dari tepi bukit aku melihat pemandangan kota kecil ini
kacau dan berantakan
orang-orang berbaris, berlari, dibagi menjadi dua kelompok; pria yang dipisah dari anak-anak dan perempuan
aku menyulutkan api ke rokok, menyesapnya pelan untuk menangguhkan udara dingin
atau lebih tepatnya, rasa cemas akan apa yang terjadi setelah barisan orang-orang tak bersalah itu disortir seperti barang.
aku ingat beberapa saat lalu, ada rapat pertemuan besar dari sekelompok orang yang ingin berkonfrontasi dengan pemerintah setempat.
satu orang itu paling vokal, mengutarakan pendapatnya seolah yang paling benar dan harus diikuti yang lainnya.
ternyata forum sepakat, betapa hebatnya hasutan satu orang memengaruhi banyak kepala.
ketika konflik meletus, dia malah terdiam, mengipas-ngipas dan menikmati perpecahan yang telah dia lakukan.
baginya misi berhasil, namun orang-orang yang kulihat jadi sengsara.
satu pemikiran belum tentu bisa mewakili keadilan orang banyak, jadi beginilah cara main orang pintar nan licik yang memaksimalkan kekuatannya untuk mengaplikasikan keegoisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeritan Aksara, Sunyi yang Berisik
RandomCelotehan yang mencokol dalam kepalaku. Jika anda merasa ada ikatan, selamat, berarti kita telah mengetahui gelapnya dunia. (Tiap bagian memiliki video atau foto yang dilampirkan sebagai penguat dari fenomena yang tertulis pada bait kata)