Chapter 5

50 0 0
                                    

Di lain tempat,Tino menemukan Alfayed dan memukulinya habis-habisan"Kamu emang nggak tahu diuntung,Yed","Emang gue fikirin","Ah,sial loh,", lalu memukul Alfayed dengan lebih keras lagi tanpa sadar,"Pukul aja sepuas kamu","Mulai sekarang, kamu bukan anggota dari"Red Ghost"lagi, ingat itu. Seketika itu,Alfayed resmi keluar dari geng yang diketuai oleh Tino tersebut.

Pada hari itu merupakan hari minggu yang menyedihkan,karena di hari itu"The Janver's bubar"bubar, Alfayed resmi keluar dari"Red Ghost", dan Adinda dengan Tino putus. Mengetahui Adinda & Tino putus, 2 minggu kemudian, Fadli untuk yang kedua kalinya ingin menyatakan cinta ke Adinda. Malam yang tepat telah tiba, Fadli megirimi pesan ke Adinda melalui jejaring sosial, facebook,"Assalamu'alaikum Adinda","Wa'alaikum salam Fadli", jawab Adinda"Adinda, aku mau ngomong sesuatu ama kamu", "Iya,ngomong aja", "Kamu masih mau pacaran nggak setelah putus dari Tino?","Kayaknya nggak deh","Jadi kalo aku bilang cinta ama kamu,kamu nggak terima?","Maaf yah,aku nggak bisa Fadli","Baiklah kalo kamu nggak bisa nerima aku,aku akan berusaha sabar","Iya,maaf yah,aku ngerti kok perasaan kamu,aku tahu kalo kamu sekarang merasa tersakiti karnaku","Kalo masalah tersakiti,aku nggak apa-apa kok,aku udah biasa disakiti","Tapi coba dech kamu cari yang laen yang lebih baik dari aku","Aku nggak bisa,Adinda,aku tetap milih kamu dan tetap mencintai kamu meski kamu tak mencintai aku","Sekali lagi maaf yah,Fadli","Iya,aku ngerti kok". Untuk yang kedua kalinya jua,cinta Fadli ditolak oleh Adinda,entah siapa laki-laki idaman Adinda tersebut kalau bukan Fadli, apakah dia Darman, Alfayed, Raihan, atau Reza?.

Hingga suatu hari, nampak Adinda berusaha mendekati Raihan, mungkin Raihanlah pujaan hati Adinda, tapi Raihan belum tentu mencintai Adinda karena dia sudah punya kekasih dan berjanji untuk tetap setia padanya yang sekarang berada di Tangerang. Fadli bisa memperhatikan tingkah laku Adinda jika bersama dengan Raihan,dia merasa bahagia jika bersamanya. Sampai-sampai Fadli ingin melihat Adinda bahagia bersama dengan Raihan, meski sebenarnya dia merasa tersakiti,namun karena dia sayang dan cinta sama Adinda,dia mau berkorban untuknya,meski harus mengorbankan segenap perasaannya hanya untuk 1 tujuan, melihat Adinda tersenyum bahagia meski tak bersamanya.

"Raihan,kamu suka nggak ama Adinda?","Ya nggaklah,kan aku udah milik Arma,nggak mungkin mau sama Adinda,lagian yah,aku udah janji untuk setia ke Arma.","Oh, gitu yah!,","Tapi kalo Adinda suka sama kamu,gimana?","Aku sih santai-santai aja","Kalo dia bilang cinta ama kamu,gimana?","Jelaslah, nggak aku terima, aku takut langgar janji setiaku,mendingan kamu aja yang jadian ama Adinda, kamu kan masih jomblo, pinter lagi ,nggak kayak aku","Nggak, Han, aku nggak bisa","Masa kamu nggak bisa sih?","Iya, aku nggak sanggup untuk nyakitin hatinya jika bersama aku". Fadli sebenarnya merasa malu kalo dia bilang cintanya udah ditolak ama Adinda karena dia suka ama laki-laki lain selain dirinya,dan mungkin cowok itu adalah Raihan sendiri. "Yaudah kalo gitu, aku balik dulu yah!", "Iya, hati-hati di jalan!".

Fadli pun balik ke rumahnya dengan perasaan yang tidak menentu,ia merasa tak ingin berpacaran setelah mendapat penolakan dari Adinda. Dalam perjalanan pulang, Fadli melihat Adinda sedang berada di tengah-tengah komplotan orang berjaket hitam gelap"Mereka itu siapa?", ucap Fadli dalam hatinya, ketika Adinda berada di tengah-tengah orang itu, orang itu langsung menghardik Adinda & mereka bertujuan jahat untuk menculik Adinda, dan rupanya mereka itu adalah para pesuruh Tino yang merasa sakit hati kepada Adinda.

Melihat Adinda yang berteriak minta tolong, Fadli tanpa ragu berlari menuju tempat Adinda dan melawan ke-4 orang itu,"Fadli, kamu datang buat nyelamatin aku?","Iya Adinda","Hey,kalian lepas cewek itu",kata Fadli ke mereka,"Enak aja,emangnya kamu siapa?bapaknya?","Lepasin dia sekarang","Kamu cari gara-gara atahu gara-gara yang mencarimu?","Aku nggak takut ama kalian,aku minta kalian buat lepasin dia sekarang".Karena merasa dipaksa,pesuruh-pesuruh itu melawan Fadli & Fadlipun melawannya.Pertarungan sangat sengit dan sangat jelas di hadapan Adinda.Pukulan demi pukulan berhasil Fadli luncurkan dan mengenai mereka serta tangkisan pun sangat tangkas dilakukan oleh Fadli sendiri layaknya seorang atlet di bidang Kung-fu,hingga pada akhirnya,karena Fadli merasa kelelahan,Fadli sempat kecolongan oleh mereka sampai-sampai bos di antara mereka sudah sangat marah besar & ingin menghabisi Fadli dengan secepatnya.Bos dari komplotan penjahat itupun mengeluarkan pisau lipat dari sakunya & benar saja,dengan cepat pisau itu berhasil masuk dalam baju Fadli lewat luar dan tepat mengenai bagian perut Fadli.Fadli saat itu terkulai lemas dengan tusukan itu,belum lagi setelah penusukan,dia masih di hajar habis-habisan oleh pesuruh Tino.Karena merasa gagal menculik Adinda namun berhasil menodong Fadli,para penjahat ini pun lari meninggalkan tempat,takut ada yang tahu.

Aku Bukan Pilihanmu [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang