? Selalu saja bertanya pada orang yang tak tahu apa-apa sepertiku! Menyusahkan saja!"

3 jam aku bergulat dengan soal. Sebentar lagi ujian nasional tapi aku masih tidak paham dengan soal-soal yang diberikan guru pembimbing padaku.

"Sudahlah aku bosan, menonton EXO sebentar apa salahnya"

Aku menonton grup kpop kesukaanku di televisi yang ada dikamar. Aku mengeraskan suara dan mungkin terdengar sampai lantai bawah. Ah sudahlah aku tidak peduli jika ibu memarahiku, bersantai sejenak apa salahnya?

Dear My DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang