maav yah inimah rada banyak isi kamusnya,
ini kalo dijual udah kaya aku da jadi pengusaha seblak.
.
.
Masing-masing dari mereka bertiga tahu bahwa satu-satunya cewek yang dimaskud senior tadi adalah jurig sekolahan! Hari berubah malam sementara semua murid ada di kelas, di lapang juga gak ada senior yang ngaliwat satu aja gak ada. Pelan-pelan Jaemin berbalik dan mendapati suasana mencekam sekolahan karena lapang gelap dan lampu-lampu kelas juga gak dinyalain da kayaknya pada pake lilin. Gak ada orang pisan da mereka pada tidur di kelas, enak yah.
"Anying teh eh ospek ngadon siga uji nyali." Renjun kukulutus karena merasa dibodohi.
(Anying teh eh ospek malah kayak uji nyali.)Gak ada suara sama sekali, hening banget sampe Jaemin bisa denger suara deg-degan jantungnya sendiri.
"Goblog sumpah aing sieun." gitu kata Haechan.
Gak cuma Haechan, tapi Jaemin juga sieun. Soalnya sekarang mereka menghadap ke lapangan yang sepi dan kalau berbalik takut ada cewek yang kata senior tadi, gimana kalau tiba-tiba ngagantung di tangkal jambu?
"Gini lah dengerin gua," kata Jaemin.
Pelan-pelan Renjun dan Haechan mendekat karena sumpah anying ini sangatlah menyeramkan.
"Liat sebelah sana," kata Jaemin sambil nunjuk arah jam dua.
"Kantin?" tanya Renjun.
"Kantin wayah kieu mah tutup aisia! Itu tuh lab!" Jaemin geram.
Da Renjun mah kalo lapar suka belegug.
"Kalo itungan udah tiga, kita semua lumpat yah kesana." jelas Jaemin lagi.
Haechan daritadi diem aja gak ngomong apa-apa soalnya dia ngedegdeg saawak-awak. Tuurnya leleus rasanya dia mau jatuh dan tak bisa bangkit lagi. Tarangnya bercucuran kesang tiis menandakan bahwa dia sangatlah ketakutan.
"Siap?" tanya Jaemin.
Haechan dan Renjun mengangguk. Jaemin mengambil nafasnya dalam dan langsung,
"TIGA!"
Mereka semua lulumpatan ke arah lab karena mereka semua mendengar suara,
"HMMMMM"
Entah darimana waktu Jaemin ambil nafas tadi, tapi sesampainya di lab ternyata pintunya dikonci.
"SAHA IEU NU NGONCI?!" teriak Haechan panik.
(SIAPA INI YANG NGUNCI?!)Renjun iseng ngeliat ke arah tangkal jambu tadi dan malah ada jurig berkepala dua. Aneh yah kepala teh dua, kepala apa ginjal?
"AAAAAAAAAA!!!!"
Mereka semua panik dan berusaha ngebuka panto lab tapi gak bisa. Belegug yah, pasti dikunci atuh gimana kalau ada yang mau maling komputer? Keun da ceritanya inimah.
"BURU ANYING ITU NGADEKEUTAN!!!!" teriak Jaemin panik padahal jurignya masih jauh.
(BURU ANYING ITU NGEDEKETIN!!!!)Setakut-takutnya Haechan, dia masih bisa ngeledek Jaemin dalem hati, 'Cih, katanya jeger nomer satu sama jurig aja gogorowokan'.
Mereka kehabisan akal dan langsung lumpat ke arah kantin yang dekat dari masjid, mereka gugurusukan masuk da gelap atuh. Mereka bersembunyi dihandap meja kantin sambil hahehoh kecapean.
"Eungap aing alah." keluh Renjun.
"Sssttt..." kata Haechan karena gak bohong sumpah demi asli dia sieun banget guys.
Jaemin udah mau nangis aja rasanya, dia bener-bener hayang balik saat itu juga da di rumah mah kalau dia pengen ke wc jam satu malem juga tinggal,
"Mah, mah, bangun dulu. Tungguin lah aa mau ke wc."
Tapi sekarang gak bisa, Jaemin tiba-tiba inget semua dosa yang pernah dia lakuin ke mamahnya dan kebaikan apa aja yang pernah dia lakuin (GAK ADA). Jaemin rasanya mau pulang dan nyuci kedua kaki mamahnya saat itu juga.
DUG!
DUG!
DUG!
Mereka semua langsung nahan napas waktu tiba-tiba ngadenge meja kantin ditakolan gak tau pake apa. Mereka semua saling bertatapan karena terlalu sieun dan semuanya juga pengen nangis.
"HEY SIAH KEUR NARAON????"
"AAAAAAAAAAA"
Mereka langsung rusuh berusaha keluar dari handap meja kantin. Kaki mereka pabaliut pabeulit sama korsi-korsi kantin yang tadinya mereka rapet-rapetin da mikirnya biar jadi pager pelindung gitu tapi jurignya nyampe ke kantin. Hoream banget.
Mereka berlari keluar dan pas diluar gelap banget lebih-lebih dari tadi. Kelas-kelas pada gelap kayak pada mati lilinnya teh.
"Ieu kamana?!" tanya Haechan panik dan jangar soalnya tadi pas mau keluar dari bawah meja kepalanya diadu sama kepala Jaemin satarikna.
"Kadieu, kadieu!" kata Jaemin yang langsung mengiring mereka bertiga ke satu tempat.
Iya, ke wc lalaki. Mereka semua pipis da takut atuh lebih-lebih serem dari film horror kejadian-kejadiannya teh nyata semua ini mah.
"Gue bingung," kata Renjun.
"Bingung naon?" sahut Jaemin.
"'Lo pada tau gak wujud jurig yang ngudag kita kayak gimana?" tanya Renjun.
"Tong ngomong lah!" kata Haechan.
(Jangan ngomong lah!)Renjun sumpah tolol, kata Haechan dalem hati. Malem-malem di wc ngomongin yang gitu. Ya emang sih wc mah caang gitu cuma da Haechan tetep aja sieun.
"Emang gimana gitu?" tanya Jaemin.
"Sia deui saruana!" Haechan mau ngegibeng Jaemin aja.
(Lu lagi sama aja!)"Palanya kayak biji." kata Renjun.
"HAH?!"
"Ada dua."
Klik, langsung hening. Gak ada yang ngomong lagi. Masing-masing dari mereka bergelut dengan pikirannya sendiri.
"Nya, ceuk aing ge naon..." kata Haechan pelan.
('Kan, gue bilang juga apa...)Mereka semua selesai pipis dan mau keluar dari wc. Suasana terasa semakin menyeramkan. Tiba-tiba ada sosok ngabedega di lawang panto wc lalaki pemicu teriakan paling keras keluar dariㅡ
"ANJIIIIIIIIIIIIIIIINGGGGGGGG!!!!"
yang ngedorong yang di belakang haechan
yang jatuh sambil renang jaemin
yang ngegas renjun
KAMU SEDANG MEMBACA
DNYL
Short Storyjaemin si jeger ciwastra, jeno paling ganteng se-antapani, haechan artis twitter, renjun yang punya toko material, yangyang suami-suami takut istri. ©anyanunim 2019