PART 6 : Festival Tahunan

17 6 6
                                    

Ke esokan harinya, terdapat pengumuman di mading bahwa festival tahunan akan di mulai minggu depan, karna itu tiap kelompok bisa membuat acara apapun di kampus, festival ini memang tiap tahun di adakan untuk para mahasiswa semester akhir supaya tidak terlalu tegang dalam mengikuti ujian. Seperti tahun-tahun sebelumnya, aku tidak pernah mengikuti kegiatan apapun bahkan aku enggan ke kampus karna pasti ada saja orang yang bertanya kamu ikut acara apa?, kamu kok sendiri terus?, temen kamu mana?. Terkadang aku heran pada mereka kenapa mereka rela melakukan kegiatan yang melelahkan dengan alasan ingin bersenang senang, manusia itu memang aneh.

Saat aku ingin pulang, tiba tiba icha datang menghampiriku

"oii... Mau pulang?"

"iya"

"jangan pulang dulu lah, anak anak sedang mempersiapkan acara yang ingin mereka pentaskan natinya, kamu juga ikut ya" kata icha.

"tidak mau" kataku dan berjalan meninggalkannya.

"ayolah, aku ada kenalan dan dia butuh pemeran utama pria di drama yang ingin ia pentaskan, kau harus jadi pemeran utama itu" kata icha sambil menarik ku.

"kau bercanda? Aku tidak mau jadi pemeran utama, jangankan pemeran utama, pemeran sampingan saja aku tidak mau" kataku.

"kau harus baca naskah nya dulu, ceritanya bagus dan cocok untuk mu" kata icha.

Saat kami sampai di sebuah ruangan dan di dalam ruangan itu ada sekitar delapan orang yang seketika menatap ke arahku dan tidak satupun orang di ruangan itu aku kenal, tapi anehnya beberapa orang di tempat itu mengenalku

"ohh kak jack, masih ingat denganku?" kata seorang gadis berkacamata yang memegang sebuah pisau.

Aku berjalan keluar ruangan itu dan icha terus memegangku.

"ia pasti tidak mengenalmu Oliv, ia tidak mengenal siapapun di kampus ini" kata icha dengan tertawa.

"oh maaf, perkenalkan aku olivia semester 4, kita pernah bicara saat aku ospek 2 tahun lalu... Tapi perkenalkan ini kelompok ku, kami ingin mementaskan sebuah drama di acara festival nanti, tapi kami kekurangan pemeran pria" kata Oliv

"tenang saja, dia bersedia membantu kalian aku jamin itu, mana naskah yang tadi berikan padanya ia baca" kata icha.

"bukankah sudah kubilang tadi aku tidak mau" kataku pada icha.

"kau baca dulu naskahnya, jangan banyak bicara" kata icha.

Saat aku selesai membaca naskah itu

"apa apaan cerita ini... Apa kau pikir seseorang yang terkenal badboy akan dengan mudah luluh pada seorang gadis kampung karna sebuah cinta?... Sangat tidak logis" kataku pada Oliv.

"inikan hanya cerita drama, jadi wajar kalau ceritanya seperti itu" kata Oliv dengan tersenyum padaku.

"tidak mudah untuk merubah diri sendiri, dan sangat tidak masuk akal jika seseorang bisa berubah hanya karna orang lain.... jika kau bisa merubah dirimu menjadi lebih baik karna seorang pria, lalu pria itu melukaimu dan membuatmu kecewa, apa kau akan tetap baik padanya?... Kau boleh jadi orang baik, tapi kau tidak boleh bodoh karna orang lain... kurang lebih seperti itu maksud dari cerita ini" kataku pada Oliv dan berjalan keluar ruangan itu.

"ma maaf ya dia memang seperti itu, menurutku cerita kalian ini menarik, aku akan membuat orang itu menarik kata katanya dan pasti akan membantu kalian, aku janji... Sampai jumpa besok" kata Icha dengan tersenyum dan berlari mengejarku.

"apa kau tidak bosan seperti ini?" kata icha terlihat murung.

"hidup ku biasa saja sebelum kau datang mengganggu" ucapku.

UnLIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang