Part 8

1.5K 90 0
                                    

BRAK !!!
Suara pintu terbuka dengan kencangnya. Pasalnya, pintu kamar Vita juga terlihat kurang rata dengan lantainya, jadi menghasilkan bunyi keras saat dibuka.

Aku sedikit panik saat melihat Ibu nya membuka pintu kamar Vita, apalagi tadi adegan kami sedang hot dan kami ketiduran.

Aku lihat ke samping, ah syukurlah Vita sudah berpakaian lengkap kembali. Entah kapan Ia melakukannya, yang jelas saat ini aku lega karna jantungku tidak jadi copot.

Bisa dicincang aku oleh orang tuanya Vita saat tau anak gadisnya sudah aku perawani.

"Ayo Vita ajak temennya makan siang dulu, udah jam berapa ini?" Oceh Ibunya Vita

"Iya mah, ini mau bangun"

Vita mengecup pipiku sekilas dan menarik lembut tanganku keluar kamar menuju ruang makan. Aku pun tersenyum mengikuti langkahnya ke ruang makan..

Sampai meja makan, Vita mengambilkan aku piring, menuangkan nasi, lauk, serta menyiapkan minumanku.

"Istri Sholehah" gumamku dalam hati seraya tersenyum padanya dan mengucapkan terima kasih.

Kami makan dengan lahapnya karena memang habis mengeluarkan banyak tenaga hehe.. Vita ini walaupun langsing, tapi makannya banyak juga. Pipinya menggembung karena banyaknya makanan yang ia masukkan ke mulutnya, aku semakin gemas saja melihatnya hahaha.

Sekitar pukul 4 sore aku pamit pulang dari rumah Vita. Vita mengantarku sampai ke depan jalan raya hingga bis datang. Sepanjang jalan pun kami bergandengan tangan. Manis sekali, walaupun tidak ada status resmi di antara kami, tapi akhirnya masing-masing dari kami menerima perasaan yang terpendam selama ini. Semoga ke depannya tidak ada halangan apapun lagi, semoga...

**********
Minggu siang ini aku sedang diantar oleh kakak sepupu laki-laki ku untuk membeli motor bekas. Ya, tabunganku ternyata hanya cukup untuk membeli motor matic biru bekas. Ya, walaupun second, tapi lumayanlah apalagi warnanya sesuai dengan warna kesukaanku, biru hehe..

Oiya jangan bertanya kenapa yang menemaniku kakak sepupu ku bukan Ka Arya? Ah, Ka Arya cupu, mana paham dia soal mesin motor begini.. Kalau minta ditemani ke perpustakaan mungkin akan tepat, tapi urusan otomotif, dia sama sekali tidak akan paham.

Sebenarnya kalau mau menunggu beberapa bulan lagi, tabunganku akan cukup untuk membeli motor baru, tapi aku terlalu gemas ingin buru-buru mengantarjemput Vita jadi ya aku beli saja sekarang. Apalagi mengingat hubungan kami semakin seperti orang berpacaran saja, walaupun memang tidak ada status sampai dengan saat ini. Entahlah, aku juga enggan menanyakannya, takut malah menimbulkan masalah dan akhirnya berpisah. Aku membiarkan hubungan kami berjalan begitu saja sesuai kehendak takdir.

******

Tin..tin.. suara klakson motorku di depan rumah Vita

Sabtu siang ini aku sudah bersiap mengajak Vita pergi menonton. Aku  yang sedari pagi sudah semangat mencuci motorku untuk bisa berkencan kece hari ini dengan Vita. Kakak ku pun meledekku sudah punya pacar. Aku hanya tertawa saja. Bisa mati kutu dia kalo tau pacarku ini wanita, hahahaha... eh belum jadi pacar deh.. ah persetanlah dengan status.

Vita menaiki motorku dengan anggun, bibirnya dipoles tipis dan wangi parfum baby nya seolah menjadi candu untukku. Ya, entah kenapa Vita hobi pakai parfum baby, katanya wanginya lembut.

Vita memelukku dari belakang, dadanya yang menempel kadang membuatku hampir hilang fokus saat mengendarai motor.

Kami bercanda dan tertawa sepanjang perjalanan dan sesekali ku usap lembut tangannya. Ah, Aku merasa sempurna.

Kala Biru Menggoda (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang