KOPI CINTAH

8.3K 269 5
                                    

#SUAMIKU_PREMAN_2
#Kopi_cintah

Link sebelumnya
Https://mobile.facebook.com/groups/48655531196343?view=permalink&id=2671598142902060&anchor_reactions=content_filter

"Aku pilih mamah muda.. biar janda tak masalah," Andri bernyanyi sambil berjoget-joget ria di depan komputernya. Pinggulnya berlenggok ke kanan dan kiri. Suaranya yang cempreng membuat sepasang mata menatapnya dengan tajam di depan pintu dapur.

PLETAKKK!!

"Adddaww!! Siapa sih yang buang sampah sembarangan, gak tau Adat!" Andri memandangi biji salak di lantai, yang baru saja mencium pelipisnya.

"Begini nih, kalo kaleng krupuk di kasih nyawa! Amburadul," Cibir Ikhsan sambil menghempaskan tubuhnya di sofa samping Andri.

"Somplak kau Bang! Kaleng krupuk begini juga tetap jadi Adikmu juga, gak mungkin jadi Adik si Juleha. Ye kan?" Alis Andri naik turun sambil nyengir-nyengir tanpa dosa. Sekilas dia mengingat betapa Juleha janda di samping rumahnya selalu mengejar-ngejar Abangnya Ikhsan.

'Ikhsan Badboy, luph yu full' itulah yang sering di ucapkan si Juleha setiap melihat Ikhsan. Andri ketawa terkekeh-kekeh sambil memandangi Abangnya.

"Ngapain kamu ketawa sendirian! Kesambet?"

"Ahh enggak.." Andri terpaku begitu melihat sosok manis berjalan kearah mereka sambil membawa segelas kopi di atas nampan.

"Ya ampun.. makasih banyak ya Mbak, udah repot-repot bikinin kopi buat aku,"

Ikhsan menganga lebar begitu melihat kopinya raib ditenggak dedemit. Eh, Andri deng!

"Ya Salam.. kopi saya habis, Andriiiii,"

Yuni mematung di tempatnya begitu melihat kopi buatannya dihabisin Andri. Matanya beralih menatap Ikhsan yang cemberut. Bibirnya merengut lucu.

"Mas, itu kopinya masih panas," Dengan gemetar Yuni menunjuk gelas kopi di tangan Andri.

"Hmmm manis! Kopi cintahh," Andri menjilati bibirnya sambil melirik Ikhsan.

"Dri.. itu kopi udah di campur racun tikus loh! Tadinya aku nyuruh Yuni bikinin kopi buat pembasmi tikus di garasi mobil," Ikhsan menatap Andri sambil tersenyum jahat, dalam hatinya berpikir EMANG BISA! Tikus minum kopi? Ah! Andri mana tau.

"Hahhh! Apppuah!! Huekk, huek,"  Andri memuntahkan kopinya, sambil berlari ke kamarnya.

"Sukurin! Emang enak,"

Yuni menatap Ikhsan dengan ngeri, tidak habis pikir Suaminya itu akan mengerjai Adiknya sendiri. Dengan cepat dia berlari ke dapur, Ikhsan memandanginya sambil nyengir.

Yuni membuka kulkas, diam sejenak sambil memandangi isinya. Snack, minuman kaleng, coklat dan mie instan hampir memenuhi isi kulkas. Di bagian paling bawah ada telur dan berbagai bumbu.

Dengan telaten Yuni mulai mencuci beras lalu memasukkannya kedalam magicom. Rumah ini benar-benar aneh. Ada beberapa karung beras pandan wangi di sudut dapur. Ada banyak bumbu Tapi tidak ada sayur, tidak ada pembantu dan.. Ah! Tidak ada Ibu Mertua! Kemana ya?

Yuni mulai memotong sosis, bakso dan bawang merah. Rencana nya pagi ini dia mau memasak nasi goreng sebagai sarapan. Tanpa dia sadari Ikhsan menyender di depan pintu, memandanginya dengan dingin.

"Tambahin udang rebon biar lebih enak dan wangi, kasih sedikit bawang putih dan daun bawang," Ikhsan mengeluarkan semua bumbu lalu memotong nya dengan telaten.

"Mas bisa masak?" Tanya Yuni hati-hati.

"Ya bisa doong," Ikhsan tersenyum manis sambil memandangi Yuni yang salah tingkah.

SUAMIKU PREMAN (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang