"Hel lu katanya kemaren terpelanting di lapangan basket ya?" Tanya Kenzie
"Tau darimana lu?"
"Banyak anak anak yang bilang, terus lu ditolong sama Darrel ya?"
"Ho oh."
"Emang gimana ceritanya sampe lu jatoh?"
"Lyora tuh tarik jilbab gue, secara lapangan licin jatoh deh gue."
"Lyora lagi. Kenapa sih hel lo berurusan sama tuh anak."
"Dia Zie yang mulai. Darrel aja B aja kok. Dia tuh cuma cari perhatian si Dar. . ." Belum selesai Rachel menuturkan kalimatnya, tiba tiba saja Lyora and the geng yang terdiri dari Lyora, There, dan Venny sedang berdiri pas di depan pintu "Lu bilang apa soal gue hah?" Ucap Lyora sembari mengangkat dagu Rachel, sementara Venny memegang kedua tangan Rachel
"Lepasin gue Ra." Jawab Rachel
"Gak akan pernah gue lepasin lu lonte." Ucap Lyora, disisi lain There sedang memegang tangan Kenzie agar tak bisa membela Rachel. Dan teman teman yang lain seolah tak berani berbuat apa apa, ada yang ketakutan, ada yang teriak, dan ada yang lari berhamburan keluar kelas.
"Dengerin gue ya, lu udah cari gara gara sama gue. Lu sedang dalam masalah besar gendut."
"Pertama, lu udah usik Darrel pangeran gue, kedua lu mencari simpati dari dia, dan lu juga berhasil membuat Darrel marah sama gue. Sekarang lu bakalan habis gendut." Ucap Lyora
"Lepasin gue. Gue gak ngerti maksud ucapan lo Ra. Lepasin sakit." Jawab Rachel
"Gue lepas lu saat lu mau janji sama gue, buat jauhin Darrel buat gue."
"Tapi gue gak ada dekat sekalipun sama dia Ra."
"Bohong." Bentak Lyora dan semakin menekan dagu Rachel
"Sakit Ra." Ucap Rachel menahan sesak
"Stopp. .Apa apan kalian." Sentak seseorang dari luar kelas dan memisahkan keduanya.
"Darrel." Ucap Lyora. Sementara Rachel tiba tiba saja ambruk dan badannya membentur kursi
"Gue bisa jelasin sama lu Rel." Ucap Lyora
"Diem lu Ra."
"Woy yang lain jangan diam aja. Ambil tandu." Ucap Darrel
Kondisi kelas saat itu begitu ricuh, bahkan siswa dari kelas lain ikut berkerumun didepan kelas XI Mipa 1. Darrel dan beberapa teman kelas Rachel ikut membopong Rachel yang tengah pingsan dengan tandu menuju UKS.
Rachel pun tak kunjung sadar, hingga akan dipanggilkan ambulan dan dibawa ke rumah sakit terdekat.Disisi lain Lyora, Kenzie, Darrel, There, dan Venny dipanggil keruang BK oleh bapak kepala sekolah. Dan di introgasi langsung. There dan Venny menjelaskan tak tau soal ini semua, hanya saja mereka membantu sahabatnya Lyora. Sedangkan Darrel dan Kenzie hanya menjadi saksi atas kejadian pagi tadi. Tanpa babibu bapak kepala sekolah menelfon orang tua Rachel dan Lyora untuk datang ke sekolah saat itu juga.
Di depan mama Rachel dan Ibunya, Lyora menjelaskan bahwa sangat benci dengan Rachel karna dirasa dia sangat berani dengannya. Dimana siswa lain dirasa tunduk dan patuh dengannya, namun tidak dengan Rachel, terlebih perhatian Darrel, laki-laki yang Lyora sukai akhir-akhir ini terlihat jelas pada Rachel. Sehingga dia berinisatif memberi pelajaran kepada Rachel, namun tak tau jika akan berujung senekat ini.
Melihat hal itu orang tua mereka berdua pun hanya bisa diam dan menggelengkan kepala. Orang tua Rachel pun berjanji tak akan membawa masalah ini keranah hukum, tapi pihak sekolah sendirilah yang harus menindak kasus ini dengan tegas. Oleh sebab itulah sekolah memutuskan untuk mengembalikan Lyora kepada orang tua, dan memberi surat pengantar pindah jika Lyora masih ingin melanjutkan sekolah. Dari pihak ibu Lyora mengaku menyesal dan kecewa atas perbuatan anaknya. Beliau juga meminta maaf sebesar besarnya pada ibunda Rachel dan juga pihak sekolah. Ibunda Lyora sendiri pun memutuskan saat itu juga jika Lyora tak perlu surat pindah, karna beliau akan mengirimkan Lyora ke salah satu pondok pesantren shalafy di luar jawa. Mendengar hal itu Lyora hanya bisa tertegun dan menyesal atas perbuatan nekatnya itu.
Ehe😅 itu konflik nyambung kagak sih?
Asik kagak?
Komen dong😚
KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE YOU BUT I LOVE YOU
Novela Juvenil[Completed] Darrel Pratama seorang ketua OSIS yang menjadi pusat perhatian semua cewe di sekolahnya Dan Sesil Rachelya seorang gadis dengan segudang prestasi yang sangat bodoh masalah cinta . . "Cewe dekil, Gendut, Cupu mana pantas mendapat julukan...