Jarum jam menunjukkan angka 6. Matahari mulai memunculkan wajahnya dengan warna kuning cerah hingga membuat wanita berambut hitam panjang dan lurus ini memicingkan matanya. Meski dia memasang selambu, dia sengaja menggunakan selambu berwarna putih terawang agar sinar matahari lebih mudah masuk ke kamarnya. Tujuannya jelas agar dia lebih lekas bangun.
"Ahhh kenapa badanku serasa sakit semua, padahal aku tidak melakukan apa-apa?"
Keluh wanita bernama Park Yuju. Seorang pengangguran yang harus bisa bertahan hidup sendirian, ya di umurnya yg sudah cukup dewasa, dia harus tinggal sendiri karena tahu diri untuk tidak terus menempel pada orang tuanya.
Yuju, begitu dia biasa dipanggil. Dia wanita yang mempunyai idealisme yang kuat. Alasannya menganggur bukan karena dia tidak cukup kompeten. Dia termasuk cerdas dan selalu masuk peringkat 3 besar di sekolahnya, bahkan sejak sekolah dasar. Dia tidak mau menjadi budak di sebuah perusahaan. Menurutnya perusahaan hanya membuat dirinya menjadi robot saja, tidak bisa menentukan kebebasan dirinya sendiri.
Lalu dia hidup dari apa? Yuju wanita mandiri dan serba bisa. Dia mengerjakan apapun untuk bisa hidup. Eitsss, tapi yang positif yaa. Dia bisa menjadi copy writer, penerjemah freelance, dan jasa edit foto atau video. Sungguh wanita serba guna, maaf typo. Serba bisa maksudnya.
Yuju tinggal sendirian di apartemen kecil sederhana yang tidak begitu luas. Alasannya jelas karena harga lebih murah. Yang penting dia tidak harus tinggal satu rumah dengan keluarganya kalau pun iya, dia tiap hari harus menahan omelan dari ibunya karena prinsip hidup yang selalu bertentangan dengan ibu Yuju. Ibu Yuju menyayangkan kemampuan Yuju, dia berharap Yuju bisa hidup elit dan menjadi wanita karir yang sukses, bukan malah mempersulit diri.
Gomujul darigi~
Gomujul darigi~Terdengar nada dering telpon milik Yuju.
"Aduhhh siapa sih pagi-pagi gini telfon?"
Lalu terlihat nama kontak "Bobby" di layar hapenya. Ha, Bobby? Ada apa dia memanggilku sepagi ini? Gerutu Yuju di dalam hati.
"Halo, kenapa telfon? Kalau mau ngajak aku jalan gak bisa, aku sibuk. Lagian kamu gak ada kerjaan banget sih telfon jam segini, Bob!" Yuju terus berbicara tanpa membiarkan Bobby memberikan alasannya menelfon.
"Hee, pede sekali anda. Lagian kamu pengangguran, sok sibuk!" Ejek Bobby kepada Yuju.
"Aku bukan pengangguran ya, aku wanita panggilan. Ada kerja kalau dipanggil alias freelancer." Jawab Yuju kesal sambil menaruh salah satu tangannya di pinggang.
"Hahaha, coba buka pintu apartemenmu!"
Apa? Bobby lagi di depan? Gila! Yuju yang baru baru melek tapi Bobby udah nongkrong aja di depan. Yuju mulai kebingungan, matanya yang tadi berat untuk terbuka tiba-tiba langsung melotot.
Yuju juga tidak tau kenapa harus kebingungan, karena Bobby juga bukan siapa-siapa. Tapi, dia tetap malu untuk menemuinya dalam keadaan seperti ini. Setidaknya cuci muka dulu lah.
"Bobby, kamu bercanda kan?" Tanya Yuju memastikan.
"Engga, aku beneran di depan. Buruan bukain pintunya sebelum aku diangkut sama tante-tante."
Anjirr si Bobby ini. Gak bercanda dia. Kamu bisa denger suaranya samar-samar dari dalam.
"Yaudah aku mandi dulu."
"Kelamaan!"
"Yaudah aku cuci muka dulu."
"Lama!"
"Yaudah iya iya aku bukain."
Akhirnya Yuju menuruti kemauan Bobby. Ya kalau dipikir-pikir kenapa sampai harus mandi atau cuci muka segala, kan dia bukan pacar, gebetan, calon pacar atau apapun. Bodo amat mau nilai Yuju seperti apa. Yuju cuman memastikan dia gak belekan. Dirasa, oke akhirnya Yuju buka pintu.
Taraaaaa. Di depan pintu udah berdiri laki-laki tinggi tegak sempurna dengan jeans robek, atasannya hoodie over size dan juga topi hitam. Oh, God. Pemandangan pagi ini indah sekali.
Bobby cuman temen main Yuju. Gak lebih. Kenal juga karena gak sengaja di caffe, karena Yuju lupa ninggalin dompetnya, dan Bobby yang ngembalikan. Dari situ cuap-cuap dan tukeran id Line.
"Halo, good morning. You're still pretty"
Deg. Jantung Yuju seketika berdegup kencang. Bobby bilang Yuju masih cantik meski baru bangun tidur, muka gak jelas, dan rambut acak-acakan.
"Apaan sih, Bob!" Jawab Yuju sambil malu-malu.
"Jadi sampe besok lusa nih aku berdiri di sini?" Tanya Bobby.
Anjirrr kelupaan. Gak disuruh masuk saking melayangnya setelah dipuji Bobby.
"Ahh iya iya, ayo masuk"
Yuju persilahkan Bobby duduk. Mereka berdua duduk di sofa dan saling berhadapan. Mau nawarin minum apa ke Bobby tapi dia keburu ngomong duluan.
"Kamar pengangguran berantakan juga ya, banyak waktu bukannya beres-beres malah rebahan doang." Ejek Bobby
Ya ampun, malu. Yuju gak sempet beresin kamarnya, dia belakangan ini lagi males banget, gak mood juga karena jarang ada kerjaan.
"Berisik amat sih, Bob. Lagi gak mood aku tuh!" Jawab Yuju pakai nada ngeluh gitu.
"Haha jangan ngambek dong cantik, aku tau kamu gak mood. Makanya aku kesini mau ngajak kamu jalan." Duh ketawanya Bobby itu loh, dikit tapi bikin Yuju bahagia rasanya.
"Ha? Kemana? Gak mau ya kalau cuman diajak ke caffe kamu."
Bobby ini punya caffe, sama kayak Yuju gak mau kerja di perusahaan. Mereka pertama ketemu ya di caffe Bobby ini, gara-gara insiden dompet ketinggalan. Di pintu caffe Bobby tertulis
OPEN : 10.00 am
CLOSE : WHENEVER
Makanya dia bisa sesuka hati nyari waktu buat jalan, ya karena sama gak ada jadwal kayak Yuju."Ke Amerika." Kata Bobby sambil pasang muka nyebelin gitu, pakai angkat alisnya segala.
"Serius dong!" Pinta Yuju kesal.
"Hehe kemana aja deh yang penting kamu mood lagi, Yuju"
"Beneran ya? Ke pantai aja ya? Aku lagi pengen nonton."
Sontak Bobby pukul kepala Yuju pakai kunci mobilnya.
"Kalau ke pantai bukan mau nonton, tapi makan siput," kata Bobby sambil menaikkan nada bicaranya.
"Haha receh, seafood kaleeekkkk!" Yuju tertawa
"Yaudah sana mandi, jangan bacot terus. Bau jigong tuh kamu," ledek Bobby.
"Anjirrr, sembarangan. Yaudah aku mandi. Tunggu ya!" Kata Yuju sambil beranjak dari tempat dia duduk. Tiba-tiba tangan Yuju ditahan oleh Bobby.
"Aku ikut," kata Bobby
-tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
No one [Bobby] - I Hope She Never Comes Into Our Life
FanficBobby dan Yuju terjebak di sebuah status friendzone. Mereka nyaman berteman dan tidak sadar bahwa saling mencintai. Saat keduanya sadar dan ingin mulai suatu hubungan yang serius, seseorang kembali hadir ke dalam hidup Bobby dan membuat semuanya ber...