3

3.9K 452 29
                                    

Mobil yang di kemudikan Kang Seulgi melaju pelan menuju Rumah Sakit, dia harus kembali bekerja meski cutinya masih terhitung hingga hari ini, Kim Yeri baru kali ini berada dalam kesempatan berdua saja dengan Kang Seulgi kekasih kakaknya, dokter yang kemarin baru saja mendapatkan penghargaan lewat kontribusinya untuk rumah sakit dan bidang yang Ia geluti,

mungkin juga karena itu Irene jatuh cinta pada Kang Seulgi.

"Kau benar benar mencintai unnie ku ya?"

Akhirnya Yeri menanyakan pertanyaan yang sudah dari dulu ingin ditanyakannya, meskipun Kang Seulgi adalah kekasih kakaknya, tapi Yeri dan Kang Seulgi jarang sekali bertemu dalam kesempatan yang sama, Yeri adalah Koas yang magang sebagai dokter umum, unit yang berbeda membuat mereka jarang bertemu satu sama lain,

"Hanya kau yang berinisiatif menanyakan itu, Irene pun tidak,"

Seulgi menjentikkan jarinya antusias dengan pertanyaan adik Irene. Kekehannya yang garing membuat Yeri sempat tidak yakin kepada dirinya sendiri bahwa yang sedang bersamanya sekarang adalah dokter bedah profesional milik Rumah sakit ternama di Jeju, bertangan dingin dan sangat kharismatik.

Dokter kang sangat disegani di Rumah sakit, dokter Senior yang tidak banyak bicara, terkenal berandal karena sangat malas melengkapi rekam mediknya, dan sama sekali tidak rapih dalam berpenampilan,

Tapi penampilan Seulgi tampak berbeda hari ini, mungkin karena akan bepergian dengan kekasihnya, jadi ia berusaha tampak menawan, dalaman dengan Jas coklat, sangat serasi dengan penampilan anggun kakaknya hari ini, meski Seulgi tampak kewalahan mengimbangi penampilan Irene yang selalu berkelas dan menawan.

Kesibukan mereka berdua membuat hubungan itu mengambang, tidak seintense sepasang kekasih yang berkencan pada umumnya, tapi dikatakan tidak berkencan pun, mereka baru saja membuat heboh satu rumah sakit karena telah bercumbu di ruang operasi,

"Uisanim tidak khawatir Irene unnie memiliki kekasih yang lain..?"

Yeri paling sering memikirkan hal ini, Saking jarangnya mereka bertemu, irene menghabiskan sebagian waktunya di Seoul dan beberapa negara yang menjadi fokus pembangunan rumah sakitnya, kebutuhan biologis di usia mereka bukan tidak mungkinkan kakaknya memiliki teman kencan yang lain?,

"Hanya kau yang tahu jawabannya, kau adiknya kan?"

Seulgi tetap fokus pada kemudi sembari menjawab pertnyaan Yeri ala kadarnya,

"Kau tau, kami bukan lagi berada dalam fase untuk mencemburui satu sama lain"

Lanjut Seulgi meyakinkan Yeri, entah apa yang ada dalam pikiran dokter muda itu, hubungannya dengan Irene memang tidak seperti kebanyakan sepasang kekasih, saking tidak idealnya mereka bersepakat membuang hal hal yang tidak perlu dipikirkan dan tidak ingin di ambil pusing,

cemburu misalnya,

ayolah, rindu masih lebih sakit daripada menjadi cemburu buta, memangnya siapa yang akan di cemburui seulgi, setumpuk dokumen di meja kerja Irene,? atau seonggok besi besar yang mereka sebut pesawat saking seringnya Irene bepergian,

"Kenapa uisanim tak melamarnya kalau begitu?"

Sergahnya lagi tidak puas dengan semua jawaban singkat dokter Kang

"Irene tidak menyukai hal semacam itu"

Nada Seulgi mendadak rendah, wajahnya muran sedih, tapi karena terlalu serius menanggapi semua kata kata Seulgi, Yeri tak menyadarinya,

Seulgi merogoh sesuatu didalam dashboard mobilnya, sekotak cincin beludru ungu dengan pita berwarna merah,

"Yaaa!! kotak seperti ini di taruh begitu saja dalam dashboard???"

[SEULGI x IRENE] Please~ ||ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang