2

4.6K 478 25
                                    

Seulgi melamun bodoh di tempat tidurnya, ia tampak setengah sadar dengan masih terbungkus selimut, perlahan mengumpulkan kepingan kepingan ingatan nya yang telah terjadi seharian penuh kemarin,

sudah menjadi kebiasannya saat  bangun tidur, mengingat apa-apa saja yang dilakukan kemarin, kebiasaan unik itu sangat efektiv melatih ingatan dan otak kiri agar tetap tajam dan peka,

meski pandangannya kabur karena saat ini tak memakai kacamata, tapi pendaran sinar matahari yang mulai tinggi itu menandakan bahwa tidurnya nyenyak sepanjang malam hingga bangun kesiangan.

Chuup~

Kegiatan melamunnya terhenti setelah kecupan ringan bersarang manis di pipinya, Seulgi mengerjap tak sempat mengantisipasi,

"Tidurmu nyenyak?"

pelan pelan sepasang tangan melingkari pinggangnya, sosok yang lebih mungil darinya itu mendekapnya erat, buah dadanya yang hanya disekat selimut hangat terasa begitu cepat menjalari punggungnya,

Seulgi menoleh sedikit, Bae Joo Hyun dengan mata kelincinya yang penuh dan sedang menatapnya begitu jatuh cinta sudah memerangkap mata rubahnya,

"iya"

Balasnya singkat dia masih setengah kantuk, tapi dengan semangat Seulgi memagut bibir setengah merekah yang tidak bosan ia jamah kapanpun sempat, membungkam bibir kekasihnya yang mengulum senyum penuh maksud, menarik tangan kekasihnnya merapatkan pelukan,

ini tak senyaman pagutan possesive yang sering mereka lakukan, tapi Irene paling suka berada dalam keintiman seperti ini,

ia suka memeluk Seulgi dari belakang layaknya boneka lalu menciumnya dengan malu malu perlahan menandai seulgi sebagai miliknya seorang, tapi Seulgi selalu tidak sabar dan kurang nyaman dengan posisi seperti ini, seulgi  merebahkan Irene mengambil posisi yang jauh lebih memanjakan mereka berdua,

Irene dan mata sendunya memanggil nafsu Seulgi yang angkuh, ia sudah terbaring pasrah membiarkan yang berkuasa atas dirinya untuk kemudian merajainya,

"Kau melihatku?"

Yang ditanya hanya mengangguk karena terlalu sibuk mencumbui leher dan sebagian besar daerah sekitar dadanya, dalam keadaan mendesah seperti itu Irene tetap memastikan Seulgi mendengar pertanyaannya dan mengharapkan jawaban,

jemarinya yang bebas menelusuk menarik rambut Seulgi kapanpun kejut kejut menyenangkan itu menedistraksi spot apot sensitivenya

Irene memekik sedikit, cengkaraman di punggung Seulgi membuatnya mendongak, bibir yang bengkak, wajah baru bangun tidur dengan binaran mata sebening berlian, wajah memelas penuh kerinduan,

tatapan mereka beradu dengan nafas yang sama terangahnya, satu satunya mata yang membuatnya gugup dengan mudah adalah mata rubah milik Kang Seulgi yang tengah menyamankan posisinya tepat di atas tubuhnya sekarang,

"Aneh sekali dokter bedah takut operasi mata..."

...

Seulgi mulai sibuk mencumbuinya dan pura pura tak mendengarkan pertanyaan yang sudah hampir ribuan kali ditanyakan Irene jika sedang bersama,

"Aku hanya tidak mau..."

Jawabnyanya singkat, Irene tahu sekali jawaban cuek itu akan keluar

"Please Kang Uisanim~

kontak lens akan perlahan lahan membuatmu buta"

Pintanya sudah dengan nada memelas,

"Tahu tidak?"

"Aahhhh!....

Desahan Irene lolos, antara ingin menanggapi Kang seulgi atau menikmati apa yang dilakukan Seulgi sekarang

[SEULGI x IRENE] Please~ ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang