~18~

826 34 10
                                    

"Pak santuyyy pak, atau gak aku manggil papa aku?papa aku polisi loh jadi jangan macam macam ama aku dan temen aku" ucap Reza
"Mana papa lo?" Tanya pak basri
"Tunggu pak,bentar lagi datang dengan mobil polisi nya" ucap Reza dengan berbohong,agar pak basri bisa diam kali ya?
30 menit kemudian
"Nah tuh datang" ucap Fahrio lalu menunjuk mobil polisi yang lewat
"Pak pak pak" teriak Reza sambil melambaikan tangannya namun mobil itu tetap berjalan tanpa memperdulikan si Reza
"Elah pak bantuin napa dengan cara berhenti ehh malah lanjut jalan-_" ucap Reza pelan
"Tuh di kacangin" ucap pak basri pada Reza dan fahrio, masih sama wajahnya seperti orang marah
"Emm mungkin papa aku lagi sibuk jadi tak peduli deh" ucap Reza
"Atau kamu cuma bohong aja agar bapak gak marah?" Tanya pak basri
"Tuh bapak pinter,uluhhh makin ganteng deh bapak kalau pintar:v" ucap nya lalu lari diikuti Fahrio"

#flashback off#

Setelah Fahrio selesai menjelaskan pada fateh tentang kejadian kemarin, fateh tertawa karena mendengar ucapan Fahrio tadi, sedangkan Reza dia hanya bisa menatap Fahrio dengan tatapan malas

"Perasaan,gw pengen ngomong ama fateh tentang saudaranya entah kenapa ehh alur nya langsung ke pak basri yg galak" ucap Reza lalu menatap Fahrio dengan tatapan malas lagi
"Gw cuma jelasin dikit doang yg tentang kemarin yg dikacangin sama pak polisi yg belum lu kenal" ucap Fahrio tertawa
"Nyesel gw sama lu" ucap reza lalu menggebrak meja nya sendiri
"Ampun rezaaa" ucap Fahrio tertawa cengengesan
"Udah berhenti,gw kali ini pengen nanya masalah keluarga nya fateh" ucap Reza,lalu Fahrio langsung diam
"Teh emang bener yg diucapkan adik lo tadi?" Tanya Reza
"Iya,nama mereka bang saaih dan kak fatim,mereka saudara gw,dan mereka juga udah pada SMA" jawab fateh
"Za,yg mana sih?" Tanya Fahrio bingung
"Waktu kemarin pas kita pengen daftarin fateh masuk basket" jawab Reza dan fahrio hanya mengangguk
"Tapi kok kalau saudara lu kenapa ngomong nya kyk gak suka ama lo?" Tanya Fahrio pada fateh
"Mereka hanya main main saja pastinya" jawab fateh dengan tersenyum terpaksa,dia tak ingin menceritakan masalahnya keluarga nya kepada sahabatnya
"Beneran?" Tanya Reza dan fahrio bersamaan
"Iya" jawab fateh masih dengan senyum terpaksa,dia hanya bisa fake smile supaya dia tak kelihatan berbohong
"Kakak keberapa?" Tanya Reza
"Kalau bang saaih tuh anak ke 6, kak fatim anak ke 7, gw anak ke 8 dan adik adik gw muntaz anak ke 9" jawab fateh
"What?!lo anak ke 8???" Tanya Fahrio kaget
"Iya, dari sebelas bersaudara" jawab fateh santai
"Banyak banget" ucap Reza lalu berteriak, membuat Alif di samping Reza langsung meremas kertas dan memasukkan ke mulut Reza
"Makan tuh kertas, berisik mulu dah" ucap Alif kesal
"Gak enak tau" ucap reza lalu membuang kertas yg dimasukkan Alif tadi
"Daripada lo berisik, mending gw kasih masuk kertas kan enak" ucap Alif
"Enak di mulut lu aja" ucap Reza kesal
"Tau dah, pesawat dah lewat" ucap Alif lalu berjalan menuju tempat duduk temannya
"Tuh anak emang gitu" ucap Reza masih kesal pada Alif
"Udahhhh" ucap Fahrio
"Btw teh perasaan lo masih punya adik kan?" Tanya Fahrio lanjut dengan  percakapan mereka tadi
"Iya,yg perempuan kelas 4 dia anak ke 10,nah adik gw yg laki laki kelas 2 anak ke 11 alias anak terakhir" jawab fateh
"Nanti lo bawa foto keluarga lo, terus tunjukin semua saudara lo ya pada kita" ucap Reza pengen tau tentang keluarga fateh
"Iya,insya Allah" ucap fateh
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kringggggg...........
"Kuy istirahat" ajak Fahrio
"Kuy" ucap fateh dan reza bersamaan

Di kelas fateh tadi sedang free class untuk yg pelajaran pertama sehingga di kelas fateh bermain sampai bel istirahat berbunyi

"Muntaz?" Fateh melihat muntaz bersama temannya sedang menuju ke kantin juga
"Ehh Abang" ucap nya
"Bang reza,uang mana" ucap Irwan meminta uangnya di Reza
"Lah wan emang lo gak bawa uang sampai minta di Reza segala?" Tanya Fahrio
"Dikasih,tapi Irwan langsung titip ke bang reza"
"Untung cepat lo mintanya wan,kalau telat mungkin tuh duit habis di pakai reza jajan,Lo tau kan si Reza seneng jajan terus:v" ucap Fahrio tertawa diikuti yg lainnya, sedangkan reza hanya menatap nya sinis ke arah Fahrio
"Canda doang kali za,jangan natap gw kek gitu bisa bisa tuh mata gitu terus" ucap Fahrio
"Canda berlebihan" ucap Reza lalu pergi
"Ehh si Reza malah pergi" ucap Fahrio
"Kejar yuk teh" ajak Fahrio ingin mengejar Reza
"Iya" ucap fateh lalu ikut mengejar Reza
"Bang Fateh jangan lari larian bangggg" teriak muntaz kepada fateh dan hanya dibalas acungan jempol oleh fateh
.
.
.
.
"Hiya yg perhatian sama Abang nya" ucap Alex lalu tertawa
"Bukan gitu, sebelum solat subuh tadi bang fateh sempat demam,aku takut dia kenapa napa" ucap muntaz
"Hah?kok bisa?" Tanya Irwan lalu berhenti memakan bakso yang ia dan teman-temannya pesan
"Mungkin terlalu kecapean kali" jawab Alex mengira ngira
"Iya,bang fateh mungkin terlalu capek jadi ya gitu" ucap muntaz
"Siapa tau Abang kamu fisiknya terlalu lemah" ucap Alex dengan mengira ngira lagi
"Gak tau" ucap muntaz lalu melanjutkan makannya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Setelah gw capek cari lo kemana mana, ternyata lo ada disini za" ucap Fahrio menepuk pundak Reza dari belakang, fateh dan fahrio menemukan Reza di kantin yg dekat SMA
"Siapa suruh lo nyari gw?" Tanya Reza namun tidak menatap Fahrio
"Ya gw minta maaf lah, tadi cuman canda" jawab fahrio
"Canda lo berlebihan" ucap Reza tetap tak menatap Fahrio
"Maaf lah" ucap Fahrio meminta maaf pada Reza
"Lo tau kan gw tuh gak suka diajak bercanda berlebihan ma orang lain" Tanya Reza lalu menatap ke arah Fahrio
"......"























------------------------------------------------------
Heyyo guys welcome back to my story:v yg gajelas, yg gak penting,dan aneh seduniaaaaaaa!!!!!!

Maaf baru up:v
Soalnya hari ini hari tidak menyenangkan bagi Author:/ dan supaya hilang makanya di next:)

Daripada author banyak omong author pamit yeee:))

Please don't bully meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang