4. Misteri hilangnya Tupperware

6.9K 323 11
                                    

Disebuah ruangan, terdapat lima orang anak adam yang sedang berpikir keras. Erik, Keke, Syifa, Ucup dan Sholeh. Masing masing memegang sebuah pulpen dan kertas.

Dua hari yang lalu, kelas XII MIPA 2 dibentuk menjadi beberapa kelompok oleh Pak Satya guru PKN, satu kelompok diisi lima orang.

Setiap kelompok diberi materi berbeda-beda untuk mereka presentasikan minggu depan.
Syifa dan kawan-kawan akan menjelaskan tentang, 'Demo, salah siapa?'. Judul yang sangat sempurna.

"Menurut kalian, demo salah siapa?" Kata Si Ucup.

"Kalo kata gue sih, ya emang DPR. Ngomongnya perwakilan rakyat, tapi suara rakyat diabaikan! Bener gak, Ke?" sahut Erik.

"Gue sih setuju sama lo, bukannya gue mau menjelekkan sistem pemerintahan kita, ya. Ya gimana lo liatnya ajasih. RUUKUHP itu emang terlalu mencampuri ranah privasi tau, nggak! Masa iya gelandangan didenda?"

"Nah iya tu, lucu nih kalo ada berita, 'Suami masuk penjara karena memperkosa istri, jadinya istri bekerja seharian untuk biaya sehari hari dan untuk menyekolahkan anaknya. Tapi si istri dipenjara karena ketahuan satpol pp pulang malam, jadilah si anak menjadi gelandangan, si anak juga masuk penjara karena dia adalah gelandangan. Akhirnya satu keluarga hidup bahagia dipenjara selamanya.', Kan ngakak!" Si Ucup berpendapat mengenai isi RUUKUHP yang menjadi kontroversi dikalangan mahasiswa.

"Lah gaess, kalo menurut kalian! Syifa bakal didenda nggak? Pasalnya Syifa termasuk melakukan pelanggaran HAM berat," ucap Sholeh.

"Kok bisa?"

"Loh iya, Masker Syifa kan enggak pernah dibuka tuh. Jadi gue kadang gak denger dia ngomong apa, kan hak gue tuh, buat bisa berkomunikasi sama dia dengan tenang tanpa gangguan."

"Sholeh mah, ini namanya privasi! Bukan pelanggaran HAM. Sholeh gak asik!" Ucap Syifa mengembungkan pipinya.

"Guys buat yang bersuka hati mau bunuh Sholeh sekarang, gue ikhlas lahir batin. Dia udah pantes buat berpulang."

_____

"Ma, menurut mama, Syifa itu gimana?"

"Maksudnya?"

"Ya menurut mama aja, Syifa itu anaknya kayak apa?"

"Syifa anaknya baik, sopan, dan kayaknya cantik? Mantu idaman mama banget!"

"Tau darimana ma kalo Syifa cantik?"

"Ya tau aja, walaupun gak pernah memperlihatkan wajah seutuhnya. Mama udah tau kalau Syifa emang cantik."

"Iya, Syifa emang cantik." kata Alaska tersenyum memandang kosong ke tumpukan piring didepannya.

"Ngapain senyum-senyum, piringnya masih banyak tuh! Kamu nggak boleh ketemu sama mantu mama kalau piringnya belum tertata rapi di raknya!"

Alaska menunduk lesuh, salahnya menghilangkan Tupperware ungu kesayangan mamanya. Berakhirlah dia disini, mencuci piring yang jumlahnya mengalahkan banyaknya dosa Jonathan.

"Mama gak mau tau, besok pulang dari sekolah Tupperware mama harus ketemu! Mengerti?"

"Iya, Maa."

"Jangan iya-iya aja, dicari sampe ketemu!"

"Iya mamaku sayaang, yang cantiknya ngalahin Miranda Kerr."

Setelah mencuci piring, menyapu dan mengepel lantai serta menyiram cabai kesayangan papanya. Akhirnya Alaska bisa bernafa lega, menikmati empuknya kasur kesayangannya.

Alaska merilekskan otot otot tubuhnya, dengan ditemani ponsel digenggamannya.

Chatroom

Bu dian sayang jadilah pacar David😍
Adrian, David, Jonathan, Anda

HERMOSA NIÑA (Pindah ke DREAME)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang