Di kamar itupun hanya ada Ibu Fadli & Mita.
"Aku bakalan jagain kamu sampai kamu sembuh"kata Devi, "Kamu kok baik banget sih sama aku, padahal aku kan selalu cuekin kamu", "Udah,nggak apa-apa lah,","Kamu nggak usah repot-repot","Nggak apa-apa kok","Beneran?","Iya,","Makasih yah?" ,"Nak,kamu jagain Fadli dulu yah, tante mau pamit pulang dulu, buatin makanan buat adik Fadli dan Fadli juga", "Iya tante, nggak apa-apa kok","Yaudah, aku pergi dulu yah Fadli", "Iya, bu"...Ibu Fadlipun balik ke rumah, dan hanya ada Mita dan Fadli yang ada di dalam kamar tersebut. Mita selalu setia menemani Fadli sampai dia sembuh,walau dari cintanya belum dapat responi dari Fadli sendiri. Tapi itulah salah satu ciri yang dimiliki Mita, setia selalu kepada satu pilihan hati yang dia anggap baik menurutnya.
Waktu demi waktu berlalu, dokter yang ditugaskan untuk melayani pasien Fadli meminta Fadli dan ibunya untuk disetujui masuk ruang ICU hari itu juga & Ibu Fadli langsung menyanggupinya, baik itu berupa mental maupun keekonomian. Fadli sekarang sudah berada di dalam ruangan ICU, sementara sahabat-sahabatnya sibuk kesana kemari mencari uang untuk biaya rumah sakit Fadli, begitupun dengan The Janver's yang sekarang bubar,Mita,orang yang selalu memberikan perhatian lebih ke Fadli juga tidak mau kalah untuk membantu Ibu Fadli. Biaya uang rumah sakit sudah disatukan dan ternyata kurang sedikit, maka lama kelamaan murid-murid Fadli datang memberikan uluran tangan dengan sedikit sumbangan untuk guru remajanya itu dan hasilnya melebihi yang diharapkan, sungguh indah orang-orang yang ada disisi Fadli. Berada lama di ruangan ICU, Fadli nampak sedang merasa kesakitan, pemeriksaan demi pemeriksaan telah dilakukan tim dokter dkk untuk Fadli semaksimal mungkin. Fadli tidak sanggup menahan penambalan ginjal tersebut dan para petugas sudah merasa tidak sanggup untuk melanjutkan kerjanya karena mereka takut akan meleset dari keinginan mereka, sehingga dokter di antara mereka keluar dari ruangan itu untuk menanyakan hasil ke orang yang dekat dengan pasien."Bagaimana dengan anak saya dok, apa dia baik-baik saja?","Maaf bu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun belum menuai hasil uang memuaskan,","Maksudnya?", tanya Mita mulai merasa khawatir dengan keadaan Fadli,"Dia akan mati","Apa?", Ibu Fadli tersentak kaget"Iya, jadi kami mempersilahkan keluarga pasien untuk menjenguknya.Rangga, Raihan, Ibu Fadli, Adinda, Devi dan Mita pun masuk ke dalam ruangan ICU untuk meliahat keadaan Fadli..
Fadli pada saat itu dalam keadaan tidak sadar, dia belum siuman, ternyata kecelakaan yang menimpa Fadli itu parah, tidak bisa dipandang sebelah mata.Sementara itu, Ibu Fadli hanya bisa menangis tersedu-sedu melihat keadaan anak pertamanya itu. Setelah melihat keadaan Fadli yang belum sadaran,semua orang-orang yang menjenguknya menuju musholla rumah sakit untuk shalat dzuhur karena shalat dzuhur telah tiba, sekaligus mendoakan kesembuhan Fadli, kecuali Mita yang ada selalu di dekat Fadli.
Dia tidak shalat karena sedang halangan, jadi dia yang menemani Fadli yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.Selain Mita, semua orang yang menjenguk Fadli sekarang sudah berada di mushollah. Ketika itu, ketika orang-orang dalam keadaan shalat, Fadli terbangun dari ketidaksadarannya"Fadli ,kamu udah sadar?",ucap Mita"Iya...A....di...nda di...ma..na?",tanya Fadli dengan nada lemas dan secara tidak lancar," Adinda sekarang lagi shloat dulu dengan Ibu kamu juga","A..ku.. bu...tuh.. A..di...nda seka...rang", "Dia lagi sholat sekarang Fadli", "Kalo gi...tu....aku minta sesuatu ama kamu Mit", Fadli sudah mampu berbicara dengan fashih"Minta apa Fadli?","Aku minta peluk aku, karena sebentar lagi aku tidak bisa melihat dunia lagi, Mit","Kamu jangan ngomong gitu dong Fadli, aku masih sayang ama kamu","Tapi aku tidak pernah memberikan kamu kasih sayang, jadi kumohon kepadammu Mita, peluk aku sekarang dan jadikanlah kenangan terindah bagimu jika kamu memang benar-benar sayang sama aku","Kenapa mesti aku?, kenapa bukan Adinda?, toh selama ini Adinda adalah pujaan hati kamu, bukan aku","Tapi yang selalu nemenin aku adalah kamu,bukan Adinda,dan Adinda sekarang nggak ada di dekat aku","Jadi kamu minta pelukan aku","Iya, Mit, kumohon".
Karena merasa sayang ke Fadli, maka dia pun memeluk Fadli dengan erat ditaburi rasa cinta yang mendalam. Maka dalam pelukan itu Fadli berpesan ke Mita untuk memberi tahu Adinda,Ibu dan sahabat-sahabatnya kalo dia itu sayang sama mereka & setelah mengatakan pesan terakhir ini, Fadli sudah tidak bernafas lagi. Mita sangat kaget waktu itu karena orang yang dia cintai,orang yang dia sayangi menghembuskan nafas terakirnya di dalam pelukannya.
Sementara itu, yang lainnya sudah melaksanakan sholat dan kembali menuju kamar Fadli.Adinda, yang berjalan lebih dulu di antara yang lainnya mendapati Mita sedang memeluk Fadli dengan gemasnya sehingga Adinda sempat cemburu melihat itu padahal Fadli tidak ada di hatinya."Mit, Fadli kenapa?". Tanya Adinda,"Fadli sudah tidak ada Din,","Apa?, kata Ibu Fadli yang sangat kekagetan mendengar itu."Fadli tante,Fadli udah meninggal","Nggak mungkin Fadli udah meninggal, dia itu masih hidup,dia itu kuat, tidak mungkin dia mau meninggalkan Ibunya sendiri,kamu pasti bohong kan?","Aku nggak bohong tante, tim dokter tadi sudah memeriksanya". Karena tak habis pikir kalau Fadli sudah meninggal, Ibu Fadli langsung menangis histeris sehingga dia jatuh pingsan, sahabat-sahabat Fadli pun tidak bisa menahan kesedihannya mendengar Fadli, sahabatnya yang pintar dan cerdas itu telah tiada.Rangga & Raihan membawa Ibu Fadli ke kamar Fadli sebelumnya dan Devi yang menjaganya disana. Sementara itu, Mita meminta Adinda untuk keluar dari kamar sebentar"Adinda? ,tadi sebelum Fadli meninggal,dia terus-terus menyebut namamu dan mencari-carimu","Astaga, ini semua pasti salah aku, aku sangat merasa bersalah banget,Mit, aku menyesal","Dia juga bilang kalau dia tuh sayang sama kamu","Ini semua gara-gara aku Fadli meninggal".
Di dalam hati Adinda, Adinda sangat merasa bersalah, karena Fadli meninggal disebabkan karena tusukan pisau waktu itu karena Fadli ingin menyelamatkan Adinda, sungguh dan sungguh hati Adinda sangat hancur setelah kepergian Fadli. Dia juga merasa sangat menyesal karena mengabaikan cinta tulus seorang Fadli sehingga sebelum kepergiannya pun Fadli selalu menyebut-nyebut bahkan mencari Adinda, mungkin saja Fadli ingin mengatakan sayang ke Adinda secara langsung namun karena waktu itu Adinda tidak ada, maka dititipkanlah sayangnya ke sebenarnya yang menerima kasih sayang itu,yaitu Mita Armayanti. Ingin rasanya Fadli hidup kembali dan bersama Adinda selalu, karena selama Fadli sakit, hanya Mita yang selalu menjaga dan merawatnya sehingga waktu di rumahnya kurang hanya karena ingin menjaga Fadli dengan tulus tanpa ada rasa ingin berharap mencari perhatian dan cinta dari Fadli jua. Adinda sungguh tidak menyangka kalau kasih sayang Fadli terhadapnya lebih besar dari pacarnya saat ini, sekaligus teman karib Fadli sendiri, yakni Raihan.
![](https://img.wattpad.com/cover/198247874-288-k544192.jpg)