6. You Make Me Left This Pain

26 5 0
                                    

Mendengar pertanyaan dari mamanya, membuat June mengalihkan topik pembicaraan.

"Mah, laper nih ayuk makan yuk!" Sambil memeluk Mama dan memutar balik badan Mamanya.

"Tapi Mama belum kenalan loh ama Yuju."

"Iya kenalan sambil makan aja, Ma. Ayo sini Yuju." Yuju yang mengerti maksud June hanya senyum-senyum dan segera menyusul mereka ke ruang makan. Dengan baik hati Mama June mengambilkan nasi dan menawarkan semua lauk yang ada di meja makan kepada Yuju.

"Ih Mama, June juga mau lo diambilin!" Kata June sambil memancung kan bibirnya.

"Tante, Bobby yang ganteng ini juga mau lo." Bobby ikut-ikutan.

"Tangan kalian lumpuh apa gimana? Ambil sendiri!" Yuju tertawa terbahak-bahak mendengar kalimat menyakitkan dari Mama June.

"Tau lo, Jun. Udah gede ya ambil sendiri dong" Bobby menyenggol tangan June

"Bacot lo, Bob!" June mengatakan sambil memasukkan cabe ke mulut Bobby. Setelah keributan itu, mereka mulai makan dengan nyaman. Mama June memang jago banget masak. Saking jagonya udah bisa lah buka Rumah Makan Padang. Buktinya, Bobby sudah nambah dua kali.

"Kalau udah totalan ya, Bob!" Kata June

"Tenang ada Yuju yang traktir gue."

"Kalau Yuju nambah lima kali tetep gue gratisin"

"June suka ama Yuju?" Tanya Mama June. Yuju tiba-tiba tersedak dan Bobby segera mengambilkan air untuk Yuju dan menekan-nekan pundak Yuju.

"Kok keselek? Maksud aku gratis karena Mamaku kayaknya suka sama kamu."

"Kok Mama? Kamu kaleeee." June hanya tersenyum menyeringai. Anjirrr imut banget si June kalau senyum.

"Pelan-pelan dong kalau makan, aku belum siap yasinan buat kamu" Yuju reflek memukul dada Bobby.

"Baik-baik kalau ngomong, Bob!" Kata Yuju kesal

"Owh iya, Om ada dimana tante? Kok gak ikut makan" Tanya Bobby penasaran.

"Papa June ada acara buat ngisi seminar di Surabaya, di kampus sih, katanya lusa baru balik." Ayah June yang bernama Koo Do Hwan seorang guru besar di sebuah kampus negeri yang ada di Jakarta. Spesialisasinya di bidang Ilmu Filsafat khususnya Filsafat Modern. Karya penelitiannya sudah banyak. Bahkan ada beberapa yang diterbitkan menjadi buku. Sudah langganan menjadi pembicara di setiap acara talkshow kampus atau seminar-seminar lainnya.

Sedangkan Mama June yang bernama Kim Junkyu ini merupakan seorang pengacara ternama. Sudah pernah menangani berbagai kasus pidana mulai yang biasa saja sampai yang paling ngeri seperti kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Ayah Kandung kepada anaknya sendiri.

Kalau kita lihat keluarga June nyaris sempurna. June anak tunggal, Mamanya seorang pengacara kondang. Papa June dosen dan akan segera menjadi guru besar. Dan June sendiri memiliki riwayat pendidikan di Jepang. Karena itulah June sempat tidak didukung untuk kuliah pertanian, dia anak yang pintar. Kenapa harus kuliah pertanian? Bukannya Ilmu Politik atau Ilmu pemerintahan. Atau kalau June tidak suka, ya minimal jadi artis saja supaya wajah tampannya tidak sia-sia.

Yuju yang baru kenal June tapi sudah tahu bagaimana June dan keluarga June meski hanya latar belakangnya saja. Tapi Yuju baru sadar, semenjak bertemu Bobby 3 tahun yang lalu dia belum pernah sama sekali diajak main ke rumah Bobby. Dia hanya tau bahwa Bobby dilahirkan dari keluarga konglomerat, dan Ayah Bobby sering muncul di acara televisi. Apa karena pilihan hidup Bobby yang tidak ingin menjadi penerus Ayahnya sebagai CEO sehingga Bobby memiliki hubungan yang tidak baik dengan keluarganya? Bobby yang sudah lama kenal masih menjadi misteri bagi Yuju, sedangkan June yang baru ia kenal lebih terbuka kepadanya.

Setelah selesai makan Mama June meminta Bobby dan Yuju menunggu saja di depan, Mama June dan June yang akan membereskan meja makan dan mencuci piring.

Yuju yang mulai penasaran mengajak Bobby ke teras depan untuk menanyainya. Bukannya tidak perhatian, tapi Yuju mengenal Bobby sangat baik sehingga dia tidak pernah terpikirkan untuk menanyakan bagaimana dan seperti apa keluarga Bobby. Karena Bobby hampir tidak pernah membicarakan keluarganya kepada Yuju, sehingga Yuju takut jika harus menanyakannya. Tapi karena ini tahun ketiga mereka saling berteman dan Bobby sudah menyatakan perasaannya kepada Yuju, mau tidak mau dia harus tau Bobby secara mendalam.

"Bobby? "

"Hmmm." Bobby menoleh dan mulai menatap Yuju yang ada disampingnya.

"Kamu gak pengen ngajak aku ke rumah kamu juga?"

"Kenapa tiba-tiba?"

"Bukannya tiba-tiba, eh iya tiba-tiba sih. Gak tau. Karena main ke rumah June jadi pengen juga main ke rumah kamu. Aku belum pernah sama sekali kamu ajak ke rumah kamu."

"Di rumah juga gak akan ada orang Yuju. Papa selalu sibuk bolak-balik luar negeri. Mamaku juga sibuk ngurusin perusahaan yang ada di Ausie. Adek aku, si Chaeyeon lagi kuliah di Kanada."

"Owh gitu, pantesan ya aku jarang ngelihat kamu pulang."

"Aku gak suka di rumah. Semuanya sibuk sama uang. Rumah sama kuburan gak ada bedanya" Kata Bobby sambil melihat ke arah langit.

"Dari kecil aku dan adekku bukan dirawat sama orang tua sendiri, beliau yang dulunya pembantu di rumahku. Tapi dikasih kepercayaan sama Mama Papa buat ngerawat aku, dan beliau sudah meninggal tiga tahun yang lalu." Bobby menyelesaikan kalimatnya dan kembali menatap ke arah Yuju.

"Bob, maaf aku gak.."

"Nope. It's okay."

Yuju merasakan bahwa Bobby adalah orang yang paling kesepian di dunia ini. Tidak heran mengapa Bobby begitu perhatian kepada Yuju. Karena Bobby tau rasanya tidak diperhatikan dan disayang, karena itu sebisa mungkin dia memberikan perhatian dan kasih sayangnya untuk orang lain.

"Aku gak ngerti ya sama jalan pikiran orang-orang yang cuman ada duit di kepalanya. Bener sih banyak uang, tapi mereka gak tau cara menikmati hidup ini. "

"Semua orang punya pilihan hidup, Bob. Kita gak bisa nyamain semua menurut ideal kita."

"Ideal bagi orang tuaku ya bikin cabang perusahaan dimana-mana, duit numpuk, masalah anak mau gimana ya bodoamat."

"Aku tau kamu pasti sakit hati, tapi aku senang kamu bisa ngelewatin ini semua dengan baik."

"To be honest i'm not okay, Yuju. Tapi setelah aku ketemu dengan kamu, aku seperti punya kekuatan ngehadapi hidup."

"Loh kok aku? Why?"

"Aku pertama kali ngeliat kamu tuh kayak orang yang bersinar gitu, gak punya masalah hidup. Padahal setiap orang kan pasti punya. Tapi itu gak keliatan sama sekali di muka kamu. Kamu kayak enjoy aja hidup di muka bumi ini."

"Hahaha. Aku emang orangnya easy going. Masalah itu adalah bukti bahwa kita masih hidup di muka bumi ini. Ya dihadapi aja, kalau cuman diratapi gak akan ada habisnya, karena selama kita bernafas masalah akan terus datang."

"Eh iya bener, kalau gak punya masalah berarti mati dong ya?"

"Nah itu tau. Hahaha!" Mereka berdua tertawa.

"That's why i wanna live with you, Yuju" Kata Bobby sambil memegang kedua pundak Yuju dan menatapnya begitu dalam.

Ternyata June ada di balik pintu dan mendengar kalimat Bobby yang terakhir.

-tbc

No one [Bobby] - I Hope She Never Comes Into Our LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang