Ansatsu Kyoushitsu [Demo Version]

1.6K 93 12
                                    

Ya! Kisah ini sama seperti chapter sebelumnya, terinspirasi dari Demo yang terjadi beberapa hari ini~

Kalau sebelumnya bertema Bungo Stray Dogs. Sekarang atas saran dan req~

Rai akan buat tema Ansatsu Kyoushitsu/Assassination Classroom.

Okay, semua siap?

Kisah ini dimulai, dari munculnya sekelompok anak SMP dengan sebuah makhluk kuning bertantakel, berdiri digaris depan Gedung DPR RI.

"Untuk Anggota DPR. Disini kami ingin kalian mendengar keluhan para mahasiswa bangsa ini. Tidakkah kalian bisa melihat semua ini? Sampai kapan kalian akan diam tak bergeming?" seru seorang guru, Karasuma Sensei. Yang juga bagian dari kemiliteran.

Tak ada tanggapan apapun. Membuat Karasuma Sensei tak punya pilihan.

"Sepertinya ini saatnya.."

"Okay!" balas Bitch sensei.

"Nurufufufu.. Minna-san.. Sensei akan membuka gerbang ini untuk kalian. Tapi Sensei mau, kalian mundur agar semua tetap aman.."

"Baik, Koro-sensei!" jawab semua murid 3E.

"Ehh.. Kenapa ada anak SMP disini?" bisik bisik para mahasiswa dan siswa STM.

Nagisa berbalik dan tersenyum pada mereka.

"Senpai tachii, jangan khawatir. Kami akan membantu kalian. Sekarang mohon mundur sebentar!"

Mereka saling bertukar pandang, lalu mundur beberapa langkah.

"Saa... Semua sudah siap?"

"Baik!"

Koro-sensei membentuk tentakelnya seperti bor besar yang berputar begitu cepat.

Zrrrr

Gerbang pun mulai terbuka perlahan, dan akhirnya hancur.

Beberapa polisi terpental dan terkena gerbang yang jatuh tadi.

"DEDEMITT!!!" seru para polisi.

"Tidak sopan! Aku ini bukan setan!" kesal Koro-Sensei.

"Yang tidak sopan itu justru dirimu, Koro-sensei.. Karena sudah menjebol gerbang orang lain.."

"Jangan membunuh mereka." peringat Karasuma Sensei.

"Nurufufufu.. Aku tahu itu. Saa.. Minna.. Kita mulai!"

"Senpai-tachii.. Sudah siap?"

"Ya!"

Koro-sensei pun berjalan memasuki halaman Gedung DPR RI. Diikuti para siswanya dan Mahasiswa serta Siswa STM.

Lapisan pertama telah dilewati. Tembakan gas air mata mulai diluncurkan.

Dor dor

Dua orang anak kelas 3E menembakan peluru anti Koro Sensei ke tangan para polisi, agar mereka menjatuhkan pistol mereka.

Tak terlepas Koro-Sensei yang menggunakan kecepatannya untuk menangkap gas air mata, agar tak mengenai orang lain.

"Nurufufufufu... Dengan kecepatanku 20mach ku. Nurufufufufu... Kalian tak akan bisa mengenai mereka.." wajah Koro-Sensei berubah menjadi warna bergaris hijau. Menandakan ia sangat meremehkan para polisi.

"Koro-Sensei hebat.. Ia menggunakan kecepatannya untuk menangkap gas air mata itu.." puji Kayano.

"Tapi--"

Koro-Sensei berhenti dihadapan mereka semua.

"Hiks.. Gas itu sempat mengenaiku, dan itu membuatku mengingat masa kecilku yang tak bahagia. Dan aku.. Hiks.. Sampai menangis.. Hiks..."

"Jangan menangis disaat seperti ini!"

Namun, dengan bantuan Koro-Sensei mereka berhasil menembus para polisi. Dan akhirnya, serangan kedua ditembakan.

"Hyaaaaa!!!"

"Sepertinya polisi ini masih tak ingin membiarkan kita lewat." ujar Nagisa.

"Ya. Hanya saja kita tak punya pilihan lain. Jangan sampai lengah, Nagisa." balas Karma.

"Ya, Karma-kun!"

Dan akhirnya mereka berhasil berada dilapisan terakhir. Para TNI.

KREKK

"Jangan bergerak!"

Anak kelas 3E berada diposisi siap. Mahasiswa dan STM berdiri dibelakang mereka.

Tak ada yang berani bergerak. Tentu hal itu membuat para siswa 3E bingung. "Dimana Koro-Sensei..?"

"Ahh.. Minna-san tachii.."

Mereka menoleh keasal suara. Terlihat Koro-Sensei memiliki ukuran kepala yang sangat besar dari biasanya.

"Ehh.. Apa yang terjadi?"

"Ya.. Polisi menembakan air dengan water canon mereka. Sensei justru terkena jadi seperti ini."

"Hee.. Benar. Koro-sensei akan menyerap air yang terkena padanya.."

"Tunggu... Sebentar... Akan ku keringkan dulu..."

Semua orang menghela napas panjang. Karena menunggu hal itu, butuh waktu yang lama. Tanpa pikir panjang, Karasuma Sensei maju kedepan.

"Karasuma.."

"Kami bilang jangan bergerak!"

"Aku tahu, kita sama sama berada di kemiliteran. Dan aku yakin kalian mengerti, perjuangan anak anak ini. Dan kuharap kalian bisa memahami, apa yang ingin mereka sampaikan." jelasnya.

Mendengar hal itu, tiba tiba seorang TNI langsung memeluk Karasuma. Dan mereka menurunkan senjata mereka.

Berbaris kesamping, dan bersalaman dengan para mahasiswa dan STM. Lalu membiarkan mereka masuk.

"Kenapa kalian semua--"

"Aku tahu ini bukan tempatku. Tapi ada yang ingin kami sampaikan."

"Baik. Akan kudengarkan. Tapi kuharap hanya beberapa saja yang bisa ada didalam."

"Baiklah. Aku akan masuk. Dan beberapa mahasiswa lainnya."

"Baik. Kalau begitu--"

"Tunggu... Jangan lupakan aku.." Koro-Sensei masuk, dengan kepala masih mengembang, karena ada sedikit air dikepalanya.

"Setidaknya keringkan dulu kepalamu!!" seru anak 3E.

Tamat

Terima kasih atas sarannya. Dan maaf kalau ini lebih pendek dari sebelumnya.

Rai harap kalian suka!
Thanks for votes, comment and follow!

Kalau kalian mau join grup Whatsapp, bisa komentar.

Anime x Reader [CLOSE REQ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang