Hari ini, tiba-tiba saja SMA di tempat Hyung Seok belajar sedang gempar. Ada berita di mana anak-anak kelas dua dan kelas tiga di serang anak SMA sebelah, yang mengakibatkan sebuah perkelahian yang cukup besar akan terjadi.
Para murid kelas satu dan dua masih ada yang terjebak di sekolah, sedangkan jam pulang sekolah setengah jam lagi.
"Hei, hei! Semuanya duduk! Guru akan memeriksa tas kita," ujar ketua kelas.
"Mwo?! Bukankah anak kelas 1 tidak terlibat?" Protes salah seorang siswi.
"Ada beberapa anak kelas 1 yang terlibat, makanya kita akan diperiksa, agar anak tersebut tak ikut perkelahian."
Seketika, mereka semua duduk rapi ketika melihat guru konserling mendekat ke arah kelas mereka.
"Letakkan tas kalian di atas meja!"
Seok merasa gugup, padahal ia tak membawa apapun yang tidak perbolehkan oleh sekolah. Tapi tetap saja ia merasa khawatir. Guru itu telah sampai di meja Seok.
"Kuharap kau tak membawa apapun yang berbahaya, Seok." Ujar guru itu.
Ia mengeluarkan buku beserta isi dari tas milik pemuda bersurai hitam itu. Tiba-tiba saja wajah guru itu memucat.
"Ada apa, ssaem?"
"Apakah ini milikmu?" Ia menunjukkan sebuah kantung kecil berisi bubuk yang entah Seok tak mengetahuinya.
"Itu bukan milikku."
"Lantas, bagaimana caranya obat terlarang ini bisa berada di dalam tasmu?" Tanya guru membuat seisi kelas menatap mereka berdua.
"A-apa? Itu bukan milikku, ssaem! Sungguh!"
"Ada apa?" Tanya guru yang lain.
"Ini."
Guru tadi memberikan kantong kecil itu pada guru yang lain.
"Jujur saja, Hyung Seok. Saya kecewa. Tapi semoga itu bukan kamu."
Guru yang satunya membuka kemasan itu dan menciumnya.
"Ini sepertinya memang benar."
Seisi kelas mulai berbisik tentang hal-hal yang tak enak didengar oleh Seok. Membicarakan hal yang tidak-tidak tentangnya. Guru yang satunya menelpon pihak kepolisian untuk memproses hal ini lebih lanjut.
"Anak-anak! Semuanya harap tenang! Kalian jangan membicarakan hal yang tidak-tidak tentang Hyung Seok!"
Seok hanya menunduk, jantungnya berdebar, napasnya tidak teratur. Saat ini yang ada dipikirannya adalah wajah mamanya.
'Bagaimana reaksi mama nanti? Bagaimana caraku menjelaskannya?'
●●●
"Pak guru! Tolong jangan bawa anak saya ke kantor polisi! Dia tidak bersalah!"
"Maaf nyonya, kita harus menyelesaikannya di kantor polisi."
"Ta-tapi.."
"Tak apa, nyonya. Saya yakin kalau Hyung Seok tidak bersalah," ujar wali kelas Seok.
"Baiklah.."
Seok dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut. Hal ini tak bisa hanya diselesaikan di ruang konserling sekolah.
"Mama.. Maafkan aku.." Ujar Seok lirih.
"Kau harus kuat, nde? Mama tahu kalau anak mama ini tidak bersalah." Seok yang menunduk hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
You | Lookism Fanfic [JayNiel]
FanfictionJae Yeol X Hyung Seok LOOKISM FANFIC by me YAOI in your area.. Fanfic ini saya buat karena pikiran saya suka membuat alur sendiri. Jadi, daripada saya pingsan karena kebanyakan ngehalu gaje, lebih baik saya tuangkan dalam bentuk cerita. Dan juga, f...