chapter 3 ; Mission Started

102 10 2
                                    

Sore harinya.....

Yeji memasuki kamar Han dengan hati-hati. Dia mendekati Han yang masih tertidur dengan tenangnya. Wajahnya yang terntram ketika tidur, tanpa sadar membuat Yeji tersenyum.

"Semoga trauma lo cepet hilang. Gue gak mau lo menderita karena trauma itu. Karena lo orang pertama yang berhasil bikin hati gue luluh"

Yeji menyingkirkan rambut yang menutupi wajah bak tupai yang sedang tidur itu. Dengkuran halusnya dapat terdengar ditelinga Yeji. Nafasnya yang hangat mengenai tangan Yeji ketika menyingkirkan rambutnya.

"Han... Bangun, udah sore. Yeonjun sama Felix nungguin di ruang rapat"

"Eunghhh"

Han membuka matanya lalu menatap Yeji yang wajahnya sangat dekat dengannya. Yeji yang mendapat tatapan itu memerah. Ia bergerak menjauh dengan cepat.

Han bangun dari posisinya dan mengucek pelan matanya. "Jam berapa emang?"

"J-jam 4" Jawab Yeji gugup.

"Ohh oke"

Yeji pun keluar meninggalkan Han yang masih dalam proses pengumpulan nyawa.

"Jam 4 ya... Ayo! Gue bisa!"

Han bangkit dari ranjang tidurnya lalu berjalan memasuki kamar mandi.


.....

"Yeji, gimana? Udah bangun kan?" Tanya Felix begitu Yeji memasuki ruangan rapat. Yeji mengangguk sebagai jawaban.

Tapi Yeji teringat kejadian tadi yang membuat pipinya bersemu merah. Felix dan Yeonjun yang melihat itu mengerjap bingung

"Lo kenapa Yej? Sakit?" Tanya Yeonjun

"E-enggak. Siapa yang sakit coba" Jawab Yeji

Tak lama Han dan Hyunjin datang bersamaan. Mereka pun mulai membahas misi yang akan mereka lakukan beberapa menit kemudian.

"Oke, jadi semua udah tau kan? Gue gak turun ke lapangan, tapi gue mantau dari sini"

"Baik King, kami mengerti"

"Silahkan jalankan misi"

"Kami permisi King"

Han, Felix dan Yeonjun keluar dari ruangan itu lalu mereka menyiapkan senjata.

"Hyun"

"Hm?" Hyunjin menoleh kearah Yeji yang memanggilnya

"Gue takut Han kenapa-napa. Lo tau kan, gimana reaksi dia waktu itu kita kesana. Dia bahkan hampir koma"

Hyunjin menatap saudara kembarnya itu dalam-dalam. Sepertinya kembarannya itu telah jatuh cinta pada salah satu pengawalnya yang tak lain adalah Han.

"Lo cinta sama dia?" Tanya Hyunjin untuk memastikan dugaannya benar

Yeji diam saja. Ia ingin menjawab, tapi ia takut pada Hyunjin. Walaupun ia juga mafia, tapi kedudukannya lebih rendah dari Hyunjin. Jelas ia takut

"Diem berarti iya"

Yeji masih diam. Ia menunduk lebih dalam. Tapi tiba-tiba ia merasakan sentuhan dikepalanya. Ia pun mengangkat kepalanya dan melihat Hyunjin mengusap kepalanya dengan lembut.

"Kalo lo cinta perjuangin aja. Kalo lo dikecewain bilang ke gue, biar gue habisin dia" Ucap Hyunjin

"Gue gak larang lo pacaran, tapi gue juga gak ngijinin lo sakit hati nantinya. Tapi karena orang yang berhasil milikin hati lo itu Han, gue yakin dia gak bakal kecewain lo"

"Hyun, lo beneran kan? Lo gak bohongin gue kan?" Tanya Yeji memastikan

Hyunjin menggeleng lalu memeluk Yeji. "Gue gak pernah main-main sama kata-kata gue"

Hyunjin merasakan punggungnya basah dan tubuh yang sedang dipeluk nya itu bergetar. Tentu Hyunjin terkejut. Ia segera melepas pelukan dan menatap Yeji

"Kenapa nangis? Gue salah ngomong ya?" Tanya Hyunjin

"E-enggak, gue cuma gak nyangka aja. Makasih Hyun"

"Udah jangan nangis. Gue gak suka princess gue ngeluarin air mata"

Hyunjin menghapus air mata Yeji. Lalu ia mengecup singkat kening Yeji.

"Sekarang kita ke ruangan gue buat mantau mereka"

Yeji mengangguk. Hyunjin pun menggandeng Yeji dan membawanya ke ruangannya.















.....

Disisi lain....

Han, Felix, Yeonjun dan beberapa mafioso sudah sampai di gudang yang dimaksud Hyunjin.

Ketika akan turun, Han merasa pusing dan ia hampir oleng. Untung Yeonjun dengan sigap menahan tubuhnya

"Han, lo gak papa kan? Atau kita batalin aja, biar gue cari pengganti lo" Ucap Felix khawatir.

Sedikit info, sebenarnya Felix dan Han itu sudah bersama sejak mereka kecil. Namun ketika mereka berumur 15 tahun, orang tua Felix membawa Felix ke Australia yang membuat keduanya harus berpisah.

"Enggak, gue bisa. Gue gak mau ngecewain Hyunjin" Ucap Han yang mengatur nafasnya

"Beneran?" Sekali lagi Felix bertanya. Dan Han menjawab dengan anggukan ringan.

"Lix, lo sama Han di belakang aja. Biar gue yang di depan" Ucap Yeonjun

Felix mengangguk lalu mengambil alih Han dari Yeonjun. Mereka berjalan perlahan menuju gudang yang jaraknya beberapa meter didepan mereka.

Mereka harus berjalan dengan hati-hati dan bersembunyi, karena gudang itu dijaga oleh beberapa orang.

"Serang mereka dari belakang" Ucap Felix.

Beberapa mafioso maju dan menyerang dari belakang. Setelah itu mereka memberi aba-aba pada yang lain untuk berjalan masuk

Sampai didalam mereka masih harus bergerak secara sembunyi-sembunyi karena masih ada beberapa mafioso yang menjaga gudang.

"Kalian berpencar. Sebar bom ini di setiap sudut gudang dan ambil senjata yang diperlukan king. Bila ketauan bunuh saja mereka" Ucap Han memberi perintah sembari menunjukkan sebuah tas berisi bom waktu.

"Baik boss"

Para mafioso The Devil's pun berpencar. Han, Yeonjun san Felix hanya tinggal menunggu dan mengamati.

"Yeonjun, cari ruangan yang ada lampu warna biru. Didalem ada komputer pusat mereka. Lo bisa ambil data didalemnya dan kita pake itu buat dijadiin virus" Suara Hyunjin terdengar pada headset bluetooth milik Han, Yeonjun dan Felix

"Oke, lo bardua jaga diri" Felix dan Han mengangguk.

Yeonjun mengeluarkan pisaunya dan bergerak mencari ruangan berlampu biru pada pintunya.

Butuh 15 menit agar semua misi mereka selesai. Mereka pun kembali berkumpul

"Timer on, 5 minute"

Han, Yeonjun dan Felix terkejut. Segera mereka menyuruh seluruh mafioso untuk keluar. Dalam pikiran mereka juga kesal karena Hyunjin hanya memberi waktu yaang sedikit untuk mereka kabur.















BOM!

DUAR!!










"Damn it!" Umpat Yeonjun terkejut.

Yang lain mengangguk setuju. Karena bila mereka telat sedetik saja, sudah dipastikan nyawa mereka melayang.

"Hyunjin gak kira-kira kalo kasih waktu" Ucap Felix sambil mengatur nafasnya.


















Next

Sorry for typo

I Am Boss [Hwang Hyunjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang