~31~

830 40 17
                                    

"Kenapa lama?" Tanya bang alfath yg sedari tadi sudah menunggu di mobil
"Muntaz juga pengen ikut" Jawab kak ayu lalu masuk ke dalam mobil
"Muntaz mau ikut?ya udah naik ke mobil tapi di belakang ya sekalian jagain bang fateh" ucap bang alfath lalu masuk ke dalam mobil,mereka bersiap untuk segera ke RS
.
.
.
.
.
.
"Kak saleha,kok bang muntaz nya lama?cuma cari bang fateh aja selama ini ya kak?" Tanya qahtan yg baru menyadari kalau abang nya muntaz sudah lama mencari fateh tapi tidak kembali juga ke tempat saleha dan qahtan bermain
"Kakak juga gak tau,kenapa bang muntaz bisa selama ini" ucap nya sambil menaikkan kedua bahunya
"Lama lama qahtan jadi bosan mainnya,kita beli es cream yuk kak di supermarket" ucap qahtan lalu membereskan mainannya lalu saleha hanya menganggukkan kepalanya
"Tapi sama siapa kita kesana nya?" Tanya saleha pada qahtan yg sedang membereskan mainannya
"Ajak...hmm siapa ya?" Ucap nya sambil berfikir siapa yg mau diajak nya untuk menemani mereka ke supermarket
"Sama kak ayu gimana?" Usul saleha membuat qahtan langsung menganggukkan kepalanya
.
.
.
.
.
"Ayolah kenapa lama sih kak,bang?" Tanya muntaz gelisah dari tadi dia tak berhenti nya mondar mandir di depan ruangan Abang nya sambil membaca doa semoga Abang nya tak kenapa napa
"Kita tunggu saja sampai dokter keluar" jawab kak ayu menenangkan muntaz yg sedari tadi terus mondar mandir
"Tapi kenapa lama,muntaz sudah terlalu panik kenapa dengan bang fateh??" Pertanyaan itu yg terus Muntaz ucapkan,tapi tak lama seorang paruh baya yg ditunggu tunggu oleh mereka bertiga keluar, dengan cepat bang alfath langsung berdiri yg dari tadi hanya duduk sambil membaca doa agar fateh tidak apa apa
"Dok,gimana keadaan nya,tolong berikan kabar baik" bang alfath langsung bertanya ingin tau bagaimana keadaannya
"Tenang saja pasien tidak apa apa,hanya kecapean saja, tapi panasnya naik" ucap dokter, mereka lega dengan ucapan dokter bahwa fateh hanya kecapean saja
"Oh iya kalau bisa usahakan agar pasien jangan terlalu kecapean ya karena fisiknya sangat lemah jadi mudah sakit ketika dia sering kecapean" ucap dokter mengingatkan kepada mereka,mereka hanya mengangguk lantas tersenyum
"Baik makasih dok" ucap kak ayu lalu tersenyum, dokter pun balik tersenyum lalu pamit untuk memeriksa keadaan pasien lain

Cintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi selalu ku nanti...
Cintamu tak...

"Suara handphone kamu yu?" Tanya bang alfath pada ayu, sedangkan ayu hanya tertawa cengengesan lalu sedikit menjauh dari mereka karena ingin mengangkat telepon nya
"Bang alfath muntaz izin ke kantin dulu ya muntaz mau beli minum,abang mau nitip gak?" Ucap muntaz pada bang alfath,dan di akhir ucapan nya muntaz bertanya
"Gak usah,muntaz disini aja jagain bang fateh ya biar bang alfath saja yg ke kantin nya" bang alfath menolak dengan lembut atas tawaran muntaz tadi, akhirnya tanpa lama muntaz hanya mengangguk saja kalau bang alfath saja yg ke kantin nya
"Tapi gak ngerepotin kan?" Muntaz bertanya pada bang alfath, bang alfath habya mengangguk lantas tersenyum
"Ya sudah Abang pergi ya" ucap nya berlalu pergi menuju kantin,tak lama kak ayu pun kembali karena sudah menerima telepon
"Siapa tadi kak yg nelpon?" Tanya muntaz pada kak ayu yg sedang memasukkan handphone nya ke dalam saku celananya,biasanya bawa tas kecil untuk menyimpan nya tapi kak ayu tadi sudah terlalu panik akhirnya kak ayu lupa untuk membawa tas kecil nya
" Kak Icem" jawabnya singkat lalu duduk di sebelah muntaz
"Kena..." Pertanyaan yg ingin muntaz tanyakan pada ayu terpotong saat suster datang menghampiri mereka
"Permisi,,,kata dokter kalau kalian ingin menjenguk pasien silahkan tapi jangan terlalu berisik ya biarkan pasien istirahat yang cukup dulu"ucap suster itu dengan lembut tak lupa juga dengan senyuman nya agar terlihat sopan, muntaz dan kak ayu mengangguk dan berterima kasih lalu suster itu pergi meninggalkan mereka berdua
"Apa yg tadi ingin muntaz tanyakan?" Kak ayu bertanya pada muntaz, mengingat pertanyaan muntaz yg terpotong akibat suster datang memberitahukan bahwa fateh sudah bisa dijenguk
"Ehh...apa ya muntaz juga lupa ingin tanya apa" muntaz menggaruk kepala belakang nya yg tak gatal sambil cengengesan memperlihatkan deretan giginya yg putih dan rapi itu
"Ya sudah kita masuk saja ke dalam, kalau muntaz sudah ingat langsung ucapkan saja ya" ucap kak ayu lalu masuk ke ruangan fateh diikuti muntaz dibelakang nya









~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Maaf sudah menunggu lama untuk update nya cerita ini karena yaa aku juga lagi banyak tugas dan harus belajar karena hari ini aku PAS, Minggu depan juga aku masih ujian esay,jadi harus full belajar dalam sehari:v
Sekali lagi maaf ya...
Siapa tau di antara kalian ada yg sudah kesal dengan aku karena sudah lama tak up,mana lah author tau:v yg penting kan ya author minta maaf...
Kalau misalnya juga kalian sudah kesal silahkan sesuka kalian yg penting itu membuat mu bahagia:)
Okee yg masih selalu stay di cerita ini makasih banget karena dengan support nya itu buat aku semangat,tau cara support nya kan?vote dan komen nya ditunggu dari kalian semua......
Masih dalam proses mengetik juga untuk part selanjutnya jadi selalu tetap stay yaa

Okee stay tune in the next part....😍😍

Please don't bully meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang