~39~

1.3K 63 22
                                    

Kini mereka sudah sampai di kelas,5 menit lagi bel berbunyi menandakan bahwa pelajaran sebentar lagi akan dimulai

Reza dengan santainya masuk ke dalam kelas dan tidak mengucapkan salam membuat semua yg ada di kelas menatap Reza,lama lama Reza menjadi risih karena semua yg ada di kelas menjadi hening dan menatapnya secara baik baik

"Ihhh paan sih lo semua natap gw?!" Tanya nya dengan ketus
"Gw tau gw ganteng tapi jangan juga lah lo natap gw terus terusan,entar mata lo sakit terus natap wajah gw yg tampan ini" Ucap Reza dengan PD nya
"Maafin gaes entah sahabat gw yg satu ini kambuh lagi gilanya" ucap Fahrio,sedangkan Reza hanya menatapnya sinis
"Enak aja lo ngomong gw gila,gw masih waras tau!" Ucap Reza tetap menatap sinis Fahrio
"Btw ngapain sih kalian natap gw seperti itu?" Tanya Reza,dari beberapa siswa yg ada di kelas hanya satu perempuan yang menjawab pertanyaan dari Reza itu
"Lo sih masuk kek ular aja" Jawab salah satu teman perempuan mereka
"Kok gw dikatain kek ular sih" Tanya Reza lagi tak terima jika dikatain ular
"Salah lo sendiri lah masuk gak ngucapin salam ehh ini masuk langsung nyelonong aja lo,kan kek ular" Jawab anak perempuan tadi
"Yaudah iya gw minta maaf deh lain kali gw gak ngulangin lagi" Ucap Reza
"Masa lo dikalah sih ama kucing gw yg di rumah?" Tanya ketua kelas mereka
"Maksudnya?ya jelas gw beda lah ma kucing lo,kan itu hewan sedangkan gw manusia" Jawab Reza tak terima,sudah cukup ia tadi dibilang seperti ular dan ini sekarang ketua kelas mereka malah bedain dia dengan kucingnya yg dirumah
"Kucing gw lebih pinter dibandingkan dengan lo tau!" Ucapnya dengan sedikit keras
"Ohhh bedain gw dengan kucing yg ada di rumah lo ya?" Tanya Reza,oke kali ini Reza sudah kebawa emosi gara gara dia dibedain dengan kucingnya si ketua kelas mereka
"Ya mungkin seperti itu" jawabnya dengan senyuman miring
"Btw kok gitu sih lo bedain Reza ama kucing lo" tanya Fahrio yg sedari tadi sedang menonton film yg ada di kelasnya ini ehh salah sedang menonton aksi Reza dengan teman sekelas nya itung-itung sambil nunggu guru masuk:v
"Ya iyalah kucing gw yg dirumah setiap mau masuk rumah gw pasti mengeong dulu" Jawab nya sedangkan yg lain hanya bisa tertawa kecil saja
"Ohh jadi klo mau masuk rumah kucing lo bilangnya miaw...dulu?" Tanya Fahrio yg hanya dibalas anggukan oleh ketua kelas mereka
"Iya ceritanya dia salam gitu, gimana pintar kan kucing gw?" Tanya ketua kelas mereka pada Reza yg kini sedang menahan emosi nya
"Iyaa!! setidaknya lo bisa gak sih gw itu ga usah dibedain ama kucing lo yg dirumah itu?!"
"Gw tau gw salah tadi gak ngucap salam dulu tapi gw kan udah minta maaf gw janji deh gak bakal ngulangin lagi!" Ucap Reza dengan suara keras nya fixs di kebawa emosi banget nih
"Iya deh gw maaf juga,gw juga janji gak bakal bedain Lo lagi, ingat ya kalau masuk kelas harus salam dulu jangan kek tadi" Ucap nya pasrah sedangkan Reza hanya berdehem saja lalu menuju ke tempat duduknya
"Udah semuanya itulah aksi dari gw dan Reza tadi yah mohon jangan ditiru di rumah karena takutnya endingnya bakal seperti ini,tau kan?iya saling marah marahan gitu" ucap ketua kelas mereka sedangkan yg lain hanya bisa tertawa kecil seperti tadi
"Oke guys sekarang kalian duduk di tempat dengan tenang ya sambil nunggu guru masuk ke kelas" tambah ketua kelas mereka lagi, tapi Fahrio dan juga fateh masih tetap berdiri
"Lah ngapain lo disitu?" Tanya ketua kelas mereka pada fateh dan fahrio yg masih saja berdiri
"Fateh duduk dimana coba?" Tanya Fahrio
"Eh iya juga ya" ucap nya sambil melihat sekeliling siapa tau ada bangku kosong
"Semua lengkap gak ada yg gak hadir hari ini,terus gimana ya,gw juga bingung fateh mau duduk dimana" ucap nya bingung
"Yaudah mendingan buat sementara lo duduk bertiga aja dulu entar pas istirahat gw kasih tau bu Nia kalau bangku sama meja nya kurang" ucap nya sedangkan Fahrio hanya mengangguk paham
"What?gw duduk bertiga?gak gak mendingan gw pindah aja daripada harus duduk sama anak cemen kek dia" ucap Firza sambil menunjuk fateh
"Gak boleh ada yg pindah!" Ucap ketua kelas mereka dengan tegas membuat semuanya diam kecuali para geng nakal itu
"Lah kok gitu sih?!ya boleh lah, lagian Firza juga pindah tempat duduk doang" ucap Andika tak terima
"Woy! ketua kelas lo siapa?yg berani ngatur siapa?" Tanya nya menatap tajam si Andika
"Ya lo sih"
"Tapi masa pindah tempat duduk aja gaboleh?lagian cuma sementara doang kok" tambah Andika
"Dan Firza juga sementara doang buat duduk bertiga sampai guru mapel pertama selesai habis itu kan istirahat?nahh gw entar bilang ama Bu Nia biar dicariin tempat,jadinya pas mapel kedua Firza gak duduk bertiga lagi!gitu!paham?!" Ucap nya dengan tegas bukan nya diam tapi Andika tetap saja berbicara
"Kasian lah si Firza nya harus duduk bertiga,kan sempit tau!" Ucap Andika
"Serah lah mo ngomong apa yg jelas Bu Nia sudah bilang pada gw gak ada yg pindah tempat duduk kecuali saat kelompok!" Ucap ketua kelas mereka
"Pokok nya Firza harus pindah!sini lo duduk bareng gw" ucap Andika menunjuk Firza, sedangkan Firza hanya mengangguk dan mulai berjalan menuju tempat duduk Andika

Karena Richo atau ketua kelas mereka sudah kebawa emosi akhirnya ia memukul meja nya itu sambil bangkit menuju tempat duduk Andika

Bukan nya takut atau apa,Andika malah lebih suka mencari gara gara pada Richo menurutnya mungkin ini waktu yg pas buat mereka berantem

"Gw bukan mau berantem tapi gw hanya mau kasih tau lo baik baik" ucap Richo pelan,karena ia tau maksud dari tatapan Andika seperti itu adalah mengajak berantem
"Apa?!" Tanya Andika dengan ketus
"Gw disini sebagai ketua kelas!dan ingat gak? Bu Nia pernah bilang yg berani ngatur cuma gw sama Arya (wakil ketua kelas)! Selain itu gak ada yg berhak jika melanggar gw bakal denda lo" ucap nya dengan tatapan sinis
"Gw tau lo disini sebagai ketua kelas tapi lo ga boleh dong larang si Firza buat pindah!kan dia gak suka buat duduk sempit karena duduk bertiga" ucap Andika
"Oh ya? lagian cuma sementara doang gak bakal selamanya!" Ucap nya dengan tegas
"Cukup woy cukup!gak usah berantem pagi pagi" ucap Arya melerai
"Dia sih yg tetap maksa kan dulu Bu Nia pernah bilang gak ada yg boleh pindah,ingat gak?" Tanya nya menatap Arya
"Gw tau tapi lo gak usah kebawa emosi seperti ini, biarin dia" ucap Arya
"Lo sebagai wakil ketua kelas lemah banget sih?!malah dibiarin bukannya bantuin malah di biarin gila banget lo!" Ucap richo kemudian duduk di tempatnya dengan emosi yg masih ada
"Gw bukan seperti itu!" Ucap Arya
"Terus apa?!" Tanya Richo dengan emosi nya
"Sini deh" ucap Arya lalu membisikkan sesuatu pada Richo
"Hmm bagus juga" ucap nya kemudian tersenyum miring sedangkan Andika tetap memaksa agar Firza bisa duduk bareng Andika
"Guys!semua duduk gak usah ada yg berisik!tunggu guru mapel sampai datang!" Teriak Arya menggantikan Richo yg masih kebawa emosi

----

Jam pelajaran pertama sudah selesai dan sekarang adalah waktunya istirahat,semua siswa kini mulai berhamburan menuju kantin

Tapi tidak dengan Fateh,Fahrio,dan Reza ia tidak seperti yg lain yg langsung berhamburan menuju kantin

"Ehh bentar yak gw ngomong dulu sama Bu Nia biar Lo bisa dicariin tempat" ucap Richo pada fateh
"Iya" ucap fateh singkat, sedangkan Richo hanya mengangguk dan kini mulai berjalan keluar kelas
"Guys kantin yuk,gw bosen kalau di kelas mulu" ajak reza pada kedua sahabatnya yg masih diam di tempat
"Lo aja gw mau disini" ucap fateh namun pandangan nya tak menatap Reza melainkan ia menunduk
"Kenapa sih?" Tanya Reza
"Dan lo Rio kuy kantin" ajak Reza lagi pada fahrio yg sedang sibuk membaca komik nya
"Gw sih mau,tapi klo fateh gak mau gw juga ya gak mau" ucap nya tak menoleh pandangan nya masih tetap di buku komik nya
"Teh ayo lah,kenapa sih gak mau ke kantin?gw traktir deh" bujuk Reza,namun fateh tetap saja menunduk,tak lama ia mulai mengangkat wajahnya,dan itu membuat Fahrio dan juga Reza yg melihat kini panik
"Teh Lo kenapa?wajah lo pucat banget" ucap Fahrio yg langsung mengecek keadaan fateh,namun fateh tak panas tapi kenapa bisa ia pucat?
"Lo sakit?kita ke UKS aja yuk" ajak Reza namun fateh hanya menggeleng lemah
"Gak gw mau di kelas aja" ucap nya pelan namun masih dapat di dengar oleh Fahrio dan Reza
"Apa yg Lo rasakan saat ini teh?" Tanya Reza kini panik ehh ralat sangat panik!
"Pusing" satu kalimat yg hanya diucapkan oleh fateh membuat mereka kini tambah panik
"Kenapa bisa?yaudah ayo kita ke UKS aja daripada seperti ini" ajak Fahrio namun fateh hanya menggeleng lemah
"Lo gak usah nolak,kita panik tau!" Ucap Reza kini mulai membantu fateh untuk berdiri
"Sudah kubilang tidak usah,sebentar juga akan hilang" ucap nya menolak dan kini suaranya sangat lemah
"Teh,please jangan gini klo lo merasa gak enak badan kita bawa lo ke UKS daripada harus nahan sakit mulu di kelas" Ucap Reza tetap membujuk tapi hasilnya nihil fateh tetap tak mau
"Teh" ucap Fahrio pelan sambil mengguncang tubuh fateh yg menunduk
"Kok gak gerak?" Tanya Reza kini mulai khawatir















------------------------------------------------------

Cihaaa:v digantungin yaa:v
Maap maap:))
Ehh mau nanya dong,suka gak ama ceritanya???

Komen,share yaa
Ehh jangan lupa vote juga!!

Penasaran ama selanjutnya?tunggu part berikutnya!!

Kuy yukk di vote gratis gak bayar:))

See you...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please don't bully meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang