Sebelumnya, selamat malam minggu bagi kalian yang merayakannya, selamat membaca🖤
***
“Ada apa dengannya? Kenapa juga dia pingsan? Dulu dia cukup kuat untuk mengalahkan seekor sapi.”
Jun mencoba menelepon Hannah berkali-kali. Ia tidak peduli apa-apa lagi dan langsung pergi begitu mendapat kabar dari polisi bahwa gadis itu dibawa ke rumah sakit. Jun langsung mencari keberadaan Hannah seseuai yang ditunjukkan oleh suster.
“Hannah Lee!” seru Jun kesal sekaligus lega.
“Apa yang terjadi padamu? Kenapa bisa masuk rumah sakit!?”
Ia nyaris melampiaskan emosi dan kekhawatirannya kalau tidak melihat dua orang pria yang mengelilingi Hannah. Salah satu dari mereka memakai seragam kepolisian.
Pria yang satunya melirik tak suka dengan kedatangan Jun. “Hannah, dia siapa?”
Belum sempat Hannah menjelaskan, Jun terlanjur menyela dengan ekspresi wajah terkejut.
“Hei, Ryu Kim. Sedang apa kau disini?”“Itu juga yang ingin kutanyakan padamu.” Sahut Ryu.
“Tunggu, kalian saling kenal?” Hannah bingung.
“Aku tanya padamu, kenapa kau bisa bersama Hannah? Kau yang membuatnya pingsan!?”
“Tunggu sebentar.”
Pria berseragam polisi itu menengahi. “Sebenarnya, Ryu Kim yang menolong Hannah Lee. Saya kebetulan berpatroli dan bertemu dengan mereka. Anda wali dari Hannah Lee? Boleh ikut saya sebentar untuk dimintai keterangan?”Lee Jun pergi bersama polisi tersebut dan meninggalkan Ryu Kim berdua saja dengan Hannah Lee yang masih beristirahat di atas bangsal.
Ryu memperhatikan gadis itu seksama. Penjelasan dokter beberapa waktu lalu menjawab rasa penasarannya.“Syukurlah, kau baik-baik saja. Akan gawat kalau aku terlambat sedikit saja tadi—“
“Dahimu.” Hannah mengulurkan tangannya menyentuh wajah Ryu.
Tangannya dingin sekali, pikir Ryu.
Hannah mengambil plester yang ada di dalam baki aluminium yang belum sempat di bawa suster.
Ia menyingkap sedikit poni Ryu Kim dan menempelkan plester di tempat luka.
“Aku tidak tahu bagaimana kau bisa ada disana, tapi terimakasih sudah menyelamatkanku, dan maaf, karena aku kamu jadi terluka.”“Jangan meminta maaf. Kalau aku terlambat sedikit saja tadi, mungkin aku tidak bisa memaafkan diriku dan menyesal selamanya.” tutur Ryu Kim. “Dan, aku bicara ini karena kau mungkin salah paham dan mengira aku sebagai seorang stalker, aku tahu tempatmu bekerja dari brosur yang kau tinggalkan di toko swalayan tadi pagi. Dan, aku tidak sepenuhnya mengikutimu pulang tadi, karena aku juga tinggal di daerah situ.”
Hannah tersenyum tipis dan mengangguk.
“Aku memang sudah tahu namamu, Hannah Lee. Tapi, kita belum berkenalan dengan benar.”
Ryu Kim mengulurkan tangannya.“Hallo, namaku Ryu Kim. Kau boleh panggil aku apa saja. Senang berkenalan denganmu.”
***
“Augh! Aku hanya berharap bisa libur akhir pekan ini.”
“Teruslah bermimpi, Dr. Cho Hee.”
Gadis berambut lurus sebahu itu menyandarkan punggungnya ke kursi dan memejamkan mata. Di jas dokternya tertulis nama Cho Hee. Nasibnya sebagai dokter residen hampir membuatnya kehilangan haknya sebagai manusia yang perlu istirahat.
Ia melirik temannya yang baru saja duduk disebelahnya, yang merasakan penat luar biasa karena harus berjaga ditengah malam begini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Summer's Elegy
RomanceKembali ke tanah kelahirannya-Korea Selatan merupakan keputusan yang berat bagi Hannah Lee, terlebih dengan latar belakang masa lalu yang mengerikan. Tetapi tidak apa-apa selama Lee Jun, sahabat karibnya selalu bersamanya. Semua dimulai di awal musi...